C. Struktur Redaksi Majalah WIG
Penanggung Jawab:
Lenny Sugiharto
Pimpinan Redaksi:
Lulu
Redaktur Pelaksana:
Salsa
Team Redaksi:
Jumadi, Hanny
Sirkulasi:
Tessa, Pipin, Keukeu
Ilustrasi dan Lay-Out:
Lulu, Hanny
D. Program-Program yang Dilaksanakan Yayasan Srikandi Sejati Melalui
Sanggar Waria Remaja
Sebagai  Yayasan  yang  menaungi  waria  di  Indonesia  terutama  di  Jakarta, Yasasan  Srikandi  Sejati  mempunyai  program  selain  pembuatan  majalah  Waria
Information  Group  WIG  yang  dilakukan  oleh  para  remaja  waria.  Kegiatan- kegiatan tersebut di antaranya sebagai berikut:
1.  Pelatihan PE Peer Education Kegiatan ini adalah kegiatan melatih para waria yang nantinya akan bertugas
sebagai penyambung informasi mengenai kesehatan reproduksi, IMS dan HIVAIDS kepada  para  waria  muda  dan  lembaga  lain  yang  bermitra  dengan  Yayasan  Srikandi
Sejati.  Dalam  pelatihan  ini  peserta  dibekali  mengenai  konsep,  fungsi  dan  peran  PE serta  teknik  komunikasi  mereka  ketika  melaksanakan  tugas.  Sebagai  follow  up  dari
kegiatan ini juga diadakan pertemuan rutin PE setiap dua bulan sekali.
52
2.  Pelatihan Komputer Pelatihan komputer tingkat dasar bagi para waria guna membekali para waria
dengan kemampuan mengoperasikan komputer agar menunjang kemampuan mereka ketika terjun dalam dunia kerja.
53
3.  Kegiatan Edutainment Kegiatan ini merupakan  kegiatan rutin bulanan selain memberikan informasi
mengenai  kesehatan  reproduksi  dan  HIVAIDS,  melalui  edutainment  ini  juga disosialisasikan mengenai komunitas waria dalam Yayasan Srikandi Sejati dan segala
aktivitasnya kepada masyarakat sekitar.
54
52
Hi Light, Majalah WIG, Agustus 2007, h. 9
53
Ibid
54
Hi Light, Majalah WIG, September 2007, h. 13
4.  Pelatihan Tari Pelatihan  ini  dilakukan  untuk  mengakomodir  minat  serta  hobi  para  waria
remaja akan kesenian tari. Selain tari tradisional, para waria juga berlatih tari modern. Kegiatan ini akan dijadikan sebagai cara untuk raising fun dengan membentuk sebuah
tim entertainment sanggar.
55
5.  Diskusi Bulanan Kegiatan  ini  diikuti  oleh  waria  dengan  mengangkat  tema  yang  beragam  di
setiap  bulannya.  Melalui  kegiatan  ini  diharapkan  waria  dapat  memahami  segala permasalahan  yang  menyangkut  komunitas  waria,  dari  kegiatan  ini  diharapkan  pula
waria dapat menjadi pribadi yang kritis.
56
6.  Pertemuan Tokoh Agama Toga dan Tokoh Masyarakat Toma Kegiatan  ini  dihadiri  oleh  ustad  dan  beberapa  tokoh  masyarakat  serta  waria
remaja  yang  ada  di  DKI  Jakarta.  Dalam  kegiatan  ini  juga  diadakan  siraman  rohani yang dilakukan oleh ustad selaku tokoh agama.
57
7.  Youth  Gathering Through Edutainment Kegiatan  ini  diikuti  oleh  para  waria  dan  pemuka  masyarakat  setempat.
Kegiatan  ini  sebagai  sarana  pemberian  informasi  mengenai  HIVAIDS  melalui beragam  hiburan  yang  disajikan.  Selain  itu,  melalui  kegiatan  ini  sebagai  ajang
55
Ibid
56
Hi Light, Majalah WIG, Edisi April-Juli 2008, h. 12
57
Ibid
sosialisasi  kegiatan  positif  waria  sehingga  bisa  mendekatkan  komunitas  dengan masyarakat setempat.
