15
Gambar II.8 Illustrasi pengintaian antara kedua kaum di perang Badar
Sumber : http:youtube.comwatch?v=IjvsM89q3mM 1442015
Setelah mendapatkan informasi berupa jumlah pasukan yang jumlahnya sekitar ratusan hingga ribuan, dan posisi kaum Quraisy yang berada di balik
bukit dari kaum Muslimin berpijak. Nabi Muhammad SAW kemudian menghadap kearah
pasukannya dan mengatakan, “Wahai semua orang, inilah Makkah yang telah menghantarkan jantung hatinya kepada kalian” Syekh
Syafiur, 1993: h.310. Pada malam itu Allah menurunkan hujan yang deras, hingga kaum Quraisy basah kuyup yang menghambat langkah mereka untuk
maju dipeperangan. Tetapi bagi kaum Muslim hujan itu seakan menjadi simbol keberhasilan mereka dan menghilangkan jiwa-jiwa saitan dalam
dirinya. Kondisi padang pasir yang semakin menjadi kasat mata, pasir menjadi kuat, tempat mereka menjadi rata dan hatipun menjadi satu untuk berjihad
kepada Allah SWT Syekh Syafiur, 1993: h.310.
4. Strategi Perang Badar
Rasulullah SAW membawa pasukannya ke mata air Badar agar bisa mendahului pasukan dari Kaum Quraisy. Sesampainya pasukan kaum Muslim
di Badar ada beberapa strategi perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam perang Badar, dan strategi perang ini muncul kerena saran dari
sahabat-sahabatnya untuk mengantisipasi terhadap perlawanan musuh dari kaum Quraisy yang disetujui oleh Nabi diantaranya :
a. Saran dari sahabat Nabi yaitu Hubab ibn al-Mundir yang menyarankan
pasukan harus pindah ke mata air Badar terdekat, dan pasukan untuk
16
menetap disana. Selanjutnya, menimbun sumur-sumur kering dan membagun kolam diatasnya dengan berisikan air. Tujuannya agar saat
berperang nanti, pasukan kaum Muslimin dapat minum, sedangkan dari kaum Quraisy tidak.
b. Saran dari sahabat Nabi yaitu Sa’d ibn Mua’adz yang menyarankan untuk
membangun rumah kecil di tengah-tengah kolam sebagai tempat khusus bagi Nabi untuk memberikan komando dan disiapkan tunggangan.
Tujuannya saat perang nanti, sahabat-sahabat Nabilah yang akan maju dahulu untuk meladeni musuh, setelah itu Nabi bisa langsung
menunggangi dan menyusul peperangan dari belakang sahabat- sahabatnya.
c. Saran dari sahabat Nabi yaitu Ashim ibn Tsabit yang menyarankan jika
pasukan kaum Muslimin dikepung oleh musuh, maka lempari mereka dengan batu. Jangan mengancam mereka dengan pedang kecuali dengan
terpaksa. Strategi inilah yang dilaksanakan untuk berperang melawan kaum Quraisy.
Kemudian, Rasulullah SAW mempersiapkan pasukannya berkeliling disekitar arena yang akan menjadi wilayah pertempuran Badar. Sambil menunjukan
jariny a dan bersabda, “Ini tempat kematiannya fulan esok hari InsyaAllah, dan
ini tempat kematian fulan InsyaAllah”. Pada malam itu, Nabi Muhammad SAW lebih banyak mendirikan shalat di dekat batang sebuah pohon yang
tumbuh di sana. Sedangkan kaum Muslim yang lain istirahat dengan berharap kabar gembira esok hari dari Allah SWT Syekh Syafiur, 1993: h.312
5. Pertempuran Perang Badar