32
Oloan
Sinambela, Sihite dan Manullang mendapatkan
somba-somba
, sedangkan marga-marga boru lainnya, mendapatkan
jambar boru bius
. Sebagai
boru bius
mereka juga diberi hak untuk menguasai tanah dan hutan kemenyan yang ada di wilayah tersebut.
Seiring perkembangan zaman, beberapa marga bertambah di desa tersebut antara lain: Purba, Manalu, Sitanggang, Sinaga, Sijabat, Harefa dan Siahaan.
Kedatangan marga-marga ini pada umumnya karena perkawinan, dimana marga- marga yang datang kemudian tersebut menikah dengan boru dari marga-marga di
atas. Mereka juga diberi kesempatan untuk mengelola lahan dan
tombak haminjon
milik kedua desa tersebut sebagai tempat untuk mencari nafkah bukan untuk dijual. Untuk memperoleh kesempatan mengelola lahan dan hutan kemenyan
tersebut, marga yang datang kemudian tersebut setelah membentuk keluarga baru dan hidup di sana, meminta kepada salah satu marga yang memiliki hak atas
lahan dan tombak tersebut. Untuk meminta hak pengelolaan tanah
tombak
tersebut seperti lazimnya dalam masyarakat adat batak ada tata cara adat yang harus dilakukan dengan melibatkan semua marga di atas.
4.1.2 Lokasi dan Kondisi Desa 4.1.2.1 Kondisi Geografis Desa
Desa Pandumaan terbentuk dari tiga dusun dan memiliki luas wilayah 4.681,98 hektar dengan perincian seperti terlihat pada Tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 4.1 Nama Dusun
No. Nama Dusun
Luas Keterangan
1 Dusun I
1.506,90 Hektar
2 Dusun II
1.678,01 Hektar
3 Dusun III
1.497,07 Hektar
Desa Pandumaan 4.681,98
Hektar
Sumber: Data Statistik Kantor Kepala Desa Pandumaan, 2011 Desa Pandumaan berada di sebelah Barat daya Kantor Camat Pollung
dengan batas-batas sebagai berikut: a.
Sebelah Utara berbatas dengan : Desa Pansur Batu
b. Sebelah Selatan berbatas dengan
: Desa Aeknauli I c.
Sebelah Timur berbatas dengan : Desa Sipituhuta
d. Sebelah Barat berbatas dengan
:Desa Simataniari, Kecamatan Parlilitan
4.1.2.2 Kondisi Topografi Desa
Ketinggian atau topografi merupakan faktor yang penting dalam penyebaran kegiatan pertanian sehingga ketinggian merupakan faktor yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan pertaniaan. Ketinggian tempat dari permukaan laut berpengaruh terhadap suhu udara, yaitu setiap naik 100 m suhu akan turun
rata-rata 0,6ยบ C. Semakin tinggi suatu tempat itu menyebabkan daerah tersebut memiliki suhu yang rendah.
Kondisi dan jenis tanah yang terdapat di Desa Pandumaan adalah jenis tanah yang berasal dari tuf andesif yang menghasilkan tanah podsolik yang
sifatnya sangat erosif. Dilihat dari tingkat kesuburan di Desa Pandumaan adalah
Universitas Sumatera Utara
34 relatif subur dimana tanah yang terdapat di Desa Pandumaan adalah kebanyakan
tanah yang mengandung organik, akan tetapi perlu dioptimalkan khususnya teknik pengelolaan tanah dan budidaya tanaman yang cocok di Desa Pandumaan.
Lahan yang ada di Desa Pandumaan merupakan lahan yang cocok ditanami
padi, tanaman
pangan maupun
tanaman tahunan
seperti kemenyan,kopi,dll, akan tetapi terdapat kecenderungan masyarakat Desa
Pandumaan mengelola dan membudidayakan tanaman sayur-sayuran seperti tomat dan cabe yang sebagian besar tidak optimal hasilnya. Sebagian penanaman
padi hanya ditanam di sawah yang sebagian sawah mengharapkan air hujan.Masyarakat belum beralih menanam
padi gogo
di perladangan atau dalam bahasa daerah disebut dengan
eme darat,
yang pada dasarnya mampu menghasilkan padiberas yang bermutu. Peluang yang dapat diraih Desa
Pandumaan khususnya di bidang pertanian adalah pengembangan tanaman perkebunan seperti kopi dan buah-buahan nenas, jeruk, semangka, tiungterong
belanda, timun, dsb serta penanaman sayur-sayuran yang pengelolaanya secara optimal dengan menyesuaikan kondisi tanah.
4.1.2.3 Keadaan Alam dan Tata Guna Tanah
Desa Pandumaan merupakan sebuah desa yang memiliki luas lahan 4.681,98 ha yang dikelilingi oleh perladangan, persawahan dan hutan kemenyan
tombak haminjon
dan mayoritas masyarakat di Desa Pandumaan pada umumnya berprofesi sebagai petani. Kondisi alam dan suhu yang sejuk mendorong
pertumbuhan pertanian seperti kopi, buah-buahan dan kemenyan tumbuh dengan subur. Adapun penggunaan tanah di desa ini dapat dilihat pada Tabel 4.2
Universitas Sumatera Utara
35
Tabel 4.2 Peruntukan Lahan Tanah
No. Peruntukan Penggunaan Tanah
Luas Ket.
1 Persawahan Penduduk
187 Ha
2 Tegalan Perladangan
178 Ha
3 Perkebunan
2.845 Ha
4 Pemukiman
45,10 Ha
5 Kolam Perikanan
9,50 Ha
6 Rumah Ibadah
5 Ha
7 Sekolah
5 Ha
8 Kantor Desa
0,01 Ha
9 Jalan Umum
22,50 Ha
10 Saluran Irigasi
5,60 Ha
11 Hutan Rakyat
1.379,27 Ha
Desa 4.681,98
Ha
Sumber: Data Statistik Kantor Kepala Desa Pandumaan, 2011 Peruntukanpenggunaan lahan paling banyak digunakan sebagai lahan
perkebunan kopi,sayur,buah dengan luas lahan 2.845 hektar disusul juga lahan untuk hutan adat
tombak haminjon
dengan luas mencapai 1.379,27 hektar serta perladangan dan sawah sebesar 178 hektar dan semua lahan tersebut dikelola dan
dibudidayakan masyarakat setempat dengan berbagai komoditas pertanian dan perkebunan seperti padi,kopi,kemenyan,buah-buahan,dll. Sisa dari lahan tersebut
diperuntukan sebagai lahan pemukiman, sarana dan fasilitas umum, jalan umum, irigasi dsb.
4.1.3 Sejarah Hadirnya Kemenyan di Desa Pandumaan