9
masuk Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar dosanya dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam dari pada
pembunuhan.” Q.S Al-Baqarah [02]: 217 Wahyu tersebut yang menjadikan perang di bulan suci menjadi dihalalkan oleh
Nabi. Walaupun Nabi tetap menyesalinya bahwa memerintahkan pasukannya untuk berperang di bulan suci Ramadhan. Perang Badar ini berlangsung dengan
sangat sengit, terjadinya petumpah darahan antara kaum Muslim dan kaum Quraisy. Pada akhirnya perang Badar ini dengan pertolongan Allah SWT dapat di
menangkan oleh kaum Muslimin. Sehingga kaum Muslim mendapatkan jarahan harta hasil perang yang membuat ekonominya menjadi stabil kembali. Berikut
adalah penjabaran tentang perang Badar mulai dari persiapan hingga berakhirnya perang Badar :
1. Kekuatan Pasukan Kaum Muslimin Dalam Perang Badar
Kekuatan pasukan perang Badar, Nabi Muhammad SAW berangkat dengan kekuatan 313 prajurit teridiri dari kaum Muhajirin dan Ansar. Dalam
keterangan lain menurut Syekh Syafiur dalam bukunya yang berjudul Sirah Muhammad 1993: h.
301 menyebutkan “Rasulullah SAW berangkat dengan 313 pasukan terdiri dari 82 dari kaum Muhajirin, 61 dari Aus, dan 170 dari
Khazraj.” Dengan mengiring dan menunggangi tujuh puluh ekor unta, yang ditunggangi secara bergantian dan dua ekor kuda, sedangkan sisanya berjalan
kaki Nizar Abazhah, 2011: h.52. Pengaturan pasukan barisan yang direncankan oleh Nabi Muhammad SAW,
yakni Mush’ab bin Umair tampil di depan membawa bendera putih, satu bendera hitam disebut dengan al-Uqab si Elang yang dipegang oleh Ali bin
Abi Thalib pasukan Muslimin dari kalangan Muhajirin, dan satu bendera lagi dipegang oleh Sa’d bin Mu’adz ialah komandan dari sayap kanan, sayap kiri
dipegang oleh Al-Miqdad bin Amr dengan mengunggang kuda. Karena Sa’d
ibn Mu’adz dan Miqdad bin Amr yang baik dalam menunggang kuda dalam pasukan tersebut. Pertahanan garis belakang diserahkan kepada Qais bin
Sha’sha’ah. Komando tertinggi tetap dipegang oleh Nabi Muhammad SAW sendiri Syekh Syafiur, 1993: h.301-302.
10
Gambar II.3 Illustrasi pasukan penyerang kaum Muslim di perang Badar
Sumber : http:forumkomunikasiremajamasjid.files.wordpress.com201312perang- badar.jpgFMws1600lokasi+Badar.jpg 1642015
Kemudian Nabi Muhammad SAW berangkat dari kota Madinah bersama pasukan ini, berjalan melewati jalur menuju Makkah, melewati mata air
Badar. Selain itu, kekuatan pasukan kaum Quraisy awal mulanya ada 1300 orang. Dengan seratus kuda, enam ratus baju besi, dan unta yang cukup
banyak jumlahnya. Dengan komando tertinggi yang dipegang oleh Abu Jahal bin Hisyam. Syekh Syafiur, 1993: h.301-302.
Gambar II.4 Illustrasi Pasukan penyerang Kaum Quraisy di perang Badar
Sumber : http:takusahrisau.files.wordpress.com201205800px-myrbach- charge_of_the_mamluks.jpg 1642015
11
Setelah persiapan dianggap matang, kaum Quraisy pun berangkat meninggakan Makkah. Sikapnya telah digambarkan dalam firman Allah SWT,
yang artinya : “… dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada
manusia, serta menghalangi orang dari jalan Allah.” Al-Anfal [08]: 47. Mereka datang seperti yang telah di gambarkan oleh Rasulullah SAW,
Dengan membawa kemarahan dan senjata mereka. Kaum Quraisy adalah musuh Allah dan Rasulnya. Kaum ini pergi dengan
kemurkaan dan kedengkian terhadap rasulullah SAW serta sahabatnya, disamping untuk menyelamatkan kafilah dagang mereka. Mereka bergerak
lurus ke utara menuju Badar Syekh Syafiur, 1993: h.303. Dalam perjalanan dari pasukan Quraisy terjadinya keraguan, yakni dari Al-Akhnas bin Syariq.
Al-Akhnas menyarankan kepada Abu Jahal untuk kembali ke Makkah. Dengan membawa pasukannya dari pasukan Zuhrah yang jumlahnya 300
orang untuk kembali ke Makkah. Namun, Abu Jahal tidak memaksa pasukan Zuhrah untuk kembali. Maka, pasukan Quraisy melanjutkan perjalanan
menuju Badar dengan kekuatan 1000 orang.
2. Musyawarah Sebelum Perang Badar