Perang Badar Sebagai Pembelajaran Siswa

21 Allah yang telah memuliakan umat Muslim dengan nikmat dan pertolonganNya Syekh Syafiur, 1993: h.341. Lalu Allah mengingtakan kepada mereka dengan firmannya : “Dan ingatlah hai para muhajirin, ketika kalian masih sedikit tertindas di bumi Makkah. Kalian takut orang-orang Makkah akan menculik kalian, maka Allah memberikan kalian tempat menetap madinah dan dijadikannya kalian kuat dengan pertolongan-Nya kalian rezeki dari yang baik-baik agar kalian bersyuku r”. Al-Anfal [08]: 26

II.3 Perang Badar Sebagai Pembelajaran Siswa

Perang Badar sebagai pembelajaran siswa, ini menjadi salah satu materi yang penting. Karena dalam materi ini menjelaskan tentang sejarah perang pertama dalam islam yakni perang Badar. Dalam perang Badar ini memiliki hikmah dan nilai-nilai yang dapat diambil oleh siswa. Salah satunya untuk meneladani sifat dan sikap Nabinya untuk kehidupan sehari-harinya, di antaranya :  Jiwa Yang Teguh Keteguhan hati dalam mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT sebagai pondasi yang paling mendasar. Kekuatan inilah yang dapat menegakan dakwah perjuangan seseorang. Ini dicontohkan dalam perang Badar yakni ketika Nabi Muhammad SAW bermusyawarah dengan posisi pasukan harus dipertaruhkan secara mati-matian. Dan sahabat Nabi sama sekali tidak mengendorkan tekadnya untuk mundur dan terus maju . “Demi yang telah mengutusmu dengan kebenaran, andai kata engkau membawa kami ke dasar sumur yang gelap, maka kami pun siap bertempur bersama hingga engkau bisa mencapai tempat itu.” Inilah salah satu bukti keteguhan dalam mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT.  Sikap Tabah dan Sabar Dalam setiap perjuangan pasti ada hambatan dan resiko, demikian dengan perjuangan Nabi, beliau menghadapi tantangan yang luar biasa dari para penantangnya. Hal demikian dihadapi oleh Nabi dan para sahabatnya dengan sikap tabah dan sabar. Ini dicontohkan dalam perang Badar yakni kaum Muslim harus tetap berperang pada bulan suci Ramadhan dan menerima 22 bahwa beberapa sahabat mereka terbunuh saat berperang. Hal ini yang menjadi nilai perjuangan mereka agar tetap tabah dan sabar dalam menghadapi sesuatu.  Sikap Bijaksana dan Tegas Bijaksana dalam mengambil keputusan sebelum melakukan sesuatu. Hal ini menjadikan setiap umatnya agar berhati-hati dalam bertindak dan merencanakan sesuatu. Ini dicontohkan dalam perang Badar yakni Nabi Muhammad SAW melaksanakan musyawarah untuk membentuk strategi perang. Nabi tidak memutuskan keputusan sendiri bahkan Nabi meminta saran dari sahabat-sahabatnya untuk kebaikan bersama dalam berperang. Dalam menghadapi musuh Islam Rasulullah senantiasa bersikap tegas. Untuk mempertahankan sesuatu yang sudah menjadi hukum Allah. Ini dicontohkan dalam perang dimana Nabi Muhammad dalam menghadapi musuh dengan keteguhan hatinya. Melayani serangan musuh untuk mempertahan diri dan agamanya serta mengagalkan rencana musuh dalam berperang.  Saling Belas Kasihan Sikap belas kasihan ini dapat dilakukan terhadap sesama hamba Allah, khususnya uman Muslim. Bentuknya adalah peduli dengan sesama, dalam penderitaan, kesulitan, bahkan kemenangan. Ini dicontohkan dalam perang Badar yakni memperlakukan baik para tawanan, dengan tetap mengedepankan manusiawinya seperti diberikan makanan, pakaian yang layak, dan tempat tinggal.  Saling Menguatkan dan Menyelamatkan Sikap ini ialah untuk tidak saling mencari kelemahan dan kesalahan antara sesama khususnya. Sebaiknya, saling melindungi, saling menguatkan, dan saling mengamankan dalam bermasyarakat. Ini dicontohkan dalam perang Badar yakni saling melindungi dan menguatkan antar pasukan. Dengan posisi yang sudah ditetapkan oleh Nabi.  Saling Berlomba-lomba Dalam Ketaqwa’an Berlomba-lombalah dalam berbuat baik untuk menuju sikap taqwa kepada Allah SWT. Karena dengan ketaqwa’anlah yang dapat menjamin kebahagiaan bagi setiap Muslim baik di dunia dan di akhirat kelak. Ini dicontohkan dalam 23 perang Badar yakni perang yang terjadi menjadi bentuk perjuangan dalam membela agama Allah dan berjihad untuk mendapatkan kemenangan dunia dan akhirat.  Akhlak Yang Mulia Sikap Nabi dengan kepribadian dan prilaku yang sangat baik. Apapun yang dihadapi dalam kesehariannya menjadi hal positif berperilaku baik, sopan dan santun terhadap sesama dan berkepribadian yang mulia. ini dicontohkan dalam perang Badar yakni mengedepankan musyawarah sebelum berperang, bersikap tenang dalam melakukan sesuatu, bersikap baik terhadap tawanan, berlaku adil dalam membagi sesuatu, meminta pertolongan kepada Allah dan tidak menduakan Allah SWT. Sifat dan sikap Nabi Muhammad SAW inilah yang perlu di realisasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain sikap dan sifat Nabi Muhammad SAW dalam perang Badar, ada beberapa hikmah yang dapat di ambil oleh siswa setelah mempelajari materi ini, diantaranya :  Perencanaan yang Matang Perjuangan yang dilakukan Rasulullah SAW, dalam menghadapi berbagai rintangan patut di contoh. Nabi tidak pernah pasrah begitu saja. Beliau membuat perencanaan yang matang dengan bermusyawarah dan selalu mendengarkan pendapat sahabatnya untuk kebaikan, agar halangan dan rintangan dapat di atasi. Hal ini tentunya dengan terus berdoa kepada Allah dan yakin pada pertolongannya Allah SWT.  Kerja Sama yang Baik Kerja sama yang baik dilakukan oleh sahabat Muhajirin dan Anshar. Dengan perintah Rasulullah SAW mereka bahu membahu dalam memperjuangan tegaknya ajaran Allah. Kerja sama ini, menjadi isyarat bahwa perjuangan menegakan Islam dimuka bumi tidak mungkin dilakukan seorang diri. Kerja sama yang dianjurkan oleh Nabi adalah bagaikan satu bangunan yang saling melengkapi. Dengan adanya kerjasama yang baik, tentunya sesuatu yang sulit akan terasa mudah. Menutupi kekurangan sesama dan terus membantum bergotong royong dalam mengedepankan kebaikan. 24  Keikhlasan Keikhlasan sangat diperlukan dalam perjuangan, karena keikhlasan akan memberikan daya dorong kesungguhan dalam berjuang. Dengan demikian, segala pujian, musibah, dan kesukaran dalam berjuang dapat dihadapi dengan sabar dan ikhlas, dan segala nikmat yang di peroleh akan selalu di syukuri.  Pengorbanan yang Besar Dalam berjuang, Nabi dan para sahabatnya tidak hanya mencurahkan pikiran dan tenaga, tetapi juga harta yang mereka punya untuk memperjuangankan agama Allah. Orang-orang yang berkorban penuh dengan keikhlasan dijamin oleh Allah akan terhindar siksa dan dimasukan dalam surga. Dalam berperang tentunya tenaga dan pikiran menjadi pengorbanan yang besar. Dengan pengorbanan yang dikeluarkan dan terus yakin akan pertolongan Allah, tentunya apapun pengorbanan yang kita keluarkan semuanya akan digantikan oleh Allah yang lebih baik.  Menjalin Persaudaraan Menjalin persaudaraan ini untuk saling menopang dan saling bahu membahu dalam melakukan sesuatu. Tanpa persaudaraan, kaum Muslimin tidak berdaya dan mudah dipermainkan oleh kaum Quraisy. Dengan persaudaraan semua berjalin dengan baik.  Kebanggaan sebagai Muslim Persaudaraan yang sedemikian kuat dan kokoh dan berhasil dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya membuat kaum Muslimin semakin memiliki kebanggaan sebagai Muslim, hal ini menjadi modal yang sangat kuat dalam sebuah perjuangan. Setelah perang Badar terjadi, betapa mengagumkannya shalat Idul fitri, mereka keluar dari rumah dengan meyerukan takbir, tahmid, dan tauhid. Hati mereka dipenuhi kecintaan kepada Allah yang telah memuliakan umat Muslim dengan nikmat dan pertolonganNya Syekh Syafiur, 1993: h.341. ini yang menjadi sebuah kebanggan dalam umat Muslim akan kecintaan kepada Allah SWT. Dalam hal inilah yang menjadikan materi ini penting untuk disampaikan kepada siswa untuk mencari jati diri dalam proses berkembang dan pertumbuhannya. Dengan hikmah dan nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman siswa dalam 25 menanggapi sesuatu dengan baik, berdambak positif, dan mencerminkan kepribadian yang baik serta dapat memahami dan meneladani sifat-sifat Nabinya dalam kehidupan sehari-harinya.

II.4 Opini Masyarakat Tentang Materi Perang Badar