12
bidang kesehatan atau peduli terhadap kesehatan. LSM ini harus digalang kerjasamanya, baik diantara mereka maupun anatara mereka dengan pemerintah, agar
upaya pemberdayaan masyarakat dapat berdayaguna dan berhasilguna. Perlu diketahui bahwa dalam promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat
merupakan ujung tombak, yang untuk keberhasilannya harus didukung oleh upaya bina suasana opini publik dan advokasi. Namun demikian, selama ini dirasakan
bahwa upaya pemberdayaan masyarakat kurang mendapat perhatian dengan minimnya dana pelaksanaan.Kegiatan-kegiatan komponen pemberdayaan masyarakat
meliputi serangkaian kegiatan yang diawali dengan membangun kesadaran kritis masyarakat, pengorganisasian masyarakat hingga perencanaan partisipatif untuk
penyusunan rencana tindak pengelolaan sampah berbasis komunitas dari, oleh dan untuk masyarakat.
2.2.1. Pengorganisasian Masyarakat
Kegiatan pengorganisasian masyarakat diawali dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan kesadaran kritis masyarakat, melalui
serangkaian kegiatan diskusi kelompok terarah atau Focussed Group Discussion FGD dan pemetaan swadaya atau Survai Kampung Sendiri SKS, sebagai upaya
mendorong masyarakat membahas bersama persoalan riil di bidang air bersih dan sanitasi yang dihadapi dan bagaimana menyelesaikannya, serta apa yang dibutuhkan
untuk menanggulangi masalah air bersih dan sanitasi secara efektif dalam bentuk
13
antara lain; komitmen individu dan kelompok, keahlian, sumberdaya, kelembagaan, organisasi dan lain-lainnya.
Proses pengorganisasian masyarakat ini akan mengarah pada terbentuknya kader masyarakat yang kemudian bersama fasilitator mendorong peran aktif
masyarakat, dalam proses pengukuhan lembaga komunitas sebagai representasi masyarakat yang akan berperan sebagai motor penggerak masyarakat dalam
melakukan pengelolaan sampah berbasis komunitas di wilayahnya.
2.2.2. Pemasaran Sosial Air Bersih dan Sanitasi
Masalah air bersih dan sanitasi merupakan masalah yang melibatkan beberapa faktor antara lain: masyarakat sebagai pelaku penghasil sampah, teknologi dan
managemen pengelolaan sanitasi yang masing-masing saling pengaruh mempengaruhi. Oleh karena warga masyarakat merupakan faktor yang sangat
menentukan baik sebagai penghasil, pengguna teknologi dan pelaksana manajemen pengelolaan sampah, maka keterlibatan warga masyarakat dalam pengelolaan sampah
merupakan titik sentral dalam pekerjan pemberdayaan ini. Metode menumbuhkan Kesadaran dan Partisipasi masayarkat dirumuskan
dengan tahapan sebagai berikut : a.
Menyampaikan pengetahuan mengenai kesehatan lingkungan, sanitasi, teknologi Sanitasi
b. Menumbuhkan keinginan untuk mengatasi masalah sanitasi
c. Memberikan pelatihan ketrampilan pembuatan fasilitas sanitasi
14
d. Pengenalan penggunaan teknologi sanitasi
e. Menyediakan fasilitas sanitasi di tingkat rumah tangga maupun kelompok
komunal f.
Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi sanitasi di tingkat RTRW secara mandiri
g. Perencanaan Partisipatif Rencana Tindak Komunitas Pengelolaan Sampah
Berbasis Komunitas Perencanaan partisipatif pada dasarnya adalah sebuah proses untuk
mengidentifikasi tujuan dan menterjemahkan tujuan tersebut ke dalam kegiatan yang nyatakonkret dan spesifik. Perencanaan partisipatif akan diawali dengan kegiatan
survai kampung sendiri, dimana kegiatan ini dimaksudkan untuk memetakan kondisi fisik lingkungan dan sosial masyarakat. Untuk menciptakan rasa percaya masyarakat
terhadap hasil-hasil perencanaan, maka survai kampung sendiri dilakukan oleh masyarakat dengan didampingi oleh fasilitator. Hasil dari pemetaan tersebut
selanjutnya akan menghasilkan data tentang kebutuhan masyarakat yang kemudian diinventarisasikan untuk bidang persampahan dan sanitasi sesuai dengan tujuan dan
sasaran program. Untuk menjamin bahwa perencanaan benar-benar dilakukan secara
partisipatif, Fasilitator dibantu oleh Kader Masyarakat memfasilitasi pelaksanaan perencanaan di masyarakat dengan mempergunakan input data yang diperoleh dari
survai kampung sendiri. Hasil dari perencanaan partisipatif tersebut selanjutnya akan dituangkan dalam Rencana Tindak. Hasil dari kegiatan penyusunan rencana tindak
15
komunitas tersebut adalah disepakatinya visi dan misi pengelolaan persampahan dan sanitasi di wilayah Pilot Projec.
Pengertian masyarakat dalam pekerjaan ini adalah seluruh warga di lokasi sasaran yang setelah melalui proses pemberdayaan dapat menyadari dan memahami
kondisi wilayahnya serta persoalan persampahan dan sanitasi yang perlu dihadapi dan sepakat untuk menanggulangi permasalahan persampahan dan sanitasi tersebut secara
sistematik.
2.2.3. Pendamping Masyarakat Dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat