Adapun menurut Roestiyah keunggulan metode field trip antar lain sebagai berikut:
a. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan petugas pada objek karyawisata itu, serta mengalami dan menghayati
langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana yang tidak mugkin diperoleh di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat
khusus atau keterampilan mereka b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu
maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.
c. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang
dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencoba teorinya ke dalam praktek.
d. Dengan objek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam- macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak
terpisah-pisah dan terpadu.
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
Siti Zulaikhoh 2009 dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode
Field Trip Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi Pada Siswa Kelas X-I S
MA Negri I ngemplak” Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1 penerapan metode field trip dapat meningkatkan pembelajaran
menulis. Hal ini ditandai dengan persentase keaktifan, perhatian, konsentrasi, minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis narasi yang mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang aktif sebesar 60 sedangkan pada siklus II siswa yang aktif meningkat menjadi 70, 2 penerapan
metode field trip dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Hal ini ditandai dengan nilai hasil tulisan siswa yang mengalami peningkatan.
Sri Wasito dalam skripsinya yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Karangan Deskripsi Melalui Metode field trip Pada Siswa kelas V SD Negri II
Wonoboyo” Dari hasil penelitian tentang Meningkatkan Keterampilan Karangan Deskripsi Melalui Metode field trip pada siswa kelas V SD, dapat disumpulkan
bahwa: terdapat peningkatan kualitas pembelajaran baik proses maupun hasil ketrampilan menulis narasi pada siswa kelas V SD Negeri II Wonoboyo.
Peningkatan ini terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan ketrampilan menulis yaitu dengan menggunakan metode field trip.
Hal tersebut dilihat dari hasil sebagai berikut : 1.
Proses pembelajaran: Adanya peningkatan minat siswa untuk mengarang narasi dan menulis secara umumnya. Siswa lebih antusias menjawab
pertanyaan guru dan aktif meminta penjelasan guru apabila belum jelas selama pembelajaran berlangsung.
2. Hasil pembelajaran: Adanya peningkatan kualitas tulisan dengan
peningkatan penguasaan aspek-aspek menulis seperti kosakata, ejaan, tata kalimat, dan kelogisan berfikir.
E. Pengajuan Konseptual Tindakan
Berhasil tidaknya proses belajar mengajar di sekolah senantiasa dipengaruhi oleh berbagai unsur pendidikan salah satu diantaranya adalah metode
pembelajaran yang digunakan pada proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar guru harus pandai memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi siswa dan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga begitu diharapkan siswa dapat menerima dan memahami materi yang
dipelajarinya dengan baik. Salah satu metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu metode pembelajaran field trip. Pada metode ini siswa
dituntut untuk lebih berfikir kratif dan lebih banyak memiliki ide-ide atau gagasan dalam menulis karangan narasi. Berangkat dari pemikiran tersebut, maka
pengajuan konseptual tindakan dalam penelitian ini adalah “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi dengan Menggunakan Metode Fie
ld Trip”.
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan SMP Dwiguna Depok, adapun waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu Oktober dan November. Dalam
dua bulan inilah penulis berupaya menggunakan waktu seefektif mungkin untuk melakukan penelitian.
B. Metode dan Desain Intervensi TindakanRancangan Siklus Penelitian
1. Metode
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian, yang dengan sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti. Penelitian
tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research, yaitu satu Action Research, sesuai dengan arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian
tindakan; yang oleh Carr dan Kemmis McNiff, 1991, p.2 didefinisikan sebagai berikut:
Action research is a from of self-reflective enquiry undertaken by participants teacher, students or principals, for example in social
including educational situations in order to improve the retionality and justice of 1 their own social or educational practices, 2 their
understanding of these practices, and 3 the situations and institutions in which the practices are carried out.
Jika kita cermati pengertian tersebut secara seksama, kita akan menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut.
1. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk inquiri atau penyelidikan yang
dilakukan melalui refleksi diri.