Sejarah Majalah WIG GAMBARAN UMUM MAJALAH WARIA INFORMATION GROUP

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH WARIA INFORMATION GROUP

WIG

A. Sejarah Majalah WIG

Diawali Yayasan Srikandi Sejati YSS pada 28 September 1998, dengan diketuai oleh Lenny Sugiharto sebagai direktur eksekutif yang membawai 30 staff anggota yang memiliki kepedulian terhadap komunitas waria. Sebagai sebuah lembaga sosial masyarakat non-profit YSS telah menjangkau dan mendampingi sebagian besar komunitas waria yang ada di DKI Jakarta. Sejak berdirinya, YSS telah dikenal sebagai salah satu Lembaga Sosial Masyarakat di DKI Jakarta yang bergerak untuk komunitas waria dengan prinsip kerja dari waria untuk waria, artinya YSS dikelolah oleh waria dengan target group sasaran waria pula 44 . Kekuatan yang dimiliki YSS adalah banyaknya kuantitas sumberdaya yang ada pada komunitas waria, namun hal ini tidak terimbangi dengan kualitas yang memadai dari komunitas waria. Sebagian besar komunitas waria masih memiliki pendidikan dan ketrampilan yang minim, berada pada masyarakat kelas bawah, rentan diskriminasi dan tidak cukup memiliki akses terhadap layanan kesehatan, pekerjaan, sosial, ekonomi dan hukum 45 . 44 http:srikandisejati.wordpress.com diakses pada tanggal 28 Maret 2011 pukul 11.00 WIB 45 “Sanggar Waria Remaja, Sanggarnya Kita Semua”, Majalah WIG, Agustus 2007, h.7 Jika dipahami, permasalahan waria mulai muncul pada saat remaja, dimana pada saat itulah mulai timul pemikiran dan proses pencarian jati diri pada setiap individu. Namun karena kurangnya pemahaman akan diri, kondisi emosional yang belum stabil dan diperparah lagi dengan diskriminasi yang didapat dari lingkungan, sekolah bahkan juga keluarga, mengakibatkan waria remaja memilih lari dari rumah dan berkumpul dengan teman-teman senasibnya di kota-kota besar seperti Jakarta 46 . Pada akhirnya kondisi ini menjadikan suatu permasalahan tersendiri, dengan minimnya pendidikan dan skill yang dimiliki dan adanya tuntutan untuk mempertahankan hidup, maka banyak waria remaja pada akhirnya terjun ke dunia prostitusi. Selain berimbas pada terganggunya keteraturan sosial, tentunya permasalahan ini dapat memicu laju pertambahan angka kasus IMS dan HIVAIDS di DKI Jakarta jika tidak adanya penjangkauan bagi mereka 47 . Berdasarkan latar belakang itulah YSS membentuk Sanggar Waria Remaja yang terhitung mulai aktif sejak Juli 2006 sebagai suatu program khusus yang melibatkan peran serta kelompok waria remaja secara aktif 48 . Dari sanggar waria remaja inilah kemudian lahir Majalah Waria Information Group WIG, dinamakan WIG dengan mengambil pemaknaan bahwa majalah ini dapat menjadi wadah dan sarana komunikasi serta pemberian informasi mengenai kesehatan 46 Ibid 47 Ibid 48 Ibid h.8 reproduksi, IMS dan HIVAIDS khususnya untuk kalangan remaja waria dan masyarakat pada umumnya 49 . Edisi perdana terbit pada bulan Agustus 2007, dalam edisi perkenalan ini team redaksi membuat 9 rubrik yang terdiri dari: Dari Kita, Whats News, Cover Story, Under Cover, Grafitty, Hi Light, You Should Know, Paparazzy, dan Our Friends. Tujuan utama diterbitkannya majalah ini adalah sebagai sarana sosialisasi mengenai program sanggar waria remaja kepada masyarat umum secara luas. Bagi komunitas waria sendiri, majalah ini juga bertujuan sebagai sumber informasi mengenai HIV, AIDS dan semua permasalahan komunitas waria 50 . Dalam setiap edisinya majalah ini memproduksi 1000 ekslempar yang dibagikan secara cuma-cuma kepada anggota Yayasan Srikandi Sejati dan Lembaga Swadaya Masyarakat maupun organisasi yang terkait di dalamnya. Dalam pendanaannya majalah ini bekerja sama dengan United Nation Population Fund UNFPA dan Japan Embassy. Pihak-pihak tersebut membantu dalam rangka berkampanye tentang kesehatan reproduksi terutama bagi para waria remaja di Indonesia 51 . 49 Wawancara Pribadi dengan Lulu Azyura, Jakarta 9 Mei 2011 50 Wawancara Pribadi dengan Lulu Azyura, Jakarta 12 April 2011 51 Ibid

B. Visi dan Misi Yayasan Majalah WIG