88
BAB IV TINJAUAN TERHADAP TERJEMAHAN AL-QURANUL KARIM
BACAAN MULIA
A. Cara kerja H.B. Jassin dalam menerjemahkannya. H.B. Jassin bekerja
1. Dengan cara mempelajari berbagai terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing.
2. Cara menyasun baris-baris sajak dipertimbangkan. Dari sudut irama yang bertalian dengan pengaturan nafas, dari sudut keteraturan bunyi demi kenikmatan pendengaran dan
juga dari sudut kesatuan isi kalimat atau bagian-bagian kalimat. Hal ini dapat kita lihat dalam seluruh hasil terjemahannya di dalam terjemahan Al-Quran Bacaan Mulia di
bawah ini contoh mengatur irama dengan merubah letak perkataan sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya. Di dalam surat Asy-Syuaro dikisahkan Firaun meminta
pertimbangan kepada para pembesarnya apa yang harus dilakukan untuk rnelawan Musa. Terjemahannya adalah :
Mereka menjawab : ‘Suruhlah tunggu Musa
dan saudarianya
Dan kirim ke kota-kota para bentara. Menurut H.B. Jassin lebih bertenaga dan penuh ancaman rasanya jika baris
terakhir disusun demikian :
89 Dan kirim para bentara ke kota-kota.
40
3. Adakalanya demi irama persajakan ia menerjemahkan menurut akibat dari apa yang diterbitkan oleh kata itu, misalnya:
⌧
Dan hari itu sangkakala pun ditiup Lebih hidup dan lebih lancar kedengarannya, jika diterjemahkan:
Dan hari itu sangkakala pun dibunyikan Q.S. 27, 87 4.
Dengan mempergunakan berbagai kamus Arab dengan keterangan dalam Bahasa Asing, daftar kata, konkordansi dan buku-buku ilmu bantu untuk menyokong pengertian,
sebagaimana dinyatakan sendiri oleh HB. Jassin sendiri.
41
“Dalam mempelajari isi Al- Qur’an dan kemudian menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing
dan mempergunakan berbagai kamus Arab dengan keterangan dalam bahasa asing yang saya mengerti, daftar kata-kata, korkondansi dan sekian banyak buku-buku ilmu Bantu
untuk menyokong pengertian.” Selanjutnya H.B. Jassin memberikan contoh praktek kerjanya ketika menerjemahkan kata
tukadzziban dalam surat Arrahman ayat 55. Dalam Bahasa lnggris diterjemahkan : you deny, kata kerjanya tidak menunjukkan keduaan. Tetapi, kata H.B. Jassin, ada seorang penerjemah
Arthur. J. Arberry, yang memberikan pemecahan bagus sekali. Surat Ar-Rahman ayat 55 yang berbunyi :
☺
Wich of your lords bounties, will you and you deny ?
40
H.B. Jassin, Pengantar Bacaan Mulia,
41
Ismail Lubis, Falsifkasi terjemahan Al-Qur’an Depag 1990.op.cit., h. 121.
90 Meskipun kata-kata Inggrisnya tidak menjadi dualis, kata personanya yang
diulang menunjukkan dualis, lanjutnya. Tetapi tetap saja masih terdapat kekurangan tidak jelas siapa yang dimaksud you and you. Kuncinya ditemukan dalam terjemahan
Departemen Agama, di sana diterangkan bahwa yang dimaksud ialah golongan jin dan manusia, yaitu dalam terjemahan ayat 35 surat yang sama yursalualaikuma syuwazun
: kepada kamu jin dan manusia dilepaskan nyala api .... maka ayat tersebut diterjemahkannya demikian :
Maka karunia manakah dari Tuhanmu yang kamu manusia dan kamu jin dustakan ?
B. Hambatan-hambatan dan tanggapan tokoh penerjemah Al-Quran terhadap