33
Tabel 4.4. Persentase keluarga Miskin Mendapat Pelayanan Kesehatan Wilayah
Puskesmas Tanjung Rejo Tahun 2008
Masyarakat Miskin Dicakup
ASKESKIN Mendapat YANKES
No
Desa Jumlah
yang ada
Jumlah Rawat
Jalan Rawat
inap
1 2 3 4 5
6 7 8 9
1 Tj. Rejo
7,800 7,800
100 7,200
92,31 9,231
118,35
2 Sampali 1,720 1,720
100 1,070
62,21 6,220
361,63
3 Tj. Selamat
3,220 3,220
100 2,420
75,16 7,516
233,42
4 Saentis 3,618
3,618 100
3,018 83,42
8,342 230,57
5 C. Rakyat
3,166 3,166
100 2,566
81,05 8,105
224,02
6 C. Damai
1,990 1,990
100 1,190
59,80 5,978
188,82
7
Percut 9,232 9,232
100 9,000
97,49 9,749
489,90
8 P.Lalang 1,586 1,586 100
1,086 68,47
6,845 343,97
9 M. Estate
2,485 2,485
100 2,000
80,48 8,049
87,19 JUMLAH 34,817
34,817 29,550
84,87 70,035
201,15
Sumber : Profil Puskesmas Tanjung Rejo, 2008
4.3. Gambaran Informan
Dari pengumpulan data primer yang diperoleh peneliti, diperoleh karakteristik informan sebagai berikut :
Tabel 4.5. Karakteristik Informan
No Nama Usia thn
Sex Alamat Pekerjaan
Pend. Terakhir
Suku Jlh anak
Anggota kelompok
1. Informan 1
42 Pr
Dusun XI IRTPKK
SD Jawa
4 org Ya
2. Informan 2
35 Pr
Dusun XI IRTPKK
SMP Jawa
3 org Ya
3. Informan 3
55 Lk
Dusun XII PetaniTokoh Masy.
SMP Jawa
6 org Ya
4. Informan 4
38 Pr
Dusun XII IRT
SMP Jawa
3 org Tidak
5. Informan 5
40 Pr
Dusun XIII IRTKader SMP
Jawa 3
org Ya
6. Informan 6
56 Pr
Dusun XIII Petani SD
Jawa 5
org Ya
34
Pada tabel 4.5. menunjukkan umur informan berkisar antara 35-56 tahun, dengan lokasi tempat tinggal berada di Dusun XI dua orang, Dusun XII dua orang,
Dusun XIII dua orang. Dari enam informan, hanya satu yang berjenis kelamin laki- laki. Pekerjaan informan sebahagian besar adalah sebagai ibu rumah tangga dan
hanya dua orang yang bekerja sebagai petani, satu orang merupakan tokoh masyarakat di Paluh Merbau. Dua informan adalah anggota PKK, dan satu informan
bertindak sebagai kader posyandu. Pendidikan terakhir SMP ada empat orang, SD dua orang. Suku dari seluruh informan adalah suku jawa. Jumlah anak yang dimiliki
informan berbeda-beda yaitu, tiga informan memiliki tiga orang anak, satu informan memiliki empat orang anak, satu informan memiliki lima orang anak dan satu
informan lain memiliki enam orang anak. Lima informan merupakan anggota kelompok yang ada di masyarakat, hanya satu informan yang tidak anggota kelompok
dikarenakan kelompok belum bergulir.
4.4. Profil Informan Profil
informan 1
Seorang perempuan berusia 42 tahun, berkulit sawo matang, berparas manis, memiliki postur tubuh yang tinggi besar, diperkirakan berat badan
informan sekitar 75 kg, tinggi badan 160 cm, mudah tersenyum dan ramah dan aktif sebagai anggota PKK.
Perkenalan peneliti dengan informan diawali saat peneliti melakukan observasi lapangan. Sejak itu hubungan peneliti dengan informan terbina
35
melalui komunikasi. Peneliti memberitahu kepada informan bahwa peneliti akan datang untuk melakukan wawancara dan informan sangat senang
mendengarnya dan memberikan respon yang sangat baik. Rumah informan berada di dusun XI, masih terbuat dari papan. Tidak
sulit untuk mencapai rumah informan karena informan cukup terkenal di dusun XI ini. Sesampai dirumah informan, peneliti disambut hangat dan akrab
oleh keluarga suami dan 4 orang anak mereka. Siang itu informan memakai baju pink dan celana pendek berwarna coklat muda. Informan sedang
mempersiapkan makan siang bagi keluarga. Peneliti pun dipersilahkan masuk oleh informan. Setelah berbasa-basi sejenak sebagai kata pembuka sembari
peneliti melepas lelah sejenak, maka wawancarapun dimulai. Informan
menceritakan bahwa
keluarga mereka sudah 20 tahun tinggal di dusun XI. Dilihat dari kondisi rumah mereka yang terbuat dari papan,
rumah mereka sangat sederhana, ventilasi rumah masih belum memadai. Informan dan keluarga menggunakan air yang bersumber dari sumur bor. Air
itu digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan menyuci, namun sebelum digunakan air tesebut disaring tersebih dahulu dengan
menggunakan batu-batuan dan pasir. Kondisi rumah bersih, lantai rumah sudah tidak tanah. Kakus keluarga berada diluar rumah dan sudah
menggunakan kakus model leher angsa. Atap rumah terbuat dari seng. Kondisi diluar rumah kurang bersih karena masih terdapat sampah yang
bertebaran.
