Bila diperhatikan dengan seksama lembaga wasiat wajibah seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Mesir dan Kompilasi Hukum Islam KHI
terdapat persamaan dan perbedaannya, bahwa pada Undang-Undang Mesir wasiat wajibah hanya untuk anggota keluarga yang mempunyai hubungan darah yaitu
untuk cucu yang ditinggal mati orang tuanya sedangkan kakek atau neneknya masih hidup akan tetapi kakek neneknya tersebut tidak memberikan wasiat.
Sedangkan di Indonesia wasiat wajibah diperuntukan yaitu bagi anak angkat dan orang tua angkat, akan tetapi tidak menutup kemungkinan di berikan untuk
anggota keluarga sedarah dengan syarat ahli waris yang lain mengizinkan. Secara normatif seharusnya wasiat wajibah maksimal diberikan 13 dari
harta warisan. Namun pada tataran prakteknya ternyata wasiat wajibah diberikan lebih dari 13. Berdasarkan putusan Maejlis Hakim PA. Jakarta Barat nomor
penetapan perkara 339Pdt.G2000PA.JB. Dengan demikian dari latar belakang tersebut, penulis ingin mengadakan
penelitian yang membahas tentang “Ketentuan Batas Maksimal Wasiat Wajibah” Analisis Putusan Perkara No. 339Pdt.G2000PA.JB.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk menghindarkan pembahasan yang meluas penulis membatasi masalah mengenai ketentuan kadar wasiat wajibah yang berlaku di Indonesia di kaitkan
dengan putusan Pengadilan Agama perkara No. 339Pdt. GPA. JB.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini penulis susun dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana ketentuan hukum Islam tentang wasiat wajibah lebih dari 13
sepertiga bagian. b.
Bagaimana ketentuan hukum positif tentang wasiat wajibah lebih dari 13 sepertiga bagian.
c. Bagaimana alasan hakim menetapkan wasiat wajibah lebih dari 13 dalam
putusan perkara No 339Pdt.G2000PA.JB.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai, diantarnya adalah:
a. Untuk mengetahui ketentuan hukum Islam dan Hukum positif tentang wasiat
wajibah yang lebih dari 13 harta warisan.
b. Untuk mengetahui alasan atau dasar hukum hakim dalam menetapkan wasiat
wajibah yang melebihi 13 dari harta warisan.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam objek penelitian ini adalah: a.
Untuk penulis: memberikan wawasan kepada penulis, dalam meningkatkan pengetahuan ilmu yang akan dikembangkan dalam penelitian, sesuai dengan
bidang studi penulis yang berkecimpung dalam penelitian yang penulis garap.
b. Untuk civitas akademis: seperti mahasiswa dan para penganut akademis
dengan adanya skripsi ini bisa berguna sebagai bahan informasi dan pengetahuan juga sebagai bahan rujukan terhadap pembelajaran terkait
kasus-kasus yang sama. c.
Penambahan ilmu pengetahuan: sebagai sumbangan terhadap adik-adik kelas nanti sebagai studi terdahulu terkait skripsi yang digarap dalam konteks yang
sama dan sebagai sumbangsih kepada perpustakaan fakultas dan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Tinjauan Studi Terdahulu
1. Pembagian Wasiat Wajibah Kepada Ahli Waris yang Berbeda Agama Studi
Kasus Putusan
Pengadilan Agama
Jakarta Barat
Perkara No.
339Pdt.G2000PA.JB, oleh Hilma Yuniasti 106044201464, dalam skripsi ini membahas tentang orang-orang yang berhak menerima wasiat wajibah
diantaranya adalah: anak angkat dan orang tua angkat. Selain itu skripsi ini
membahas tentang pemberian wasiat wajibah kepada non muslim dengan alasan masih mempunyai hubungan kekerabatan dan emosional kepad si
pewasiat, melihat pertimbanga secara psikologis dari ahli waris berdasarkan landasan yuridis dan normatif Kompilasi Hukum Islam KHI.
2. Wasiat Wajibah Kepada Ahli Waris Non Muslim Studi Analisis Penetapan
Perkara No. 0176Pdt.p2012PA.JP, oleh Muhammad Syaefudin Bahri 109044100006, dalam skripsi ini membahas tentang penetapan ahli waris
yang ditetapkan di Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang dalam skripsinya memfokuskan kepada wasiat wajibah terhadap ahli waris non muslim .
Dari tinjauan studi di atas jelas skripsi yang penulis ingin teliti berbeda, karena dalam pembahasan skripsi penulis, yaitu mengenai besarnya kadar wasiat
wajibah yang diputuskan di Pengadilan Agama Jakarta Barat. Dengan judul
“Ketentuan Batas Maksimal Kadar Wasiat Wajibah Studi Analisis Putusan Perkara No. 339Pdt.G2000PA.J
B.” Dalam penelitian ini menurut hemat
penulis tema ini sangat menarik, karena apa yang diputuskan hakim berbeda dengan teori yang berlaku di Indonesia dan hukum Islam.
E. Metode penelitian
1. Sumber dan Jenis Bahan Hukum Penelitian
Jenis bahan yang di tuangkan dalam penelitian adalah berbentuk dokumen. Adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri:
a. Bahan primer:
Putusan Hakim
Pengadilan Agama
Jakarta Barat
No. 339Pdt.G2000PA.JB.
b. Bahan sekunder:
Bahan skunder merupakan data pendukung dari data primer yang didapatkan dari beberapa sumber hukum baik berupa undang-undang
maupun ketentuan lain yang berlaku di Indonesia, seperti KUHPer dan Kompilasi Hukum Islam, Selain itu, karena penelitian ini juga meninjau
pandangan hukum Islam, maka data sekunder terdiri dari literatur fiqh atau hukum Islam, terutama yang berkaitan dengan materi penelitian, baik secara
langsung maupun tidak.
2. Tehnik Pengumpulan Bahan
Dalam tehnik pengumpulan bahan penulis melakukan Penelitian kepustakaan library research yaitu dengan cara menelusuri buku-buku dan literatur yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan menghimpun seluruh data proses Pengadilan Agama Jakarta Barat terhadap Putusan Perkara No.
339Pdt.g2000PA.JB, tentang putusan pembagian wasiat wajibah kepada ahli waris yang berbeda agama.
3. Tehnik Analisa bahan
Bahan yang penulis dapatkan, penulis analisa bersifat content analisis atau menganalisa putusan yang diperoleh dengan menggunaka penjelasan-