Butir Undang-Undang Wasiat Wajibah Tahun 1977

Imam Ahmad dan Ishaq bin Rawaih, serta Ibnu Hazm. Bahwa besarnya wasiat wajib kepada keluarga yang tidak memperoleh harta peninggalan sebesar apa yang diperoleh ayah atau ibunya dengan batas maksimal sepertiga dari harta peninggalan. 22 Undang-undang Mesir pasal 9 dan Undang-undang Syria pasal 215 menetapkan: 1. Wasiat sah meskipun diberikan kepada orang-orang yang berbeda agama dan kepercayaan dengan pihak mushii 2. Jika mushaa lah adalah orang asing maka disyaratkan ada sistem pertukaran satu sama lain. Artinya, perbedaan agama tidaklah mencegah sahnya wasiat, demikian juga perbedaan Negara. Jika negara mushaa lah tidak menghalangi wasiat kepada orang seperti mushii, sebagai aplikasi atas persamaan dan sistem pertukaran satu sama lain, maka wasiat diperbolehkan apabila Negara mushi memperbolehkan akad semacam wasiat. Wasiat dicegah apabila Negara tersebut tidak memperbolehkannya. 23 22 Ramulyo, Hukum Perkawinan, h. 103 23 Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jilid.X, Penerjemah. Abdul Hayyie al- Kattani, dkk, Cet.I, Jakarta: Gema Insani, 2011, h. 181-182

E. Contoh Penghitungan

1. Kasus I :

Dibawah ini adalah gambar pembagian wasiat wajibah dan keterangannya serta perhitunganya: Keterangan: P: pewaris C: anak laki-laki pewaris yang sudah meninggal dunia D: anak laki-laki pewaris yang masih hidup F: cucu laki-laki pewaris anak dari C G: cucu perempuan pewaris anak dari C Untuk F dan G yang tidak berhak mewarisi menurut ahli sunnah syafi’i karena terhijab oleh D anak laki-laki pewaris yang masih hidup, P C D F G memperoleh wasiat dari pewaris sebesar apa yang harus diterima ayahnya yang meninggal lebih dahulu yaitu setengah dari harta peninggalan. Bilamana pewaris tidak berwasiat maka Undang-undang wasiat menganggap ada wasiat sebesar apa yang harus diterima ayah F dan G yakni maksimal sepertiga diberikan ke F dan G berbanding 2:1. Hasilnya F cucu laki-laki memperoleh bagian 23 X 13 = 29, G cucu perempuan melalui anak laki-laki pewaris yang sudah meninggal dunia memperoleh 13 X 13 = 19. Sedangkan D anak laki- laki pewaris yang masih hidup memperoleh sisanya 1- 29 + 19 = 1- 39 = 69. Bagian keseluruhannya adalah F+G+D= 29+19+69 = 99 = 1. 24

2. Kasus II :

Keterangan: P: pewaris E: anak perempuan pewaris yang sudah meninggal 24 Ramulyo, Hukum Perkawinan, h. 104 P E H I