Jenis-jenis tulisan Hakikat Menulis

memerlukan pemecahan, pertanyaan yang menuntut jawaban, dan sebagainya. 6

2. Jenis-jenis tulisan

Menurut Semi terdapat empat bentuk pengembangan tulisan yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Sementara itu, Keraf membagi karangan atau wacana menjadi lima jenis berdasarkan tujuan umum yang tersirat dibalik wacana tersebut, yaitu eksposisi, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan narasi. a. Narasi Narasi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan karangan dan tulisan yang bersifat sejarah sesuatu berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masalah. Narasi bisa berisi fakta, bisa pula fiksi atau rekaman yang direka-reka atau dikhayalkan oleh pengarangnya saja yang berbentuk fakta contohnya biografi, autobiografi, kisah-kisah sejati, sedangkan yang berbentuk fiksi antara lain novel, cerpen, cerbung. b. Deskripsi Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Deskripsi memberikan suatu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah. Untuk menulis suatu deskripsi yang baik seseorang pengarang harus dekat kepada objek dan masalah dengan semua pancaindera. c. Eksposisi Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Dalam hal wacana eksposisi, yang dipaparkan itu adalah buah pikiran atau ide, perasaan atau pendapat penulisnya untuk diketahui orang lain. Oleh karena itu, terlebih dahulu haruslah ada suatu hal, suatu buah pikiran, atau suatu isi hati, atau suatu pendapat yang akan kita ungkapkan. 6 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, .......... h. 22 d. Argumentasi Argumentasi merupakan satu bentuk karangan eksposisi yang khusus. Pengarang argumentasi berusaha untuk meyakinkan atau membujuk pembaca atau pendengar untuk percaya dan menerima apa yang dikatakan, dalam hal ini selalu membutuhkan pembuktian dengan objektif dan menyakinkan. Pengarang dapat mengajukan argumennya berdasarkan 1 contoh-contoh, 2 analogi, 3 akibat ke sebab, 4 sebab-akibat dan 5 pola-pola deduktif. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan. Dan dalam dunia ilmu pengetahuan, argumentasi itu tidak lain dari pada usaha untuk mengajukan bukti- bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal. e. Persuasi Persuasi merupakan bentuk tulisan ynag menyimpang dari argumentasi. Hal ini disebabkan dalam persuasi terdapat usaha untuk membujuk dan menyakinkan pembaca didasarkan pada kelogisan pembuktian fakta-fakta yang disajikan.

B. Pengertian Paragraf