Anggota Sistem Sosial. Pengertian Inovasi.

Cara lain untuk mengukur dimensi waktu dalam difusi inovasi adalah tempo kecepatan adopsi, yaitu kecepatan adopsi biasanya diukur dengan berapa lama jangka waktu yang diperlukan oleh sekian persen anggota masyarakat untuk mengadopsi inovasi Hanafi, 1987. Ukuran keinovatifan dalam penggolongan anggota sistem sosial ke dalam kategori adopter adalah berdasarkan jangka waktu relatif yang diperlukan dalam proses pengadopsian inovasi. Menurut Rogers 1983, penggolongan anggota sistem sosial berdasarkan ke inovatifannya terdiri dari : inovator, adopter pemula, mayoritas awal, mayoritas akhir dan paling lambat laggard.

2.2.4. Anggota Sistem Sosial.

Sistem sosial dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerja sama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Anggota atau unit-unit sistem sosial itu bisa berupa per orangan individu, kelompok informal, organisasi modern atau subsistem. Di antara anggota sistem sosial, ada yang memegang peranan penting dalam proses difusi, yakni mereka yang disebut pemuka pendapat dan agen pembaru. Pemuka pendapat adalah seseorang yang relatif sering dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain untuk bertindak dalam cara tertentu secara informal. Para pemuka pendapat ini mempunyai pengaruh terhadap proses penyebaran inovasi, mereka bisa mempercepat diterimanya inovasi oleh anggota masyarakat tetapi dapat juga menghambat tersebarnya suatu inovasi ke dalam sistem. Agen pembaru adalah orang yang aktif berusaha menyebarkan inovasi ke dalam suatu sistem sosial. Mereka adalah tenaga profesional petugas yang mewakili lembaga RICARDO SUGANDA SIMANJUNTAK : TINGKAT ADOPSI INOVASI KB PRIA DI KALANGAN PRAJURIT WILAYAH MEDAN TAHUN 2007, 2008. pembaruan yakni instansi atau organisasi yang berusaha mengadakan pembaruan masyarakat dengan jalan menyebarkan ide baru. Seorang agen pembaru adalah petugas yang berusaha mempengaruhi keputusan anggota sistem sosial dalam rangka melaksanakan program yang telah ditetapkan oleh instansi atau lembaga di mana mereka bekerja. Dalam usaha menyebarkan inovasi agen pembaru seringkali bekerja sama dengan pemuka pendapat di dalam sistem sosial. Pemuka pendapat sering menjadi pembantu yang bekerja sama bagi agen pembaru. 2.3. Proses Keputusan Inovasi. Penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat oleh seseorang. Jika ia menerima mengadopsi inovasi, dia mulai menggunakan ide baru, praktek baru atau barang baru itu dan menghentikan penggunaan ide-ide yang digantikan oleh inovasi itu. Keputusan inovasi adalah proses mental, sejak seseorang mengetahui adanya inovasi sampai mengambil keputusan untuk menerima atau menolak dan kemudian mengukuhkannya. Keputusan inovasi merupakan suatu tipe pengambilan keputusan yang khas, keputusan ini mempunyai ciri-ciri tersendiri yang tidak dikemukakan dalam situasi pembuatan keputusan lainnya. Tipe keputusan inovasi Hanafi, 1987 : 1. Keputusan otoritas yaitu keputusan yang dipaksakan kepada seseorang oleh individu yang berada dalam posisi atasan. 2. Keputusan individual yaitu keputusan di mana individu yang bersangkutan mengambil peranan dalam pembuatannya. Keputusan individual ada dua macam yaitu : RICARDO SUGANDA SIMANJUNTAK : TINGKAT ADOPSI INOVASI KB PRIA DI KALANGAN PRAJURIT WILAYAH MEDAN TAHUN 2007, 2008. a. Keputusan opsional yakni keputusan yang dibuat oleh seseorang, terlepas dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh anggota sistem. b. Keputusan kolektif yaitu keputusan yang dibuat oleh individu yang ada dalam sistem sosial melalui konsensus. 3. Keputusan kontigen yaitu pemilihan menerima atau menolak inovasi setelah ada keputusan inovasi yang mendahuluinya. Tingkat pengetahuan sangat berpengaruh terhadap proses menerima atau menolak inovasi. Menurut Rogers 1983, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hanafi 1987 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yaitu : 1. Awareness kesadaran, di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2. Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek mulai timbul. 3. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. 4. Trial, di mana subyek mulai mencoba melakukan suatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5. Adoption, di mana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. RICARDO SUGANDA SIMANJUNTAK : TINGKAT ADOPSI INOVASI KB PRIA DI KALANGAN PRAJURIT WILAYAH MEDAN TAHUN 2007, 2008.

2.4. Pengetahuan.