58
8.  Penyuluhan Hotspot Kegiatan  ini  merupakan  salah  satu  bentuk  dari  diskusi  rutin  yang  dilakukan
oleh  para  PE  Peer  Education,  yang  membedakan  adalah  kegiatan  ini  dilakukan  di Hotspot-Hotspot  atau  tempat  berkumpulnya  para  waria  di  daerah  tertentu.
Penyuluhan  ini  dilakukan  untuk  menjangkau  waria-waria  yang  tidak  bisa  mengikuti kegiatan  diskusi  di  pusat,  sehingga  informasi  mengenai  HIVAIDS  dan  sebagainya
bisa  merata.  Selain  memberi  informasi  para  PE  juga  sering  mengadakan  evaluasi sejauh mana pemahaman para waria akan informasi yang disampaikan.
59
9.  Pemilihan Ratu Waria Remaja Peduli HIV dan AIDS Pemilihan  ini  rutin  dilakukan  setiap  setahun  sekali,  Pemilihan  Ratu  Waria
Remaja  ini  merupakan  ajang  bagi  para  waria  remaja  untuk  menyalurkan  kreatifitas dan bakat mereka. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pemilihan kader-
kader PE Peer Education, sehingga setiap wilayah mempunyai Ratu Waria Remaja masing-masing.  Misalnya  Ratu  Waria  Remaja  Jakarta  Selatan,  Ratu  Waria  Remaja
Jakarta  Barat,  dan  lain  sebagainya.  Ratu  Waria  ini  pada  nantinya  akan  bertugas memberikan penyuluhan tentang HIV dan AIDS  kepada waria remaja lain  yang ada
di wilayahnya.
60
58
Hi Light, Majalah WIG, Edisi Agustus-November 2008, h. 9
59
Ibid, h. 11
60
Cover Story, Majalah WIG, Edisi Desember 2008, h. 5
10. Kunjungan Belajar Kunjungan  belajar  merupakan  diskusi  yang  dilakukan  oleh  komunitas  waria
dalam  Yayasan  Srikandi  Sejati  dengan  berbagai  komunitas  lain  yang  berkunjung  ke yayasan.  Kunjungan  ini  biasanya  dilakukan  oleh  komunitas  LGBT  Lesbi,  Gay,
Biseksual  dan  Transgender,  seperti  komunitas  lesbi  dari  Institute  Pelangi Perempuan.  Namun  tidak  jarang  juga  kunjungan  ini  dilakukan  oleh  komunitas  lain
yang tertarik terhadap dunia waria atau komunitas penyuluh HIV dan AIDS.
61
61
Hi Light, Majalah WIG, disaring dari berbagai edisi.
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Frame Majalah Waria Information Group
Pada  bab  ini  penulis  akan  menganalisa  artikel  yang  disajikan  oleh  Majalah Waria  Information  Group  WIG.  Majalah  ini  sudah  terbit  sejak  tahun  2007,
diterbitkan  setiap  empat  bulan  sekali.  Pendistribusian  dilakukan  secara  terbatas, dalam  artian  pendistribusian  majalah  ini  dilakukan  hanya  kepada  pihak  yang  telah
berkerjasama dengan Yayasan Srikandi Sejati. Artikel yang akan penulis teliti adalah artikel  pada  rubrik  under  cover  yang  terbit  pada  bulan  September  2010.  Dalam
menganalisa penulis menggunakan  framing analysis Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.
Framing  analysis  Zhongdang  Pan  dan  Gerald  M.  Kosicki  digunakan  untuk melihat bagaimana wartawan menafsirkan pesan, menonjolkan bagian-bagian tertentu
dari  pesan  tersebut,  dan  untuk  mengetahui  keberpihakan  wartawan  terhadap  issue- issue  tentang  waria  yang  ada  pada  masyarakat.  Semua  itu  dapat  dilihat  dari  adanya
penggunaan  unsur  sintaksis,  melalui  pemilihan  judul,  lead,  latar  informasi,  kutipan narasumber,  pernyataan  dan  penutup,  unsur  Skrip  kelengkapan  unsur  berita
5W+1H, unsur Tematik paragraf, proposisi, kalimat dan berhubungan antar kalimat dan unsur Retoris kata, idiom, gambar dan grafik. Analisis yang dilakukan penulis
adalah  dengan  cara  mengidentifikasi  setiap  unsur  pada  tiap-tiap  kalimat.  Karena