15
BAB II PEMBIAYAAN MULTIJASA
A. Produk Pembiayaan Multijasa
1. Pengertian Ijarah Multijasa
Secara terminologi atau menurut bahasa multijasa terdiri dari dua kata, multi  yaitu  banyak,  bermacam-macam  dan  kata  jasa  yang  berarti  perbuatan
yang  berguna  atau  bernilai  bagi  orang  lain.  Jadi  multijasa  adalah  sebuah perbuatan  atau  manfaat  yang  bermacam-macam  gunanya  bagi  orang  lain.
Menurut  terminologi  istilah  pembiayaan  ijarah  multijasa  adalah  pembiayaan yang  diberikan  oleh  lembaga  keuangan  syariah,  baik  perbankan  atau  non
perbankan kepada nasabah dalam memperoleh manfaat dan jasa
1
. Pembiayaan ijarah multijasa merupakan fasilitas biaya konsumtif yang tidak bertentangan
dengan syariah seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan, naik haji dan umroh
2
.  Pada  umumnya  pembiayaan  multijasa  yang  terjadi  di  lembaga keuangan  syariah  yaitu  membeli  jasa  manfaat  dari  penyedia  jasa,  kemudian
nasabah  akan  membayar  ujrah  fee  sebagai  kompensasi  atas  manfaat  yang diperolehnya  dengan  cara  mengangsur  atau  langsung  melunasi  sekaligus
sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian di awal akad.
1
Serambi Indonesia, “Hukum Transaksi Pembiayaan Ijarah Multijasa”,artikel di akses pada 7 Mei 2011 dari http: www.serambinews.com
2
ISM,  “BNI  Syariah  Luncurkan  Multijasa  iB”,  artikel  di  akses  pada  12  Mei  2011  dari http:www.niriah.com
16
2. Landasan Hukum Pembiayaan Ijarah Multijasa
a. Al-qur‟an
Ada  beberapa  ayat  yang  menegaskan  dibolehkannya  pembiayaan multijasa. Contohnya terdapat pada surat yusuf ayat 72 yang berbunyi :
 
 
 
 
 