36
Informan menceritakan
bahwa suaminya bekerja sebagai petani dan
memiliki empat orang anak yang masih bersekolah. Pada saat bercerita, peneliti melihat suami informan merokok di dalam rumah. Sejak awal
wawancara sampai selesai, informan sangat enak diajak bicara. Selanjutnya diakhir wawancara peneliti memohon kesediaan informan
untuk menunjukkanmemilih informan berikutnya. Informan sangat antusias dan memberikan nama informan ke dua serta menunjukkan rumah informan
kedua tersebut, akhirnya peneliti dan informan bersama-sama menuju rumah informan kedua.
Profil Informan 2
Seorang ibu rumah tangga yang masih muda berusia 35 tahun, berkulit putih, tinggi, kurus,dan pada saat bertemu informan sedang memakai
kerudung. Informan juga aktif menjadi anggota PKK. Rumah informan juga berada di dusun XI dan tidak jauh dari rumah
informan 1, bentuk rumah yang telah dibangun dengan beton namun masih sederhana terdiri dari ruang tamu, dua buah kamar tidur, kamar mandi dan
dapur yang sempit. Sumber air berasal dari sumur bor yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Pada saat peneliti datang hanya informan yang berada dirumah, sementara suami bekerja dan anak-anak mereka sedang sekolah. Peneliti
memasuki ruangan tamu dan duduk di kursi tamu yang sederhana. Topik
37
pembicaraan diawali dari memberitahukan tujuan peneliti datang. Pada awalnya informan terlihat malu-malu namun selanjutnya menjadi santai.
Kemudian setelah berbasa-basi 15 menit, maka peneliti meminta izin kepada informan untuk memulai wawancara. Pada saat wawancara berlangsung
sekitar 10 menit, anak-anak informan pulang dari sekolah. Informan meminta waktu sejenak untuk mempersiapkan makanan bagi anak-anaknya. Setelah itu
wawancara kemudian dilanjutkan kembali. Informan dengan santai dan lancar untuk menjawab semua pertanyaan bahkan banyak bercerita.
Setelah wawancara berakhir, peneliti mengucapkan terima kasih dan mengatakan jika ada informasi yang kurang, peneliti meminta izin kesediaan
informan untuk dapat dihubungi kembali dan informan dengan ramah dan senang hati mengatakan bersedia. Penelitipun pamit, karena waktu sudah
menunjukkan pukul 17.30 Wib.
Profil Informan 3
Seorang laki-laki berusia 55 tahun memiliki enam orang anak, berkulit hitam dan berbadan kurus dan memakai kacamata, ramah dan informan
merupakan salah satu tokoh masyarakat di Paluh Merbau dan tinggal di dusun XII.
Pada saat peneliti berkunjung, informan sedang berada dirumah dan baru selesai mengadakan pertemuan di balai desa. Setelah mengutarakan
maksud dan tujuan peneliti, informan langsung menyetujui dan wawancara
38
dimulai. Informan mengawalinya dengan menceritakan kondisi rumah mereka yang sangat sederhana dan kecil. Rumah informan beratapkan seng dan belum
memenuhi standar rumah sehat. Saat ini informan tinggal bersama istri dan enam orang anak. Pekerjaan informan sehari-hari adalah petani sedangkan
istri informan hanya sebagai ibu rumah tangga. Informan meceritakan saat ini mereka sedang sibuk dan serius
membentuk kelompok-kelompok tadi di daerah mereka, dan selaku tokoh masyarakat informan sangat mendukung terbentuknya kelompok tani tersebut.
Penelitipun dengan serius mendengarnya, wawancara berjalan lancar, santai namun serius hingga wawancara berakhir. Penelitipun mengucapkan terima
kasih, dan mohon pamit, karena peneliti masih harus meneruskan wawancara berikutnya ke informan lain.
Profil Informan 4
Masih bertempat tinggal di dusun XII, informan adalah ibu rumah tangga yang masih muda berumur 38 tahun, berkulit hitam namun berparas
manis dan memiliki postur tubuh sedang, berat badan sekitar 55 kg dengan tinggi 158 cm. Peneliti disambut oleh informan sendiri, disaat itu informan
sedang menyapu rumah. Informan memiliki tiga orang anak yang masih kecil- kecil, dua orang perempuan dan satu orang laki-laki yang pada saat itu anak-
anak dan suami informan sedang tidak berada di rumah.
