Teknik Penghitungan PEMBIAYAAN MULTIJASA

28 4 jasa untuk membayar ongkos : a uang sekolahkuliah b tenaga kerja c hotel d angkut dan transportasi dan sebagainya 13 .

5. Pembatalan ijarah yang dibenarkan

Mazhab Hanafi berpendapat bahwa sebuah kontrak ijarah boleh dibatalkan sepihak kalau ada alasan yang kuat dan sangat substansial. Alasan tersebut biasanya berhubungan dengan tidak dimungkinkannya pemanfaatan dari asset sewa itu. Ada pertimbangan khusus mengapa pembatalan kontrak sewa dengan alasan yang kuat dibenarkan. Salah satu yang memiliki alasan itu akan dirugikan oleh sesuatu yang ia tidak setujui dalam kontrak. Maka bolehnya pembatalan kontrak dalam kondisi seperti itu dimaksudkan untuk mencegah salah satu pihak menderita kerugian secara terpaksa 14 .

C. Teknik Penghitungan

Dalam pembiayaan multijasa, lembaga keuangan syariah dapat memperoleh ujrah. Ujrah adalah imbalan yang diberikan atau yang diminta atas 13 Adiwarman Karim, Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2009, cet ke 3, hal. 146-147. 14 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah : Wacana Ulama dan Cendekiawan, Jakarta : Tazkia Institute,1999, cet 1, hal. 162-163. 29 suatu pekerjaan yang dilakukan. 15 Dalam ujrah disyaratkan diketahui jumlahnya oleh kedua belah pihak, baik dalam sewa-menyewa maupun dalam upah mengupah 16 . Kebutuhan masyarakat untuk memperoleh manfaat suatu barang sering memerlukan pihak lain melalui akad Ijarah. Ujrah dalam Ijarah harus disepakati pada saat akad. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu terkadang salah satu atau para pihak memandang perlu untuk melakukan review atas besaran ujrah yang telah disepakati tersebut . Ketentuan Hukum 1. Review Ujrah boleh dilakukan antara para pihak yang melakukan akad Ijarah apabila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Terjadi perubahan periode akad Ijarah b. Ada indikasi sangat kuat bahwa bila tidak dilakukan review maka akan timbul kerugian bagi salah satu pihak c. Disepakti oleh kedua belah pihak 2. Review atas besaran ujrah setelah periode tertentu : a. Ujrah yang telah disepakati untuk suatu periode akad Ijarah tidak boleh dinaikkan b. Besaran ujrah boleh ditinjau ulang periode berikutnya dengan cara yang diketahui dengan jelas oleh kedua belah pihak 15 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syaria, hal. 110. 16 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : PT Raja Grafindo, 2007, hal. 118. 30 c. Peninjau kembali besaran ujrah setelah jangka waktu tertentu harus disepakati kedua belah pihak sebelumnya dan disebutkan dalam akad d. Dalam keadaan sewa yang berubah-ubah, sewa untuk periode akad pertama harus dijelaskan jumlahnya. Untuk periode akad berikutnya boleh berdasarkan rumusan yang jelas dengan ketentuan tidak menimbulkan perselisihan. 17 Contoh penghitungan akad ijarah: 18 Bapak Ahmad hendak menyewa sebuah ruang perkantoran disebuah gedung selama 1 tahun mulai dari tanggal 1 Mei 2010. Pemilik gedung menginginkan pembayaran sewa secara tunai dimuka sebesar Rp. 240.000.000,-. Dengan pola pembayaran tersebut, kemampuan keuangan Bpk. Ahmad tidak memungkinkan. Bpk. Ahmad hanya dapat membayar sewa secara angsuran per bulan. Untuk memecahkan masalah ini, Bpk. Ahmad mendatangi sebuah bank syariah untuk meminta pembiayaan, dengan memaparkan kondisi kebutuhan dan keuangannya. Analisa bank : berikut adalah analisa bank dalam memberikan pendanaan dengan memperhitungkan kebutuhan dan kemampuan financialkeuangan nasabah serta required rate of profit bank sebesar 20 : a. Harga sewa 1 tahun tunai dimuka : Rp. 240.000.000,- b. Required rate of profit bank 20 : Rp. 48.000.000,- 17 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,2010, hal. 724. 18 Adiwarman Karim, Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan, hal. 155. 31 c. Harga sewa kepada nasabah Rp. 288.000.000,- d. Periode pembiayaan : 12 bulan =360 hari e. Besarnya angsuran nasabah per bulan : Rp. 24.000.000,- Dengan analisa tersebut maka bentuk pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada Bpk. Ahmad adalah: Pembiayaan ijarah, harga sewa Rp. 288.000.000,- jangka waktu 12 bulan, angsuran per bulan Rp. 24.000.000,-bulan. 32

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI DAN MADRASAH

PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

A. Profil Bank Syariah Mandiri

1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. 1 Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan merger empat bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan 1 http:www.syariahmandiri.co.idcategoryinfo-perusahaan diakses pada tanggal 24 Mei 2011