 
Artinya : “penyeru-penyeru  itu  berkata  :  “kami  kehilangan  piala  raja,
dan  barang  siapa  yang  dapat  mengembalikannya  akan memperoleh  bahan  makanan  seberat  beban  unta,  dan  aku
menjamin terhadapnya
”. Ayat ini menjelaskan tentang ujrah dari jualah sayembara, ketika
seseorang  dapat  melakukan  sesuatu  yang  bisa  melakukan  sesuatu  yang diinginkan,  maka  ia  dapat  mendapatkan  imbalan  sebagai  pengganti  jasa
tersebut. Sedangkan  pembiayaan  ijarah  multijasa  tidak  diperbolehkan
dalam hal kemaksiatan atau yang diluar syariat islam, ini ditegaskan dalam surat al- maidah ayat 2:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Artinya : “dan  tolong-menolonglah  kamu  dalam  mengerjakan
kebajikan  dan  takwa,  dan  jangan  tolong-menolong  dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada
allah, sesungguhnya allah amat berat siksa-Nya
.”
17
b. Hadis
Selain  dalil-dalil  dari  al- qur‟an,  ada  juga  beberapa  hadis  yang
membolehkan  dan  menjelaskan  sebagai  pendukung  atau  pegangan  dalam bertransaksi  menggunakan  akad  ijarah  multijasa.  Seperti  hadis  riwayat
tirmidzi di bawah ini.
3
Artinya: “perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang  haram,  dan  kaum  muslimin  terikat  dengan  syarat-syarat
mereka  kecuali  syarat  yang  mengharamkan  yang  halal  atau menghalalkan yang haram
.”
Sesuai dengan hadis di atas, bahwa rasulullah SAW membolehkan umatnya  untuk  menolong  satu  sama  lain  dengan  melakukan  perjanjian
atau  mengikat    akad,  asalkan  tidak  menghalalkan  yang  haram  dan mengharamkan yang halal.
c. Kaidah fiqh
Pada  dasarnya  semua  bentuk  muamalah  adalah  boleh  dilakukan, kecuali  ada  dalil  yang  mengharamkannya.  Jadi,  pembiayaan  ijarah
multijasa  juga  boleh  oleh  agama  islam,  karena  belum  ada  dalil  yang mengharamkannya.
3
Abdul Qadir Syaibah Al-Hamd,  Fiqh Islam: Syarah Bulughul Maram, Jakarta: Darul Haq, 2005 h 310
18
Ketentuan  berkaitan  dengan  ijarah  multijasa  didasarkan  kepada  fatwa DSN-MUI  No:  44DSN-MUIVII2004  tentang  pembiayaan  multijasa.
Menurut pasal 17 PBI No.746PBI2005, yaitu PBI yang telah dicabut dengan PBI No. 1016PBI2008, kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan
berdasarkan  ijarah  untuk  transaksi  multijasa  berlaku  persyaratan  paling kurang sebagai berikut :
a. Bank  dapat  menggunakan  akad  ijarah  untuk  transaksi  multijasa  dalam
jasa  keuangan  antara  lain  dalam  bentuk  pelayanan  pendidikan,kesehatan, ketenagakerjaan, dan kepariwisataan
b. Dalam pembiayaan kepada nasabah yang menggunakan akad ijarah untuk
transaksi multijasa, bank dapat memperoleh imbalan jasa ujrah atau fee c.
Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk persentase
4
. Menurut  fatwa  DSN-MUI  No.  44DSN-MUIVII2004  tersebut,
ketentuan dari pembiayaan multijasa adalah sebagai berikut : a.
Pembiayaan multijasa hukumnya boleh jaiz dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah
b. Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua
ketentuan yang ada dalam fatwa ijarah c.
Dalam hal LKS menggunakan akad kafalah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam fatwa kafalah
4
Peraturan bank Indonesia No 746PBI2005 tentang akan penghimpunan dan penyalyur dana bagi yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pasal 17 ayat 1, 2, dan 3
19
d. Dalam  kedua  pembiayaan  multijasa  tersebut,  LKS  dapat  memperoleh
imbalan jasa ujrah atau fee e.
Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk persentase
Berdasarkan  fatwa  DSN  dan  ketentuan  PBI  tersebut,  pembiayaan ijarah  multijasa  dijalankan  oleh  bank  syariah  dengan  prosedur  sebagai
berikut: a.
Pelaksanaan ijarah multijasa dituangkan dalam akad ijarah dengan objek manfaat atas suatu jasa
b. Bank diperkenankan memperoleh imbalan jasa atau fee atas jasa yang
diberikan c.
Besarnya imbalan jasa atau fee disepakati diawal
5
.
Objek Ijarah Multijasa :
Bank  dapat  menggunakan  akad  ijarah  untuk  transaksi  multi  jasa dalam jasa keuangan antara lain dalam bentuk pelayanan :
1 Pendidikan
2 Kesehatan
3 Ketenagakerjaan
4 Kepariwisataan
5
Sutan  Remy  Syahdeini.  Perbankan  Syariah  :  Produk-Produk  dan  Aspek-Aspek  Hukumnya, Jakarta: PT Jayakarta Agung cet 1, hal. 253.
20
d. Besarnya ujrah dan jangka waktu
Nasabah  membayar  uang  upahujrah  sesuai  dengan  kesepakatan. Jangka  waktu  maksimum  Ijarah  Multijasa  adalah  3  tahun  Besarnya
upahujrah  harus  disepakati  diawal  dan  dinyatakan  dalam  bentuk  tabel yang sudah ditentukan pada SOP Multijasa.
B. Skema Akad Yang digunakan