28 prosedur baru guna menghindari timbulnya masalah yang sama atau
menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
INPUT OUTPUT
Sumber : EAQC-Quality PT Nasional Utility Helicopters 2006
Gambar 2.3 Model Sistem Pengendalian Mutu
4. Elemen-Elemen Kunci Total Quality Management
Menurut Norman Gaither Dan Greg Faizer 2002:278 dalam Marius 2004:15 elemen kunci TQM adalah:
PENINGKATAN YANG BERKESINAMBUNGAN
TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN
MANAJEMEN SUMBER
REALISASI PRODUK
PENGUKURAN, ANALISA,
PERBAIKAN P
E R
S Y
A R
A
T A
N P
E L
A N
G G
A N
K E
P U
A
S A
N P
E L
A N
G G
A N
29 1. Top Manager Commitment and involvement komitmen dan
keterlibatan manajer puncak. Manajemen puncak selalu terlibat didalam perumusan strategi usaha dengan menggunakan kualitas
produk sebagai salah satu cara untuk mencapai pangsa pasar yang besar dan memberikan penghargaan kepada karyawannya atas
keberhasilannya dalam menghasilkan produk yang baik. 2. Customer involvement keterlibatan konsumen
Keinginan pelanggan mendorong kepenerapan sistem TQM. Karakteristik yang dianggap penting diterjemahkan kedalam produk
mulai dari disain sampai kepelayanana purna jual. 3. Design Product For Quality disain produk untuk kualitas
Apa yang menjadi keinginan konsumen merupakan elemen-elemen dasar dalam mendesain suatu produk. Disain suatu produk akan
mempengaruhi keunggulan dalam hal kinerja, fitur, kehandalan, pelayanan, ketahanan produk, dan penampilan produk.
4. Desaign Product Processes For Quality disain proses produksi untuk kualitas. Mesin-mesin dan pekerja produksi membentuk sebuah
system produksi untuk menghasilkan produk yang memenuhi dimensi kualitas dan keinginan konsumen.
5. Control Production Processes For Quality sistem pengawasan proses produksi untuk kualitas. Pada saat produk dan jasa diproduksi, kinerja
kualitas proses produksinya harus dimonitor untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang akan dihasilkan memiliki kualitas yang terbaik.
30 6. Developing Supplier Partnership membina hubungan dengan
pemasok Memilih dan membina para pemasok yang memenuhi syarat untuk
pelaksanaan sistem TQM adalah prioritas yang penting. Perlu ditumbuhkan hubungan jangka panjang sehingga pemasok dapat
selalu memasok barang-barang dengan kualitas yang terbaik. 7. Customer Service, Distribution, and Installation pelayanan
pelanggan, distribusi, dan instalasi. Kemasan, pengiriman, instalasi, dan pelayanan pelanggan dapat menjadi sangat penting dalam persepsi
pelanggan terhadap kualitas. 8. Building Teams Of Empowened Employees membangun tim yang
kuat agar TQM dapat terlaksana pada akhirnya bergantung kepada karyawan karyawan harus dilatih, diorganisir, dimotivasi, dan
diperdayakan untuk dapat menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik.
9. Benchmarking and Continous Improvement patok duga dan perbaikan terus menerus. Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dipakai
standar ukuran dari perusahaan-perusahaan kelas dunia. Standar ini kemudian menjadi dasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan jangka
panjang. Menurut Fitrihana batikyogya.wordpress.com mengatakan, terdapat
delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO
31 9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan
kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah: 1. Customer focus Fokus pada pelanggan
Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu
perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau keinginan pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat
memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan.
2. Leadership Kepemimpinan Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan visi,
dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Pemimpin harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi organisasi.
Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada: a. Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
b. penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang c. Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya
d. Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya kerja
e. Penciptaan kepercayaan 3. Involvement of People Keterlibatan semua karyawan
Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat
32 dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan
kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan mengemdalikan rencana dan mengendaliakan rencana pekerjaan yang
menjadi tanggungjawab masing-masing. 4. Process Approach Pendekatan proses
Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 didefinisikan sebagai “kumpulan aktivitas yang saling berhubungan atau saling
mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi output”. Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang sistematis dan
pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan pemahaman hal-hal yang mempengaruhi setiap proses. Dalam konteks ISO 9001:2000,
pendekatan proses mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu
berkelanjutan continual quality improvement. 5. System
Approach to
Management Manajemen berdasarkan
pendekatan sistem Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi
pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan atau organisasi
dengan efektif dan efisien. 6. Continual Improvement Peningkatan berkelanjutan
Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan
33 ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih dahulu,
hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih meningkat ditetapkan.
7. Factual Approach to Decision Making Pengambilan keputusan berdasarkan fakta
Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan prinsip
ini adalah: a. Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang
berhungan dengan sasaran. b. Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan
mudah diakses. c. Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode
yang benar. d. Memahami penggunaan tekhnik statistik.
8. Mutually Beneficial Supplier Relationship Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
Organisasi dan pemasoknya atau supplier saling tergantung, dan sudah selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam
rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai. Implementasi dari prinsip ini adalah:
a. Melibatkan pemasok
dalam mengidentifikasi
kebutuhan perusahaan.
34 b. Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi
perusahaan. e. Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan persyaratan
perusahaan. f. Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok.
B. Just In Time JIT 1. Definisi