53
a. Untuk  menghindari  dari  ketidaksalahpahaman  persepsi  masyarakat
nasabah tentang pembiayaan ini. b.
Untuk memudahkan nasabah mengenal produk ini karena namanya sama dengan  produk  konvensional  tetapi  pengaplikasiannya  berdasarkan
syariah. Alasan Bank Syariah Mandiri mengeluarkan produk ini di antaranya adalah:
a. Melihat  kebutuhan  masyarakat,  permintaan  akan  jasa  yang  semakin
meningkat. Dalam hal ini BSM menilai seiring berjalannya waktu adanya kebutuhan  masyarakat  nasabah  untuk  mengajukan  pembiayaan  untuk
memenuhi  kebutuhan  akan  jasa-jasa  seperti  pendidikan,  umrah,  dan kebutuhan jasa lainnya.
b. Dikeluarkannya  peraturan  tentang  pembiayaan  multijasa  baik  berupa
fatwa tentang pembiayaan multijasa maupun peraturan yang lain
2. Analisis Akad Ijarah Dalam Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan
Ijarah,  sebagaimana  telah  dibahas  pada  bab  sebelumnya,  pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari akad tijarah, yaitu suatu jenis akad
dalam transaksi perjanjian antara dua orang atau lebih yang dilakukan dengan tujuan  mencari  keuntungan,  karena  bersifat  komersil.  Dalam  skim
pembiayaan  multijasa  di  BSM  menggunakan  akad  ijarah,  yaitu  akad  sewa- menyewa antara  muajjir pemilik obyek sewa dengan
musta’jir pihak yang menyewa atas
ma’jur obyek sewa untuk mendapat imbalan atas barangjasa
54
yang  disewakannya,  dengan  menggunakan  akad  ijarah,  nasabah  waliorang tua  siswa  memberikan  imbalan  sebagai  kompensasi  atas  pelayanan  berupa
pembayaran  yang  dilakukan  oleh  LKS  kepada  pihak  ketiga.  Setelah  itu nasabah  membayar  kepada  LKS  dengan  cara  mengangsur  atau  sekaligus
sesuai  dengan  kesepakatan  dalam  perjanjian.  Angsuran  yang  disepakati  pada tahap awal pembiayaan tidak akan berubah selama jangka waktu pembiayaan.
Dengan  demikian,  angsuran  pembiayaan  multijasa  ini  besarnya  tetap  kendati terjadi  fluktuasi  suku  bunga  di  pasar  konvensional.  Adapun  penetapan  ujrah
keuntungan bagi bank dilakukan berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah.
Penggunaan akad ijarah dalam pembiayaan multijasa didasarkan pada fatwa  DSN-MUIVIII2004  dalam  ketentuan  umum  poin  2  yang  berbunyi
dalam  LKS  menggunakan  akad  ijarah,  maka  harus  mengikuti  semua ketentuan yang ada dalam fatwa ijarah.
7
Menurut  ulama Hanâfiyah,  rukun  al-ijârah itu  hanya  satu,  yaitu  ijab ungkapan  menyewakan  dan  kabul  persetujuan  terhadap  sewa-menyewa.
Ulama Hanâfiyah menyatakan bahwa orang yang berakad, sewa atau imbalan, dan  manfaat,  termasuk  syarat-syarat ijârah,  bukan  rukunnya.  Sebagai  sebuah
transaksi  umum,  ijarah  baru  dianggap  sah  setelah  memenuhi  rukun  dan
7
Fatwa  DSN-MUI  No.44DSN-MUIVIII2004  tentang  Pembiayaan  Multijasa Terlampir
55
syaratnya.  Sebagaimana  yang  berlaku  secara  umum  dalam  transaksi  lainnya. Jumhur ulama menyatakan bahwa rukun akad ijârah  itu ada empat, yaitu:
8
a. Sighat  ijarah  ijab  dan  kabul,  dalam  rangka  memperoleh  manfaat  layanan
pendidikan,  khususnya  terkait  transaksi  penyewaan  jasa  layanan  pendidikan, diperlukan beberapa dokumen  hukum sebagai berikut:
1. Perjanjian  sewa  menyewa.  Perjanjian  ini  mengatur  kesepakatan  antara
BSM  sebagai  pemberi  sewa  dan  nasabah  orang  tuawali  calon  pelajar selaku penyewa.
2. Perjanjian  pembiayaan  ijarah.  Perjanjian  ini  mengatur  mengenai
kesepakatan  antara  BSM  sebagai  pemberi  sewa  dan  nasabah  orang tuawali  calon  pelajar  selaku  penyewa  bahwa  nasabah  membayar  sewa
atas  manfaat  jasa  layanan  ini  kepada  bank  dalam  jangka  waktu  tertentu dengan  harga  yang  telah  yang  disepakati  oleh  kedua  belah  pihak,  tidak
termasuk  biaya-biaya  yang  timbul  sehubungan  dengan  pelaksanaan  akad ini.
b. Orang yang berakad, dalam hal ini BSM sebagai pemberi sewa atas manfaat
layanan  pendidikan,  dan  nasabah  orang  tuawali  calon  pelajar  selaku penyewa.
c. Manfaat,  nasabah  orang  tuawali  calon  pelajar  dalam  hal  ini  sebagai
penyewa  mendapatkan  manfaat  berupa  falisitas  untuk  memperoleh  layanan pendidikan.
8
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta:PT Gaya Medika Pratama, 2007, hal.  231.
56
d. Sewaimbalan ujrah
1 Imbalan berupa sewa yang jumlah pembayarannya bersifat tetap.
2 Imbalan  yang  diperoleh  berkisar  20.55  per  tahun  yang  dibayar  setiap
bulan. 3
Frekuensi  imbalan.  Imbalan  dibayarkan  secara  periodik  setiap  bulan terhitung  dari  tanggal  akad  ini  ditandatangani,  dengan  cara  membayar
sewa  pada  tiap —tiap  bulan  sesuai  dengan  jadwal  sewa  yang  ditetapkan
dalam  surat  sanggup  untuk  membayar  dan  lunas  pada  saat  jatuh  tempo. Dalam hal tanggal pembayaran imbalan jatuh pada bukan hari kerja, maka
pembayaran  imbalan  dilakukan  pada  hari  kerja  berikutnya.  Hari  kerja adalah  hari  pada  saat  operasional  system  pembayaran  diselenggarakan
oleh  Bank Indonesia. Apabila  dilihat  dari  standarisasi  akad,  berdasarkan  fatwa  DSN
pembiayaan  ijarah  multijasa  dana  pendidikan  yang  dijalankan  oleh  Bank Syariah  Mandiri  sudah  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  syariah.  Karena  semua
rukun dan syarat yang ada pada akad ijarah telah terpenuhi, yaitu : orang yang berakad, sewaimbalan, manfaat, dan shighat ijab dan qabul. Dengan skema
sebagai berikut
57
4. Nasabah membayar secara cicil+fee
1. Nasabah mengajukan