69
4.3 Uji Hipotetis
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan rumus korelasi Pearson untuk
mengetahui hubungan antara intensitas mengakses facebook dengan motivasi belajar. Lalu peneliti menggunakan analisi regresi untuk mengetahui lebih
jauh hubungan antar variabel dengan cara mencari nilai koefisien R Square R
2
. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan SPSS versi 11.5. Tabel 4.6 menggambarkan hasil perhitungan korelasi sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tabel Correlations
Motivasi Belajar Intensitas
Mengakses Facebook
Pearson Correlation 1
.266 Sig. 2-tailed
.017 Motivasi Belajar
N 81
81 Pearson Correlation
.266 1
Sig. 2-tailed .017
Intensitas Mengakses Facebook
N 81
81 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Dari tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa hasil uji korelasi dengan menggunakan Pearson’s product moment didapat nilai r hitung
sebesar 0.266 dengan p value sebesar 0.017. Sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 dengan N 81 adalah sebesar 0.220. Karena nilai r hitung
yang didapat 0.266 r tabel 0.220 p value 0.05, maka hipotesis nihil H
yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Intensitas Mengakses Facebook dengan Motivasi Belajar
ditolak .
70
Dengan demikian hipotesis alternatif H
1
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Intensitas Mengakses
Facebook dengan Motivasi Belajar siswa MAN 13 Jakarta diterima. Artinya
meningkatnya intensitas mengakses facebook diikuti oleh menurunnya motivasi belajar siswa MAN 13. Untuk melihat peran atau kontribusi dari
intensitas mengakses facebook terhadap motivasi belajar dapat dilihat Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.266
a
.071 .059
8.20208 a. Predictors: Constant, Intensitas Mengakses Facebook
Berdasarkan data yang diperoleh melalui tabel 4.4 di atas terlihat koefisien R Square R
2
menunjukkan nilai sebesar 0.071 atau 7.1. Hal ini berarti berubahnya variable IV yaitu tingkat intensitas mengakses facebook
dapat dijelaskan oleh variable DV yaitu tingkat motivasi belajar. Sedangkan sisanya yaitu 92.9 dijelaskan oleh faktor-faktor lainya yang tidak diukur
pada penelitian ini.
71
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN