55
Dari 6 orang informan, 5 diantaranya mengatakan bahwa mereka bergabung menjadi anggota kelompok pemberdayaan masyarakat yang ada di wilayah mereka,
seperti bergabung dalam kelompok tani dan simpan pinjam. Ke lima informan mengatakan bahwa kelompok pemberdayaan masyarakat tersebut sangat bermanfaat
bagi mereka khususnya dalam membantu meningkatkan ekonomi keluarga, disamping itu juga meningkatkan pengetahuan kaum ibu yang selama ini hanya
sebagai ibu rumah tangga. Hanya 1 informan yang mengatakan belum bergabung dalam kelompok pemberdayaan masyarakat dikarenakan belum bergulirnya
kelompok tersebut di lingkungan mereka. Dari pernyataan-pernyataan informan juga dapat dilihat bahwa informan juga berharap masalah kesehatan seperti PHBS dapat
juga dikembangkan melalui kelompok yang mereka bina.
4.5.8. Harapan Informan Dalam Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Hasil wawancara mengenai harapan-harapan informan dalam peningkatan PHBS yang dilakukan kepada 6 orang informan, di dapat hasil seperti yang tertuang
dalam matriks 4.5 8. dibawah ini.
56
Matriks 4.5.8 Harapan Infoman Dalam Peningkatan PHBS
INFORMAN PERNYATAAN 1
Harus ada penyuluhan dari anggota puskesmas lah. Di kelompok tadi saya juga harapannya diadakan penyuluhan, kasi saranlah bagaimana
cara hidup sehat. Untuk masyarakat, ya.. dikumpulkanlah entah dimana biar di kasi tau puskesmas ini, trus harus adalah kesadaran dan kemauan
dari masyarakat karna kan ga mungkin dikasi tau satu persatu, orang itu kan gak ada di rumah juga, orang itu kan sibuk di ladang kalau dikai tau
kan untuk kumpul cara bagaimana cara sehatkan bisa..Trus rasaku hari Jumat karnakan orang islam itu kan sholat, banyak dirumah setengah
harikan, jadi disitulah dibuat penyuluhan. Setelah wiridpun rasaku bisa jam-jam 5, biasanya masyarakat-masyarakat bisa dikumpulkan, sorelah...
2 Ada juga seh yang memberi penyuluhan dari Bahtera Sejahtera yang
membimbing kami. Jadi petugas kesehatan juga bisa turut serta membina kesehatan di kelompok kami. Contohnya kalau bisa membangun MCK
secara bergilir dan diharapkan peran sertanya pemerintah.
3 Kami selaku warga masyarakat, harapan kami terutama sekali
berkesinambungan dari dinas kesehatan kepada kami, apa-apa kebutuhan demi kesehatan bagi masyarakat kami. Mudah-mudahan terlayani. Itu aja
harapan kami dari masyarakat. Harapan buat masyarakat, mudah-mudahan kita kembangluaskan. Saya
berharap masyarakat yang tergabung dalam kelompok ini bisa menerima kesehatan juga, kalo bisa semua masyarakat ini bisa sehat semua dengan
cara pelayanan, kebersamaan dan kesadaran dan mau untuk membersihkan diri sendiri dulu baru keluarga bersih baru mudah-
mudahan masyarakat dapat mencontoh kita.
4 Masyarakat sini kan masih kurang sadar dan ekonominya masih rendah.
Ya harapannya petugas kesehatan dekat dan seringlah kasi-kasi apa itu..hhmm...penyuluhan. Kalau dari DinasPemerintah sama juga,
kepengenlah buat sesuatu kayak MCK itu biar masyarakat sehat dan bersih..
5 Hhmm....apa ya..oh..karna puskesmas jauh kan dari wilayah kami,
disinikan ada cuma Poskesdes jadi kami masyarakat kecil ini mengharapkan poskesdes ini buka setiap hari karna kan kalau keluar
butuh biaya besar. Sekaligus memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Buat masyarakat, harapannya maunya mengikuti aturanlah,
biar mereka bersih dan sehat. Jadi ikut lah apa yang disampaikan oleh petugas kesehatan itu.
6
Harapannya biar semua bersih dan sehat lah, hehehe informan tertawa Puskesmas, ya...mereka sering datang kasi penyuluhan, trus tanggal
berobat di kasi tau lah. Trus tanggal jam berapa dikasi penyuluhan..maunya sorelah kan enak. Kita jadikan gak keladang,
khusus ngumpul. Mau lah dikasi penyuluhan.
