Landasan Teori Kerangka Pikir Jenis Penelitian Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

25 yaitu; kebijakan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek Bappenas, 2004.

2.7. Landasan Teori

Sesuai dengan Visi PHBS 2010 dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan 2004 bahwa pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah pendekatan melalui individu, keluarga dan kelompok-kelompok dalam masyarakat melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat.

2.8. Kerangka Pikir

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka diperlukan suatu penelitian kualitatif yang mampu menggali bagaimana strategi yang tepat dalam pemberdayaan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat pantai sehingga masyarakat mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. BAB 3 STRATEGI PEMBERDAYAAN KELOMPOK PADA MASYARAKAT PANTAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT INDIVIDU 26 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif pada masyarakat yang mempunyai perilaku PHBS yang rendah. Alasan pemilihan jenis kualitatif disebabkan peneliti ingin menguraikan masalah yang sedang terjadi dan upaya yang dilakukan untuk penanggulangan masalah rendahnya PHBS.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Paluh Merbau Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini adalah merupakan daerah pantai yang memiliki persentase terendah dalan ber-PHBS di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Rejo yakni 20 . Penelitian akan dilaksanakan selama 6 enam bulan terhitung bulan Desember 2008 sampai dengan Mei 2009. 3.3. Pemilihan Informan Penelitian Informan pada penelitian ini adalah masyarakat di dusun XI, XII, dan XIII Desa Tanjung Rejo Paluh Merbau Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, dengan jumlah 846 KK, serta petugas kesehatan Puskesmas Tanjung Rejo. Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka informan penelitian dibatasi pada masyarakat di dusun XI, XII, dan XIII Desa 26 27 Tanjung Rejo dengan menentukan jumlah wakil masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan pada saat penelitian. Dalam penentuan informan dilakukan melalui key informan, kemudian setelah mendapat informan peneliti mendatangi informan satu-persatu door to door. Hasil observasi di dapat bahwa kondisi wilayah dan karakteristik masyarakat homogen. Informan yang di wawancarai berjumlah 6 enam orang, 5 orang ibu rumah tangga dan 1 orang laki-laki dan merupakan tokoh masyarakat di daerah Paluh Merbau. Peneliti memilih 6 orang informan karena pada saat wawancara dilakukan, hasil penelitian wawancara yang didapat bersifat homogen dari ke enam informan. Peneliti menyimpulkan, dengan karakteristik masyarakat yang homogen akan didapat hasil wawancara yang homogen pula sehingga hasil wawancara dari ke enam informan sudah mewakili masyarakat Paluh Merbau. Pada saat peneliti melakukan penelitian wawancara mendalam, peneliti mendapat beberapa kesulitan diantaranya jarak ke daerah Paluh Merbau memerlukan waktu yang cukup lama, kondisi jalan yang rusak dan adanya jembatan yang sulit dilalui kendaraan beroda empat. Disamping itu peneliti melihat informan pada awalnya menolak untuk diwawancarai karena ada rasa takut, namun akhirnya dapat diwawancarai bahkan memberi respon yang sangat baik. Peneliti tidak mendapat kesulitaan saat wawancara berlangsung, bahkan informan kelihatan begitu santai dan tenang untuk menjawab semua pernyataan. Informan juga dengan senang hati untuk menunggu informan selesai membersihkan rumah atau melakukan pekerjaan yang lainnya. 28

3.4. Metode Pengumpulan Data