60 tersebut yang rentangnya 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi 140 dan
total skor terendah 35. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor tertinggi 129 dan total
skor terendah 68. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik semangat kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 11. Nilai empirik dan nilai hipotetik semangat kerja
N Min.
Maks. Rata-Rata
SD Nilai empirik
181 71
129 101,65
11,445 Nilai
hipotetik 181 35 140 87,5
17,5
Berdasarkan tabel 11 maka diperoleh nilai rata-rata empirik semangat kerja sebesar 101,65 Xe = 101,65 dengan standar deviasi sebesar 11,445 dan
nilai rata-rata hipotetik sebesar 87,5 Xh = 87,5 dengan standar deviasi sebesar 17,5. Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata empirik dan nilai rata-rata
hipotetik maka diperoleh Xe Xh dengan selisih sebesar 14,15. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap pengembangan karir subjek penelitian
lebih tinggi dari rata-rata persepsi terhadap pengembangan karir pada populasi umumnya.
c. Kategori persepsi terhadap pengembangan karir
Kriteria kategorisasi persepsi terhadap pengembangan karir terbagi atas dua kategori yaitu positif dan negatif. Skor tinggi dijadikan tanda persepsi positif,
sedangkan skor rendah untuk tanda persepsi negatif. Untuk menentukan persepsi terhadap pengembangan karir yang terbagi
dalam dua kategori yaitu positif dan negatif, maka terlebih dahulu ditentukan
Universitas Sumatera Utara
61 standar error pengukuran. Dimana standar error Se akan memberikan
kecermatan skor skala, karena akan dapat menentukan fluktuasi dari skala persepsi terhadap pengembangan karir tersebut.
Berikut rumus standar error pengukuran : Se
= Sx
√ 1- r
xx
Keterangan :
Se = Standar error dalam pengukuran
Sx = Standar deviasi skor
r
xx
= Koefisien reliabilitas
Berdasarkan pengolahan skala persepsi terhadap pengembangan karir dengan bantuan program SPSS 13.0 for windows diperoleh r
xx
= 0,915 dan Sx=10,953. Sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah :
Se = 10,953 √ 1-0,915
Se = 3,19 Mengetahui besarnya Se akan memberikan gambaran kecermatan skor
skala persepsi terhadap pengembangan karir karena dapat mengestimasi fluktuasi skor tersebut, yaitu :
X ± Z α2 Se
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95, maka didapat nilai Z berdasarkan tabel deviasi normal yaitu : 1,96. Dengan begitu fluktuasi skor
persepsi terhadap pengembangan karir menurut hasil ukur skala tersebut adalah: X ± 1,96 3,19
X ± 6,25 dibulatkan menjadi X ± 6
Universitas Sumatera Utara
62 Oleh karena itu, untuk pemisahan kategori positif dan negatif dapat
dilakukan dengan menggunakan batas kisaran skor atau fluktuasi skor rata-rata. Dengan nilai mean sebesar 73,15 yang dibulatkan menjadi 73 maka batas skor
untuk kategori positif dimulai dari skor 73 + 6 = 79 sedangkan batas skor untuk kategori negatif dimulai pada skor 73 – 7 = 67.
Kriteria kategorisasi persepsi terhadap pengembangan karir dengan jumlah individu dan persentase individu di dalamnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12. Kriteria Kategorisasi Persepsi terhadap Pengembangan Karir Variabel Kriteria
Kategorisasi Jenjang
Kategori Jumlah N
Persentase
Persepsi terhadap Pengembangan
Karir X
≤ 67 Negatif
53 orang 29,3
X 79
Positif 65 orang
35,9
Tidak terkategorisasikan
63 orang 34,8
Jumlah 181 orang
100
Berdasarkan kategorisasi pada tabel 12 dapat dilihat bahwa persepsi terhadap pengembangan karir yang termasuk ke dalam kategori persepsi positif
sebesar 65 orang dengan persentase 35,9. Sedangkan yang termasuk ke dalam kategori persepsi negatif sebesar 53 orang dengan persentase 29,3. Hasill ini
menunjukkan bahwa karyawan merasa perusahaan tempatnya bekerja memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman bekerja yang berharga
dan peningkatan karir yang memuaskan Noe, Hollenbeck, Gerhart dan Wright, 1994. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Adnyani 2008
bahwa penilaian yang positif terhadap pekerjaan dan jaminan kepastian karir akan
Universitas Sumatera Utara
63 mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif, sehingga karyawan
memandang bahwa pekerjaannya harus diselesaikan dengan semangat kerja yang tinggi.
Persepsi negatif terhadap pengembangan karir muncul dari adanya perbedaan karakteristik individu dan pengalaman hidup karyawan. Karyawan
yang merasa kebutuhan akan kemajuan karirnya tidak terpenuhi akan memberikan penilaian yang rendah terhadap pengembangan karirnya di perusahaan tersebut
Sunarto, 2007.
d. Kategori semangat kerja