57
Dari matriks diatas dapat dilihat bagaimana harapan ke enam informan agar perilaku hidup bersih dan sehat ini dapat ditingkatkan. 2 informan mengatakan agar
pemerintah turut serta untuk membangun MCK di wilayah mereka, informan ke tiga mengatakan agar kesinambungan juga dari dinas kesehatan. Informan 1 mengatakan
agar diadakan penyuluhan dikelompok yang mereka bentuk. Informan 4 dan 6 mengatakan agar penyuluhan semakin sering diadakan serta mengatur waktu
penyuluhan yang sesuai dengan waktu mereka. Informan 5 berharap agar poskesdes yang ada buka setiap hari mengingat Puskesmas Tanjung Rejo jauh dari tempat
tinggal mereka.
58
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengetahuan Informan Tentang PHBS
Pengetahuan merupakan dasarkunci untuk melakukan sesuatu karena pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga dan sebagainya Notoatmodjo, 2005. Jadi dapat dikatakan bahwa pengetahuan seseorang harus
dimulai dari tingkat tahu serta didukung oleh informasi-informasi yang membangun yang dapat di peroleh dari berbagai sumber.
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap 6 informan, diperoleh bahwa seluruh informan sudah pernah mendengar tentang PHBS yang diperoleh dari
berbagai sumber, seperti media televisi, kumpulan PKK, kader, puskesmas, kumpulan kelompok wanita serta dari balai desa. Namun bila dilihat dari bagaimana informan
menjelaskan tentang PHBS tersebut, terlihat bahwa pengetahuan informan masih pada tahap tahu saja. Informan belum dapat menjelaskan secara terperinci dan benar
hal-hal yang termasuk dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Pengetahuan Informan masih sebatas tentang masalah kebersihan hygiene perorangan saja bahkan masih
memiliki tanggapan yang salah terhadap penanganan masalah sampah, seperti yang diutarakan oleh informan 1 berikut ini :
“Untuk diri sendiri, ya harus sehat, ya..mandi yang bersih, sikat gigi, makan cuci tangan yang bersih pake sabun. untuk keluarga, ya sama..mandi pagi
jam 5 sembahyang subuh udah gitu ya sarapan pagi, udah sarapan pagi pigilah orang itu ke ladang, masing-masing lah. anak ada dua, satu sudah
59
berumah tangga, kalau aku dirumah. untuk masyarakat, membersihkan lingkungan, gotong royong bersihkan parit, nimbun sampah, membakar
sampah, tempat penampungan air harus dikuras. Jadi satu hari sekali langsung di kuras dan ada obatnya apa itu namanya...ya, abate.kami kan
pake air PAM.”
Hal senada juga disampaikan oleh informan 3 : “Untuk diri sendiri terutama kita harus bersihkan diri dengan cara mandi
yang bersih, pakaian bersih dan teratur. Saya sebagai kepala keluarga ya mudah-mudahan jangan bosan memberi sarannasehat kepada keluarga
terutama orang rumah, melihat harus bersih semua, bagaimana cara membersihkan rumah. Sebenarnya rumah belum memadai hanya sekedar.
Kalau ada sampah di buang atau dibakar atau ditimbun. Penampungan air dibersihkan ataupun dibuang yang tergenang, penyimpanan air harus ada
tutupnya biat tidak ada jentik-jentik nyamuk.”
Dari pernyataan ke dua informan diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan informan tentang perilaku hidup bersih dan sehat hanya terletak pada hanya sebatas
masalah kebersihan diri seperti mandi bersih, makanan bersih, rumah bersih dan pakaian bersih. Disamping itu informan juga masih salah dalam
mengatasimenanggulangi sampah yang ada. Informasi melakukan pembakaran sampah yang sebenarnya sudah dilarang oleh pemerintah mengingat pemanasan
global yang mendunia. Sebenarnya sasaran PHBS tidak hanya terbatas tentang hygiene, namun harus
lebih komprehensif dan luas, mencakup perubahan lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan social-budaya masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang
berwawasan kesehatan dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan fisik seperti sanitasi dan hygiene perorangan, keluarga dan masyarakat, tersedianya
air bersih, lingkungan perumahan, fasilitas mandi, cuci dan kakus MCK dan
60
pembuangan sampah serta limbah. Lingkungan biologi adalah flora dan fauna. Lingkungan social-budaya seperti pengetahuan, sikap perilaku dan budaya setempat
yang berhubungan dengan PHBS. Peneliti menyimpulkan pengetahuan informan masih rendah didasarkan penjelasan informan yang kurang tepat sasaran mengenai
PHBS.
5.2. HambatanKendala yang Dihadapi Informan Dalam Menjalankan PHBS