39
Seperti biasa peneliti mengutarakan terlebih dahulu maksud dan tujuan berkunjung, setelah mendapat persetujuan informan, wawancara pun di mulai.
Setelah wawancara berlangsung 30 menit, suami informan pulang ke rumah. Setelah peneliti merasa cukup memperoleh data, peneliti
menghentikan wawancara, namun sebelumnya mengucapkan terima kasih.
Profil Informan 5
Seorang ibu rumah tangga dari 3 orang anak, berusia 40 tahun, aktif menjadi kader posyandu, berperawakan kecil, berat badan sekitar 50 Kg,
tinggi 155 cm dan berkulit putih. Informan merupakan penduduk dusun XIII. Saat peneliti berkunjung ke rumah informan, peneliti di sambut oleh
informan yang saat itu memakai kerudung. Peneliti mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan. Peneliti dipersilahkan masuk ke dalam rumah, dan
saat itu peneliti melihat kondisi rumah yang sederhana namun rapi dan bersih. Sebelum wawancara dimulai, informan meminta izin sejenak untuk
menganggat telepon. Setelah itu wawancarapun dimulai. Wawancara berlangsung lancar, sesekali diselingi canda tawa, suasana
wawancara santai. Informan juga sempat bercerita curhat tentang kondisi keluarga mereka yang saat ini mengalami banyak masalah. Saat itu peneliti
merasa heran, karena informan sudah merasa sangat dekat dengan peneliti. Setelah wawancara selesai, peneliti ditawari makanan ringan dan penelitipun
mencicipinya. Setelah itu peneliti mengucapkan terima kasih atas waktu dan
40
makanan yang diberikan. Peneliti pamit dan saat hendak pulang, peneliti bertemu dengan suami informan. Informan memperkenalkan peneliti dengan
suaminya dan informan menceritakan maksud kedatangan peneliti. Karena waktu sudah sore, peneliti minta izin pulang.
Profil Informan 6
Seorang ibu setengah baya berusia 56 tahun, memiliki 5 orang anak, masuk menjadi anggota kelompok tani, berperawakan gemuk, berat badan
diperkirakan 80 kg dengan tinggi 160 cm, berkulit sawo matang dan berambut ikal hitam.
Pada saat peneliti datang ke rumah informan, rumah kelihatan sepi, setelah beberapa menit akhirnya pintu dibuka juga. Peneliti disambut oleh
anak informan yang kelihatannya baru saja bangun tidur. Saat itu sekitar jam 10 pagi. Peneliti menanyakan keberadaan informan yang saat itu berada di
halaman belakang rumah. Peneliti dipersilahkan masuk dan duduk, sementara anak informan memanggil ibunya. Tidak berapa lama informan pun datang
dengan kaki dan tangan yang kotor dengan tanah. Informan tersenyum melihat peneliti dan meminta izin untuk membersihkan badan terlebih dahulu.
Tidak berapa lama, informan kemudian menghampiri peneliti dengan kondisi yang sudah bersih dan wangi. Peneliti pun berjabat tangan dengan informan.
Semula informan sedikit heran karena belum pernah melihat peneliti sebelumnya. Akhirnya peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan
41
peneliti dan informan pun menerimanya. Setelah berbasa-basi peneliti meminta kesediaan informan untuk memulai wawancara dan wawancara pun
dimulai. Informan menceritakan perihal keluarganya yang merupakan
penduduk asli Paluh Merbau. Suami informan juga bekerja sebagai petani. Saat ini informan tinggal dengan suami dan anak-anaknya dirumah yang
sangat sederhana. Informan menceritakan bagaimana mereka melakukan PHBS seperti mandi teratur, makan yang bersih, air yang dipakai bersumber
dari sumur bor. Informan juga mengatakan bahwa mereka minum susu, sayur dan makan buah-buahan walaupun tidak sering dan tidak merokok.
Setelah wawancara selesai sekitar 30 menit, peneliti meminta izin kepada informan untuk melihat sekitar rumah dan informan pun
mengizinkannya. Peneliti melihat rumah informan yang kecil, WC yang belum memenuhi standar kesehatan, ventilasi rumah yang belum memadai
dan sumber air yang digunakan berasal dari sumur bor milik tetangga. Jadi air yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari sangat terbatas. Informan
menjelaskan juga lingkungan rumah mereka yang kurang bersih, karena masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan. Setelah melihat
kondisi rumah, peneliti mengucapkan terima kasih kepada informan dan meminta izin pulang.
42
4.5. Hasil Penelitian Indept Interview