28
peristiwa itu sendiri. Penguat positif dapat berbentuk nyata, misalnya dapat berupa sosial, seperti afeksi.
Dalam kegiatan belajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
2.1.7 Macam-macam Motivasi Belajar
Motivasi ekstrinsik menurut Sudarsono 1997, dorongan, dari luar tindakan atau perbuatan yang didasarkan oleh dorongan- dorongan yang bersumber
dari luar pribadi seseorang lingkungan melakukan sesuatu karena ada paksaan dari luar. Di dalam kegiatan belajar dan mengajar peranan motivasi
baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
2.1.8 Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Abror 1993 ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1. Membangkitkan: kesiapan atau perhatian umum siswa yang
diusahakan oleh guru untuk mengikut sertakan siswa dalam belajar.
29
2. Harapan: menghendaki guru memelihara atau mengubah harapan
keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mencapai tujuan instruksional.
3. Insentif: menghendaki guru memberikan hadiah kepada siswa yang
berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut untuk mengejar suatu instruksional.
4. Disiplin: menghendaki guru mengontrol tingkah laku yang
menyimpang dengan menggunakan hukuman dan hadiah.
Sedangkan menurut Sukmadinata 2003, motivasi memiliki dua fungsi yaitu:
1. Directional Function fungsi mengarahkan.
Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai.
2. Activating and energizing function mengaktifkan dan
meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya
sangat lemah, akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil.
30
Djamarah 2002 mengelompokkan fungsi motivasi belajar sebagai berikut:
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Sesuatu yang belum diketahui
oleh anak didik akhirnya akan mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis yang
melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan. 3.
Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang diabaikan.
2.1.9 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar