Faktor Terbentuknya Pola Hubungan Sosial Ekonomi

82 agen sebelum kepada mereka toke. Toke pun tidak pernah memaksa kami untuk segera membayar utang malah memberikan tempo sesuai kemampuan kami membayarnya, maka dari perlakuan tersebut lah kami menganggap hubungan kami tidak hanya sebatas kepada ekonomi jual- beli kemenyan melainkan keluarga hubungan sosial. ketika natal saya sering mendapatkan bingkisan dari agen maupun toke begitupun ketika ada pesta baik petani maupun agen dan toke saling mengundang ke pesta tersebut. Dari hasil wawancara terlihat bahwa toke memiliki peran penting dalam perniagaan kemenyan serta status sosial yang tinggi. Apabila toke tidak ada di desa, membuat petani harus menempuh jarak yang jauh menuju pasar yang ada di Doloksanggul dan memakan biaya ongkos. Biaya ongkos ini membuat petani harus rela mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit, karena keuntungan yang seharusnya bisa didapatkan lebih banyak dipotong untuk biaya transportasi. Keberadaan toke yang begitu banyak membuat petani bebas untuk memilih memasarkan kemenyannya kepada toke yang dinilainya memberikan penawaran tertinggi. Hal ini dilakukan agar mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak. Status sosial yang tinggi, membuat toke menjadi kreditur bagi para petani yang membutuhkan bantuaan khususnya pinjaman uang.

4.3.4 Faktor Terbentuknya Pola Hubungan Sosial Ekonomi

Hubungan sosial ekonomi merupakan suatu bentuk proses sosial di mana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang di tujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing. Menurut Horton Cooley kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan bersama pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk Universitas Sumatera Utara 83 memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama. Seperti dalam hal membuat hubungan sosial ekonomi yang dilakukan oleh petani kemenyan dengan toke memiliki alasan dan kepentingan diantara mereka masing-masing. Adapun faktor-faktor terebentuknya hubungan sosial ekonomi tersebut antara keduanya adalah: a. Adanya pertukaran yang seimbang antara petani kemenyan dengan toke. Petani kemenyan membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk mendapatkan uang tersebut petani menawarkan hasil kemenyannya kepada toke, sedangkan toke membutuhkan barang untuk menunjang kelangsungan usahanya. Berikut hasil wawancara dengan beberapa petani: “ Hubungan nami tu akka toke adong alani haporluon na sarupa, hami manggadis haminjon lao mandapthon hepeng, alai halak i manuhor haminjon lao mandapothon haminjon dohot lao manggadishon haminjon i muse tu toke”. “Hubungan kami dengan para toke terjadi karena ada sama kepentingan, kami menjual kemenyan untuk mendapatkan uang, sedangkan mereka membeli kemenyan untuk mendapatkan kemenyan dan menjual kembali dengan partai besar kepada toke besar ”. Bapak Mangaram Nainggolan b. Kepercayaan. Dalam sebuah hubungan kerja sama sangat diperlukan rasa kepercayaan satu sama lain, apabila tidak ada rasa kepercayaan tersebut maka hubungan kerjasama tersebut tidak akan bertahan lama. Sama halnya dengan petani yang mempercayakan potongan timbangan kemenyan yang dilakukan toke, begitupun toke yang menaruh kepercayaan kepada petani yang meminjam uang tidak akan lari darinya. Berikut hasil wawancara dengan petani mengenai kepercayaan terhadap toke: Molo urusan panimbangon ni haminjon i au mamporsea i akka toke i do, alana molo toke i manimbang hut do au mamparate-ate on timbangan i. Molo urusan berat ni kardus i au dang pala mangetongi i alana hami pe mamboto do borat ni kardus i”. “Dalam hal penimbangan Universitas Sumatera Utara 84 saya mempercayakan kepada toke, karena pada saat toke menimbang saya juga memperhatikan jarum timbangan. Untuk pemotongan berat kardus sendiri saya juga tidak mempersoalkan karena kami sudah sama-sama tau berat kardus itu berapa”.Bapak J.Manulang Hal senada juga terlihat dari hasil wawancara toke mengenai kepercayaan terhadap petani: “au torus do mangalehon pinjaman tu akka petani, molo tung pe au mamboto pamulak ni hepeng i ikkon leleng. Molo tung pe paminjamhon ni hepeng i dang hea mardalan tikkos, dang mambahen ahu jora maminjamhon hepeng tu halak i. “Saya selalu memberikan pinjaman kepada petani, walaupun saya tahu bahwa pengembalian tersebut memakan waktu yang lama. Biarpun pengalaman peminjaman terhadap petani tidak selalu berjalan mulus, tapi tidak pernah membuat saya jera dalam meminjamkan uang kepada mereka”. Bapak Kemma Nainggolan c. Jaringan. Dalam menunjang tata perniagaan kemenyan dibutuhkan juga adanya jaringan pemasaran yang luas dan beragam. Hal ini dimaksudkan agar para toke tidak akan mengalami kekosongan barang kemenyan. Jika toke memiliki hubungan kerjasama dengan banyak petani, maka ini akan membuat toke tidak pernah mengalami kekosongan kemenyan. Bukan hanya membentuk jaringan dengan para petani, para toke khususnya toke besar setidaknya harus memiliki koneksi dengan banyak agen di berbagai daerah penghasil kemenyan. Selain itu, toke juga harus memilki koneksi pasar yang luas jika ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Hal ini terlihat dalam hasil wawancara dengan Bapak Kemma mengenai pemasaran kemenyan: “Molo urusan ni panggadishon haminjon on, ahu mamasarhon ti pigapiga daerah, songon Magelang dohot Pulau Jawa dohot sude gereja katolik na adong di Indonesia tiap dua bulan sahali manang sabulan sahali molo masa panen”. “Untuk distribusi kemenyan ini saya pasarkan ke beberapa luar daerah, seperti Magelang dan Pulau Jawa dan semua gereja katolik yang ada di Indonesia setiap dua bulan sekali maupun sebula n sekali pada masa panen kemenyan”. Universitas Sumatera Utara 85 Hubungan yang terjadi antara petani kemenyan dengan toke tentunya dilandasi oleh adanya faktor pendukung seperti adanya pertukaran tujuan yang sama serta masih diterapkan modal sosial diantara keduanya. Modal sosial merupakan hal utama dalam penggerak sebuah hubungan kerjasama antara petani dengan toke. Suatu hubungan tidak akan pernah terjadi apabila tidak ada suatu tujuan dan kepentingan. Tanpa adanya pertukaran, kepercayaan dan jaringan sistem perniagaan kemenyan tentu tidak akan berjalan dengan lancar. Petani membutuhkan uang sedangkan toke membutuhkan pasokan kemenyan.Selama toke dan petani kemenyan saling membutuhkan satu sama lain maka hubungan tersebut akan tetap bertahan.

4.3.5 Ekonomi Moral vs Rasionalitas Petani