Pengertian metode field trip

tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. 16

1. Pengertian metode field trip

Field trip dapat diartikan sebagai kunjungan atau karyawisata. Menurut Roestiyah 2001: 85 field trip bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajaran dengan melihat kenyataan. Karena itu dikatakan teknik field trip yaitu cara mengajar yang dilakukan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sagala field trip adalah pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. 17 Dengan field trip sebagai metode belajar mengajar, anak didik di bawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Adapun tujuan teknik ini adalah dengan melaksanakan field trip diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanggung jawab. Mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran. Dalam hal ini unsur belajar sangat ditonjolkan di samping sifat rekreasi itu sendiri tetap diperhatikan. Hal ini harus dibedakan dengan apa yang sering disebut dengan tamasya yang semata-mata hanya mencari kesenangan, bukan mencari pengetahuan 18 . Dengan panggunakan metode ini, siswa lebih banyak mengetahui bukti- bukti nyata dari apa yang ia lihat langsung. Selain itu, dengan melaksanakan karaya wisata ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang ia rasakan dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang dan 16 Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h. 105. 17 Roestiyah, dkk., Strategi Belajar Mengajar, Jakarata: Bina Aksara, 1985, h. 85. 18 Subari, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumu Aksara, 1994, h. 89. juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran. Alangkah baiknya sebelum kita berkaryawisata kita menentukan tempat- tempat yang baik untuk dijadikan objek karya wisata, karena biasanya karyawisata dilakukan dalam rangka mempelajari sesuatu bagian pelajaran. Sebenarnya satu kali karyawisata bisa digunakan untuk bermacam-macam pelajaran. Satu objek karyawisata yang sama pun bisa dijadikan tujuan yang berbeda-beda dari bermacam-macam mata pelajaran. Sebelum menentukan tempat yang dijadikan objek karyawisata kita menelaah, dahulu tujuan-tujuan yang diharapkan tercapai. Selanjutnya dipertimbangkan apakah karyawisata ketempat tujuan itu dapat tercapai dengan efektif. Jika setelah dipertimbangkan bahwa objek karyawisata itu menemui tujuan yang diharapkan tercapai barulah kita menentukan tempat itu akan dijadikan objek karyawisata.

2. Langkah-langkah untuk mengadakan karyawisata yang efektif.