41
C. Kinerja Kualitas
1. Definisi Kinerja Kualitas
Peformance kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya dalam pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika Suyadi,1999 dalam Supratingrum dan Zulaikha, 2003.
Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. Detoro 1992:129 dalam Marius 2004:72, kinerja kualitas adalah “measure how well each
product and service quality satisfied the needs and expectations of the customer, and meets customers perception”
. Berdasarkan pernyataan diatas, maka kinerja kualitas dapat digunakan untuk mengukur seberapa
baik kualitas suatu produk atau jasa memenuhi kebutuhan, harapan, dan persepsi dari pelanggan.
Walaupun terapan-terapan TQM dipercaya sebagai determinan utama terhadap kinerja mutu, penggunaanya dapat menperbaiki kinerja
JIT juga. Hal ini berpengaruh kepada dua asumsi yaitu: pertama, banyak terapan-terapan TQM mengurangi penyimpangan proses, yang dianggap
sebagai prasyarat untuk penggunaan JIT secara efektif. Karena penyimpangan proses berkurang, maka perputaran dan batas aman
persediaan juga berkurang, jadi TQM dihipotesakan berhubungan dengan rendahnya tingkat persediaan. Kedua, bersamaan dengan perbaikan
42 kinerja mutu, daur waktu cycle time jadi berkurang karena berkurangnya
waktu yang terbuang waktu tanpa nilai tambah sebagai hasil dari kerja ulang atas barang-barang yang cacat. Sehingga semakin pendek siklus
waktu yang
ditempuh semakin
kompetitive perusahaan
itu yudhistirasatriapamungkas.blogspot.com.
Sebaliknya, pengaruh terapan-terapan JIT terhadap kinerja mutu didasarkan pada tiga asumsi yaitu: pertama, terpan-terapan JIT yang
mengarah kepada berkurangnya tingkat persediaan meningkatkan kinerja mutu dengan mengurangi kerusakan-kerusakan potensial yang disebabkan
oleh penanganan pada saat produksi, serta dengan setiap bagian produksi. Kedua, fokus dari JIT pada pengecilan takaran produksi meningkatkan
umpan balik proses dan mengurangi jumlah item yang cacat yang disebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap penyebab masalah. Ketiga,
beberapa terapan mendukung proses produksi tarik pada JIT juga mempunyai manafaat dalam hal kinerja mutu.
Menurut Flynn et.al. 1995 dalam Marius 2004:72 peningkatan kinerja kualitas sebuah perusahaan dapat diukur melalui:
1. Benchmarking Patok Duga Salah satu faktor kunci sukses bagi sebuah perusahaan adalah
kemampuannya untuk mengukur kinerja usahanya. Umpan balik tentang kinerja perusahaan memungkinkan manajemen menilai apakah
sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. Bila tidak manajemen akan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan
43 kinerja perusahaannya. Proses mengukur faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja perusahaan telah ditetapkan semakin luas, antara lain dalm bentuk benchmarking Aquilano et.al., 1995:42
dalam Marius 2004:74. Banchmarking
adalah suatu proses untuk menyempurnakan mutu suatu produk yang dilakukan secara terus-menerus dengan cara
membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung atau produk-produk yang dihasilkan perusahaan bersekala internasional
didalam industri yang sama. Patok duga merupakan suatu proses belajar secara sistematika
dan terus-menerus untuk menganalisis tata cara kerja terbaik untuk menciptakan dan mencapai tujuan dengan prestasi kelas dunia, dengan
membandingkan setiap bagian dari suatu paerusahaan dengan perusahaan pesaing yang paling unggul dalam kelas dunia Nasution,
2005:262.
2. Cycle Time