Penelitian Inovasi Kontrasepsi Pria.

media massa lebih banyak digunakan dalam tahap pengenalan inovasi, sedangkan saluran komunikasi interpersonal pada tahap persuasi. Saluran media massa memiliki ciri yang sangat efektif dalam menciptakan pengetahuan dan relatif dapat menjangkau sasaran yang luas dalam waktu singkat. Hal ini memungkinkan media massa berperan lebih penting pada tahap pengenalan inovasi ke masyarakat. Sedangkan saluran interpersonal, karena kontak-kontak antara sumber dan penerima lebih banyak bersifat pribadi, akibat yang timbul banyak berupa pembentukan dan perubahan sikap sehingga saluran interpersonal memainkan peranan penting pada tahap persuasi.

2.9. Penelitian Inovasi Kontrasepsi Pria.

Kepuasan terhadap metode kontrasepsi wanita saat ini sangat menyedihkan Gema, 2006. Survey yang dilakukan oleh Rosenfeld 1993, mengenai kepuasan menunjukkan tingkat kepuasan wanita kurang dari 60 untuk setiap metode kontrasepsi wanita kecuali Metode Operasi Wanita MOW, rata-rata wanita telah mencoba 3 atau 4 kontrasepsi yang berbeda. Metode kontrasepsi harus efektif, aman dan reversibel dalam jangka waktu yang lama. Menurut Gema 2006, beberapa kontrasepsi tidak cukup efektif untuk pemakaian jangka panjang, sebagai contoh : kondom memiliki tingkat kegagalan sebesar 13 , spons, kapsul, diafragma dan spermisida memiliki tingkat kegagalan yang lebih besar. Metode kontrasepsi lainnya yang mempunyai efektifitas hingga 99 , seperti pil, MOW dan IUD memberikan efek signifikan terhadap kesehatan wanita. Hampir semua wanita yang berhenti menggunakan kontrasepsi akibat adanya gangguan hormonal dan mengalami efek samping yang tidak diharapkan, seperti : mual, sakit kepala, bertambah berat badan, depressi, kehilangan gairah dan masalah-masalah dalam RICARDO SUGANDA SIMANJUNTAK : TINGKAT ADOPSI INOVASI KB PRIA DI KALANGAN PRAJURIT WILAYAH MEDAN TAHUN 2007, 2008. menstruasi. IUD aman dan efektif tetapi terdapat stigma yang diasosiasikan dengan kasus Dalkon Shied. Survey pada 450 wanita Skotlandia menyatakan “kontrasepsi hormonal pria akan menjadi gagasan yang baik” Martin, 2000. Suatu penelitian pada pasangan-pasangan di Australia menunjukkan perilaku positif wanita terhadap pil pria berpotensi membuat pasangannya untuk mencoba Weston, 2000. Pendapat bahwa pria tidak akan memilih alat kontrasepsi atau menjalani prosedur-prosedur medis bertentangan dengan fakta yang tersedia. Pria siap menjalani prosedur medis untuk vasektomi. Penelitian juga menunjukkan mengenai pemilihan kontrasepsi memperlihatkan antusiasme pria pada kontrasepsi hormonal. Pengalaman para peneliti membuktikan bahwa pria akan berusaha untuk mendapatkan akses menuju kontrasepsi baru. Peneliti kadang kebanjiran para sukarelawan yaitu para pria yang menginginkan informasi lebih banyak. Kesimpulan dari suatu penelitian mengenai metode hormonal yang dilakukan WHO menunjukkan 85 dari sukarelawan memilih untuk melanjutkan daripada kembali kepada kontrasepsi yang mereka gunakan sebelumnya Ringhem, 1995. Penelitian Heinemann 2005, memperlihatkan bahwa ketika dihadapkan pada kontrasepsi yang aman dan terpercaya, pria tidak akan menolak walaupun menggunakan obat atau prosedur medis. Seperti pada kontrasepsi wanita, metode kontrasepsi yang berbeda-beda pada kontrasepsi pria akan diterima oleh kebudayaan yang berbeda-beda pula namun demikian mustahil satu jenis kontrasepsi pria akan diterima oleh pria di seluruh dunia, sebagaimana tidak ada kontrasepsi wanita yang baik bagi seluruh wanita. RICARDO SUGANDA SIMANJUNTAK : TINGKAT ADOPSI INOVASI KB PRIA DI KALANGAN PRAJURIT WILAYAH MEDAN TAHUN 2007, 2008.

2.10. Sejarah Keluarga Berencana.