Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Definisi Konsep

6 berpotensi untuk dieksploitasi karena posisinya lemah dengan aset produksi terbatas. Namun, selama kehidupan ekonomi dan subsistensi petambak penyakap belum terancam dan masih diperhatikan oleh ponggawanya, eksploitasi yang terjadi belum dianggap sebagai suatu bentuk ketidakadilan, melainkan masih dimaknai bersifat resiprositas timbal-balik. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat ada beberapa petani yang melakukan hubungan perdagangan kemenyan dengan satu toke dan terlihat begitu akrab dan mengarah pada pola patron klien. Sementara itu terlihat juga diantara petani kemenyan yang lain melakukan transaksi perdagangan kemenyan bukan hanya pada satu toke tetapi lebih dari dua bahkan tiga toke yang mengarah pada hubungan mutualisme. Dari berbagai interaksi dan pola hubungan sosial ekonomi yang telah dijelaskan diatas menjadi alasan dari peneliti untuk melihat dan meneliti bagaimana pola hubungan sosial ekonomi yang sesungguhnya terjadi pada petani kemenyan dan pengumpul toke di Desa Pandumaan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana pola hubungan sosial ekonomi yang terjadi diantara petani kemenyan dan toke? b. Mengapa pola hubungan sosial ekonomi diantara toke dan petani kemenyan tersebut bisa terjadi hingga sekarang? Universitas Sumatera Utara 7

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk menganalisis dan mengintepretasikan pola hubungan sosial ekonomi yang terjadi antara petani kemenyan dengan toke di Desa Pandumaan b. Untuk melihat dan menjelaskan faktor terbentuknya pola hubungan sosial ekonomi yang terjadi antara petani kemenyan dengan toke di Desa Pandumaan

1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian mampu memberikan manfaat, baik itu untuk diri sendiri, orang lain, maupun ilmu pengetahuan. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitiaan ini diharapkan agar dapat menambah wawasan kajian illmiah dan referensi penelitian ilmiah selanjutnya khususnya bagi mahasiswa departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara. b. Untuk memberikan sumbangan pengetahuan mengenai sosiologi ekonomi dan sosiologi lingkungan terkait dengan pola hubungan sosial antara petani dengan toke.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Menjadi sumbangan pemikiran terhadap lembaga pertanian dan kehutanan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Universitas Sumatera Utara 8 b. Menjadi sumbangan pemikiran terhadap pemerintah daerah dan pusat dalam menetapkan kebijakan harga pasar dan mempercepat penerapan kebijakan tersebut agar kesejahteraan petani lebih meningkat. c. Untuk memberikan masukan-masukan kepada pihak-pihak atau lembaga- lembaga yang membutuhkannya terutama petani dan toke supaya memiliki organisasi atau kelompok tani yang bisa menjadi wadah penghubung untuk menghilangkan kesenjangan antara pengumpul toke dengan petani serta memajukan kesejahteraan diantara keduanya.

1.5 Definisi Konsep

Konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuksan penelitian. Konsep merupakan rangkaian pengertian logis yang dipakai untuk menentukan jalan pemikiran dalam penelitian untuk memperoleh permasalahan yang tepat. Dengan kata lain konsep adalah istilah-istilah yang mewakili atau menyatakan suatu pengertian tertentu. Adapun konsep-konsep dalam penelitian ini adalah : a. Pola hubungan sosial ekonomi adalah bentuk-bentuk hubungan sosial langsung yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya berkelanjutan dan mengarah pada aktivitas ekonomi. Dalam penelitian ini pola hubungan sosial ekonomi adalah suatu bentuk hubungan kerja sama yang terjalin diantara dua pihak atau lebih yang mengarah pada perdagangan kemenyan. Ada beberapa jenis pola hubungan sosial ekonomi yaitu patron-klien, eksploitasi dan mutualisme. 1 Patron klien dalam penelitian adalah suatu bentuk hubungan antar dua orang yang berbeda statusnya dimana patron toke memberikan jaminan perlindungan dan Universitas Sumatera Utara 9 klien petani kemenyan merasa bertanggung jawab untuk membalas perbuatan toke. 2 Eksploitasi dalam penelitian ini adalah tindakan toke yang secara tidak adil atau secara tidak wajar menarik keuntungan dari petani kemenyan. 3 Mutualisme dalam penelitian ini merupakan suatu bentuk hubungan yang dilakukan oleh dua orang yang mengutamakan keuntungan masing-masing dan dinilai setimpal atas apa yang dikerjakan. b. Toke kemenyan dalam penelitian adalah orang yang menjalankan perniagaan sebagai pembeli kemenyan dari petani dan sebagai agen pemasaran kemenyan secara tunai maupun hutang. c. Petani kemenyan dalam penelitian ini adalah orang yang melakukan kegiatan budidaya pohon kemenyan marhaminjon di areal sekitar hutan adat. d. Resiprositas yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan kewajiban atau utang balas budi atas apa yang pernah diberikan sebelumnya oleh patron toke terhadap petani ketika mengalami musibah atau kesulitan keuangan dengan menunjukkan loyalitasnya kepada toke patron. e. Hutan adat dalam penelitian ini adalah hutan budidaya pepohonon dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar hutan yang ditanami tumbuhan kemenyan hamijon yang pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat hukum adat atau kelompok marga maupun pembuka desa. Universitas Sumatera Utara 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Patron Klien

Teori ini hadir untuk menjelaskan bahwa dalam suatu interaksi sosial masing-masing aktor melakukan hubungan timbal-balik. Hubungan ini dilakukan secara vertikal satu aktor kedudukannya lebih tinggi maupun secara horizontal masing-masing aktor kedudukann ya sama. Istilah „patron‟ berasal dari bahasa Spanyol yang secara etimologis berarti seseorang yang memiliki kekuasaan power , status, wewenang dan pengaruh, sedangkan klien berarti bawahan atau orang yang diperintah dan yang disuruh Usman, 2004:132. Patron dan klien berasal dari suatu model hubungan sosial yang berlangsung pada zaman Romawi kuno. Seorang patronus adalah bangsawan yang memiliki sejumlah warga dari tingkat lebih rendah, yang disebut clients , yang berada di bawah perlindungannya. Meski para klien secara hukum adalah orang bebas, mereka tidak sepenuhnya merdeka. Mereka memiliki hubungan dekat dengan keluarga pelindung mereka. Ikatan antara patron dan klien mereka bangun berdasarkan hak dan kewajiban timbal balik yang biasanya bersifat turun temurun Pelras, 2009: 21. Hubungan patron klien adalah pertukaran hubungan antara kedua peran yang dapat dinyatakan sebagai kasus khusus dari sebuah ikatan yang melibatkan persahabatan instrumental dimana seorang individu dengan status sosio- ekonominya yang lebih tinggi patron menggunakan pengaruh dan sumber dayanya untuk menyediakan perlindungan, serta keuntungan-keuntungan bagi Universitas Sumatera Utara