2.10. Sejarah Keluarga Berencana.
Sesungguhnya keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan- catatan dan tulisan-tulisan yang berasal dari Mesir kuno, Yunani kuno, Tiongkok kuno
dan India, hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi pada waktu itu cara-cara yang dikaji masih kuno dan primitif. Juga pada zaman Nabi-Nabi dan
pengikutnya, keluarga berencana telah dilaksanakan dalam mengatur kelahiran, namun dengan cara-cara sederhana Mochtar, 1998.
Dalam sejarah manusia berabad-abad lamanya tidak seorangpun yang tahu bagaimana terjadinya kehamilan. Waktu itu hubungan antara persetubuhan suami dan
isteri dengan kehamilan tidak diketahui sama sekali, kehamilan disangka disebabkan oleh sesuatu yang masuk atau termakan oleh wanita atau disebabkan pengaruh matahari dan
bulan atau hal-hal lainnya Mochtar, 1998. Maka dengan sendirinya cara keluarga berencana yang pertama dilakukan adalah
dengan jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan berharap supaya wanita itu jangan hamil dan anaknya tidak bersusun paku.
Pada zaman Yunani kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen air
mani dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak. Ada pula yang memakai alat-alat yang dapat menghalangi masuknya sperma ke dalam rahim, umpamanya dengan
memasukkan rumput, daun-daunan atau sepotong kain perca ke dalam vagina Prawiroharjo, 1997.
Menurut beberapa ahli, pada zaman Mesir Kuno dari relief dan manuskrip berhuruf hiroglif dijumpai keterangan mengenai cara orang Mesir kuno menjarangkan
RICARDO SUGANDA SIMANJUNTAK : TINGKAT ADOPSI INOVASI KB PRIA DI KALANGAN PRAJURIT WILAYAH MEDAN TAHUN 2007, 2008.
kelahiran. Menurut ahli sejarah Avicena Ibnu Sina, seorang tabib dan filsuf Arab zaman Persia telah menganjurkan cara-cara menjarangkan kelahiran Prawiroharjo, 1997.
Di Indonesia, sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama mereka kenal ramuan dari daun-
daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat Hindu Bali sejak dulu hanya ada nama untuk empat orang anak, mungkin suatu cara untuk menganjurkan
supaya pasangan suami isteri mengatur kelahiran anaknya hanya sampai empat Mochtar, 1998.
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai
membantu masyarakat, namun dengan sesedikit mungkin publisitas, dengan obat yang ada tentang keluarga berencana BKKBN, 2004.
Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga
berencana dan sampai sekarang masih aktif membantu program keluarga berencana nasional yang dikoordinir oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BKKBN. Pada tahun 1970 berdiri BKKBN merupakan lembaga pemerintah yang
bertanggung jawab mengenai pelaksanaan program KB di Indonesia. Fungsi BKKBN antara lain adalah sebagai pengkoordinasi, perencana, perumus kebijaksanaan, pengawas
pelaksanaan dan evaluasi. Program Keluarga Berencana adalah suatu program yang dimaksudkan untuk
membantu para pasangan dan perorangan dalam mencapai tujuan reproduksi, mencegah
RICARDO SUGANDA SIMANJUNTAK : TINGKAT ADOPSI INOVASI KB PRIA DI KALANGAN PRAJURIT WILAYAH MEDAN TAHUN 2007, 2008.
kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insidens kehamilan beresiko tinggi, kesakitan dan kematian, membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau, diterima dan
mudah diperoleh bagi semua orang yang membutuhkan, meningkatkan mutu nasehat, komunikasi, edukasi, konseling dan pelayanan, meningkatkan partisipasi dan tanggung
jawab pria dalam praktek KB, dan meningkatkan pemberian Air Susu Ibu ASI untuk
penjarangan kehamilan. BKKBN, 2006.
2.11. Amanat Internasional.