Uji Pendahuluan dan Orientasi Dosis Pengujian Efek Antihiperglikemia EEDNMetode Induksi Aloksan

35 pembuluh darah vena, setelah ekor mencit didesinfektan dengan etanol 70, ujung ekor digunting secara aseptik, tetesan darah pertama dibuang, tetesan berikutnya diserapkan pada test strip yang terselip pada alat. Sejumlah darah tertentu akan terserap sesuai denga kapasitas serap test strip, setelah itu pendarahan ekor mencit dihentikan, dalam waktu 10 detik pada layar tertera kadar glukosa darah dalam satuan mgdl.

3.8.3 Uji Pendahuluan dan Orientasi Dosis

Uji pendahuluan dan orientasi dosis dilakukan dengan metode tes toleransi glukosa oral TTGO yaitu pemberian glukosa 50 dengan dosis 3 gkg bb. Mencit sehat yang sudah diaklimatisasi, dipuasakan selama 18 jam kemudian ditimbang berat badan dan diukur KGD puasa. Mencit dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu: Kelompok I : suspensi CMC 0,5 bv Kelompok II : suspensi EEDN dosis 100 mgkg bb Kelompok III : suspensi EEDN dosis 150 mgkg bb Kelompok IV : suspensi EEDN dosis 200 mgkg bb Kelompok V : suspensi EEDN dosis 250 mgkg bb Kelompok VI : suspensi EEDN dosis 300 mgkg bb Kelompok VII : suspensi EEDN dosis 400 mgkg bb Kelompok VIII : suspensi Metformin Dosis 65 mgkg bb Tiga puluh menit kemudian masing-masing kelompok diberi glukosa 50 dosis 3 gkg bb sebagai loading dose, lalu pada menit 30, 60, 90, dan 120 diukur KGD. 36

3.8.4 Pengujian Efek Antihiperglikemia EEDNMetode Induksi Aloksan

Mencit jantan sebanyak 25 ekor dengan berat badan 20-35 g yang telah dipuasakan ditimbang berat badannya, ditentukan kadar glukosa darah puasa, kemudian masing-masing mencit diinduksi dengan aloksan dosis 175 mgkg bb secara intraperitoneal. Mencit diberi makan dan minum seperti biasa, diamati tingkah laku dan bobot badan, mencit dianggap diabetes apabila kadar glukosa darah puasa ≥ 200 mgdl Hayati, dkk., 2010, dan telah dapat digunakan untuk pengujian. Mencit diabetes dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, masing- masing terdiri dari 5 ekor dan diberi perlakuan secara oral, yakni : Kelompok I : suspensi CMC 0,5 bv Kelompok II : suspensi EEDN dosis 100 mgkg bb Kelompok III : suspensi EEDN dosis 200 mgkg bb Kelompok IV : suspensi EEDN dosis 300 mgkg bb Kelompok V : suspensi Metformin dosis 65 mgkg bb Kelima kelompok diberi sediaan uji selama 2 minggu berturut-turut, pengukuran kadar glukosa darah diukur pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan ke-15 menggunakan alat ukur glukometer. Selanjutnya dihitung persen penurunan KGD dengan rumus: Keterangan: a = KGD setelah diinduksi aloksan b = KGD pada waktu pengamatan hari ke-t Penurunan KGD = �−� � �100 37

3.9 Analisis Data