Pengujian Hipotesis Analisis Determinasi

5. Hitung koefisien pengaruh faktor lain   y menggunakan rumus : 2 2 1 1 x x y y R    

5. Analisis Determinasi

Presentase peranan semua variable bebas atas nilai variable bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 . Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variable terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan MicrosoftSPSS atau secara manual didapat dari R 2 = SS reg SS tot Keterangan : d = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

”Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah pernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”. Sugiyono 2008: 377. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh revitalisasi pelatihan SDM dan kompetensi terhadap kinerja karyawan Unit Finance Billing Collection Center PT Telkom Bandung. Dengan memperhatikan karakteristik Kd = r² x 100 variable yang akan di uji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut : 1. Pengujian Secara Simultan Total Melakukan uji-F, untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. a. Rumus uji F yang digunakan adalah : 1 1 2 2 2 1 2 1 X YX X YX R k R k n F     Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama – sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara F – kritis dengan nilai F – test yang terdapat pada table Analisis of Variance ANOVA dari hasil perhitungan dengan microsof. Jika nilai Fkritis F hitung  , maka H yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas revitalisasi pelatihan SDM, kompetensi tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat kinerja karyawan ditolak dan sebaliknya. Menurut Sudjana 2001:369 perhitungan terhadap titik keeratan dan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah menggunakan uji korelasi. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap koefisien yang disebut juga koefisien korelasi produk moment Pearson. b. Hipotesis H :  = 0 , secara simultan revitalisasi pelatihan SDM dan kompetensi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan H 1 :   0 , secara simultan revitalisasi pelatihan SDM dan kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan c. Kriteria pengujian H ditolak apabila F hitung dari F tabel alpha=0,05 Menurut Guilford 1956:480, bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel dalam penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut : a Taksiran koefisien korelasi yang dikategorikan menurut metode Guilford adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Kategori Korelasi Metode Guilford Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan 0 - 0,20 Sangat longgar, dapat diabaikan 0,21 - 0,40 Rendah 0,41 - 0,60 Moderat Cukup 0,61 - 0,80 Erat 0,81 – 1 Sangat erat b Apabila pada pengujian secara simultan H ditolak, artinya sekurang – kurangnya ada sebuah  yxi  . Untuk mengetahui  yxi yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial. 2. Pengujian Secara Parsial Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikat hiptesis sebagai berikut. a. Rumus uji t yang digunakan adalah : 1 1 2 2 1     k n CR R P t ii X X Y YX i i Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5. b. Hipotesis H 01 :  = 0 , revitalisasi pelatihan SDM tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan H 11 :   0 , revitalisasi pelatihan SDM berpengaruh terhadap kinerja karyawan H 02 :  = 0 , kompetensi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan H 12 :   0 , kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan c. Kriteria pengujian H ditolak apabila t hitung dari t tabel alpha=0,05 Kriteria penarikan pengujiannya yaitu Jika menggunakan tingkat kekeliruan alpha = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka criteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :  Jika t hitung = t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.  Jika t hitung = t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya. Gambar 3.2 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Sumber Sugiyono 2009:185 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel fixed wireline dan telepon tidak bergerak nirkabel fixed wireless, layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan Telkom telah tumbuh sebesar 21,2 atau menjadi 105,1 juta pelanggan. Telkom melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler. Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas tanpa putus, Telkom telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment TIME. Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network NGN dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TelkomGroup, Telkom dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengukuran Sumber Daya Manusia Sebagai Human Capital di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

2 53 122

Kinerja Perusahaan Keuangan Dan Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 71 96

Peranan Motivasi Terhadap Karyawan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pada Penyediaan Air Baku JL. Jend. Besar DR. A.H. Nasution.30 Medan

0 28 48

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Metrologi Medan

9 96 97

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Carrefour Citra Garden Padang Bulan Medan

9 90 118

Analisis Perencanaan Strategis Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

3 59 109

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Divisi Collection Pada PT.ANZ Panin Bank Medan

8 119 102

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Marihat, Pematang Siantar

17 93 90

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PERSEPSIONAL PADA KARYAWAN DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM PT POS INDONESIA (PERSERO) CILAKI, BANDUNG.

2 8 53

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI SAP (SYSTEM APPLICATION PRODUCT) : Survei Pada Divisi Finance, Billing, & Collection Center (FBCC) di PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Jalan Japati Kota Bandung.

2 9 75