Ketentuan Objek Ijarah Skema Akad Yang digunakan

24 b. Kerelaan kedua belah pihak dalam melakukan akad ijarah. Apabila ada salah satu diantara keduanya terpaksa melakukan akad ijarah, maka akadnya tidak sah. c. Jasa dan manfaat harus diketahui dengan jelas oleh kedua belah pihak, sehingga tidak terjadi perselisihan di belakang hari d. Kepemilikan asset tetap pada pihak yang menyewakan yang bertanggung jawab atas pemeliharaannya agar objek tetap bermanfaat 11 . e. Akad ijarah dapat dihentikan apabila asset atau objek ijarah tidak lagi memberikan manfaat kepada penyewa. Jika asset tersebut itu rusak dalam periode kontrak, maka akad ijarah tetap berlaku. f. Uang dan sewa haruslah bernilai dana jelas 12 .

3. Ketentuan Objek Ijarah

Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang dan jasa. Manfaat yang menjadi objek ijarah harus diketahui secara sempurna, sehingga tidak muncul perselisihan di kemudian hari. Apabila manfaat yang akan menjadi objek ijarah itu tidak jelas, maka akadnya tidak sah. Kejelasan manfaat itu dapat dilakukan dengan menjelaskan jenis manfaatnya, dan penjelasan berapa lama manfaat di tangan penyewa. Pembagian Ketentuan Objek Ijarah: 11 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, hal. 101. 12 Hamzah Ya‟kub, Fiqh Muamalah : Kode Etik Dagang Menurut Islam, Pola Pembinaan Hidup Dalam Berekonomi, Bandung : CV Diponegoro, 1992, cet ke 2, hal. 322-323. 25 a. Objek ijarah harus diketahui secara sempurna, sehingga tidak muncul perselisihan di kemudian hari. Apabila manfaat yang akan menjadi objek ijarah itu tidak jelas, maka akadnya tidak sah. Kejelasan manfaat itu dapat dilakukan dengan menjelaskan jenis manfaatnya, dan penjelasan berapa lama manfaat di tangan si penyewa. b. Objek ijarah itu boleh diserahkan dan dipergunakan secara langsung dan tidak bercacat. Oleh karena itu, para ulama fikih sepakat menyatakan bahwa tidak boleh menyewakan sesuatu yang tidak boleh diserahkan dan dimanfaatkan langsung oleh penyewa. c. Objek ijarah itu sesuatu yang dihalalkan oleh syara‟. Oleh sebab itu, para ulama fikih sepakat menyatakan tidak boleh menyewa seseorang untuk mengajarkan ilmu sihir, menyewa orang untuk membunuh orang lain, dan orang islam tidak boleh menyewakan rumah kepada non muslim untuk dijadikan tempat iba dah mereka. Kaidah fikih menyatakan “sewa menyewa dalam masalah maksiat tidak boleh”. d. Objek ijarah itu merupakan sesuatu yang biasa disewakan, seperti rumah, mobil, dan hewan tunggangan. e. Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang dan atau jasa f. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak g. Pemenuhan manfaat harus yang bersifat dibolehkan h. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai dengan syariah 26 i. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan jahalah ketidaktahuan yang akan mengakibatkan sengketa j. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk jangka waktunya. k. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. Sesuatu yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan sewa ujrah dalam ijarah. l. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa manfaat lain dari jenis yang sama dengan objek kontrak m. Kelenturan dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat, dan jarak.

4. Skema dan Pola Pembiayaan Ijarah