Maroko Mesir Di Negara Islam

memperoleh wasiat dari pewaris sebesar apa yang harus diterima ayahnya yang meninggal lebih dahulu yaitu setengah dari harta peninggalan. Bilamana pewaris tidak berwasiat maka Undang-undang wasiat menganggap ada wasiat sebesar apa yang harus diterima ayah F dan G yakni maksimal sepertiga diberikan ke F dan G berbanding 2:1. Hasilnya F cucu laki-laki memperoleh bagian 23 X 13 = 29, G cucu perempuan melalui anak laki-laki pewaris yang sudah meninggal dunia memperoleh 13 X 13 = 19. Sedangkan D anak laki- laki pewaris yang masih hidup memperoleh sisanya 1- 29 + 19 = 1- 39 = 69. Bagian keseluruhannya adalah F+G+D= 29+19+69 = 99 = 1. 24

2. Kasus II :

Keterangan: P: pewaris E: anak perempuan pewaris yang sudah meninggal 24 Ramulyo, Hukum Perkawinan, h. 104 P E H I H: cucu laki-laki pewaris anak dari E I: cucu perempuan pewaris anak dari E H dan I cucu pewaris anak dari E, yaitu anak perempuan pewaris yang sudah meninggal, menurut sistem kewarisan ahlu sunnah Sya fi’i, tidak mendapat peninggalan, maka pewasiat harus berwasiat sebesar apa yang harus diterima ibunya H dan I yaitu setengah. maksimal sepertiga. Bila mana tidak sempat atau tidak ada wasiat, maka Undang-undang Mesir secara hukum menanggapi ada wasiat sebesar apa yang diterima ibunya H dan I maksimal sepertiga. H memperoleh 23 X 13 = 29 I memperoleh 13 X 13 = 19 Sedangakan sisanya mereka tidak berhak menerimanya, maka akan diserahkan kepada Baitul Maal atau kas negara. 25

3. Kasus III:

Seseorang M meninggal dunia dengan meninggalkan bapak B, ibu I, 2 orang anak laki-laki L dan K, dan seorang cucu perempuan daria anak perempuan P. 26 Penyelesaian kasus sebagai berikut: Pertama: menentukan bagian masing-masing ahli waris M, sesuai kadar penerimannya. 25 Ramulyo, Hukum Perkawinan, h. 104 26 Usman dan Somawinata, Fiqih mawarits Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: gaya Media Pratama, 1997, h. 181-182 Bapak B = 16 :1 ===== 16 Ibu I = 16 a.m. 6 :1 ===== 16 L dan K anak laki-laki = ‘a : 4===== 46 Kedua: memberikan bagian penerima wasiat wajibah P, karena orang tuanya perempuan, detengah bagian penerimaan L dan K, dan memasukannya kedalam perhitungan. B = 16 --------------------------------- 17 I = 16 --------------------------------- 17 L dan K = 46 masing-masing 26 ------- 47 masing-masing 27 P = 16 setengah bagian L dan K 17 76 77 dalam perhitungan di atas seakan terjadi ‘aul Ketiga: karena bagian penerima P = 17 lebih kecil dari sepertiga 13, maka ketentuan pada poin kedua di atas diberlakukan. - Bagian B = 17 tirkah - Bagian I = 17 tirkah - Bagian L = 27 tirkah - Bagian K = 27 tirkah - Bagian P = 17 tirkah