Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan

tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki Permadi, 1992. Dalam pemilihan prioritas, AHP mampu menangkap secara rasional persepsi manusia dan mampu mengkonversi faktor-faktor yang tidak terukur intangible kedalam aturan yang biasa, sehingga bisa dibandingkan. Adapun langkah-langkah analisis data agar dapat menganalisis konflik pemanfaatan ruang dalam pengelolaan wilayah pesisir di Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai berikut: Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan

. Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Untuk memecahkan konflik yang terjadi dan solusi yang diinginkan didalam menentukan prioritas kegiatan pada kawasan konflik penggunaan lahan dalam pemanfaatan ruang wilayah pesisir yang optimal, maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam mengambil suatu kebijakan yang terdiri dari 4 empat aspek pertimbangan. Adapun faktor-faktor dari keempat aspek tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Faktor dan Aspek Penentuan Prioritas Penggunaan Lahan Aspek Industri Tambak Permukiman Ekonomi • Meningkatkan Pendapatan • Eksploitasi Sumberdaya • Menumbuhkan sektor informal • Meningkatkan Pendapatan • Eksploitasi Sumberdaya Menumbuhkan sektor informal Lingkungan • Pencemaran • Degradasi Linkungan • Ketersediaan Lahan • Ketersediaan Lahan • Pencemaran • Ketersediaan Lahan Sosial • Penyerapan Tenaga kerja • Penyerapan tenaga Kerja • Adat dan kebiasaan turun temurun • Pencemaran • Degradasi Linkungan • Ketersediaan Lahan Teknologi • Transfer Teknologi Meningkatkan Tenaga kerja terampil. Aspek Ekonomi, mempengaruhi keputusan akan pemilihanpenentuan prioritas penggunaan lahan dalam pemanfaatan ruang yang akan dikembangkan. Kriteria dari aspek ini dijabarkan menjadi 3 faktor yang mungkin terjadi, yaitu sebagai berikut: a. Pendapatan Income Kegiatan industri akan menghasilkan pendapatan income bagi masyarakat setempat dan penanaman investasi merupakan aset yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah PAD bagi pemerintah daerah. Begitu pula dengan kegiatan pertambakan, juga memberikan pendapatan bagi masyarakat setempat Universitas Sumatera Utara meskipun kontribusinya tidak sebesar dan seluas yang diberikan oleh kegiatan industri. b. Eksploitasi Sumberdaya Dengan adanya kegiatan industri diharapkan dapat menggali potensi daerah dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada secara optimal dan efisien agar tercapai pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan sustainable. c. Sektor Informal Dengan adanya kegiatan industri dan permukiman disuatu daerah akan menumbuhkan sektor informal dapat berupa usaha dibidang perdagangan, jasa dan transportasi yang sangat menunjang perekonomian penduduk setempat. Aspek lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam menentukan prioritas kegiatan akan menunjang pemanfaatan sumberdaya yang optimal dan sustainable. Adapun kriteria dari aspek lingkungan dapat dijabarkan menjadi 3 faktor yang mungkin terjadi, yaitu sebagai berikut: a. Pencemaran Proses industri dalam kegiatan industri menghasilkan limbah industri yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, apabila tidak dilakukan pengelolaan limbah secara benar terlebih dahulu, sehingga limbah yang dibuang ke saluran, sungai atau laut tidak melebihi batas ambient. Begitu pula dengan kegiatan permukiman juga menghasilkan limbah domestik. Universitas Sumatera Utara b. Ketersediaan Lahan Ketersediaan lahan untuk pengembangan kegiatan industri, pertambakan, dan permukiman harus mengacu pada rencana tata ruang yang ada dan sesuai dengan kesesuaian lahan agar tidak terjadi konflik dalam pemanfaatan ruang. Aspek sosial, pertimbangan aspek sosial dalam menentukan prioritas kegiatan dalam pemanfaatan ruang wilayah pesisir merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dengan aspek-aspek lainnya dalam menentukan kebijakan, karena kebijakan tersebut akan berdampak positif dan dapat diterima serta mendapat respons dari masyarakat apabila masyarakat ikut serta menikmati dan merasa memiliki hasil dari suatu kebijakan. Kriteria dari aspek sosial dapat dijabarkan menjadi 3 faktor yang mungkin terjadi, yaitu sebagai berikut: a. Tenaga Kerja Penyerapan tenaga kerja yang besar pada kegiatan industri akan berimplikasi pada pemanfaatan sumber daya manusia setempat, sehingga secara ekonomi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Begitu pula dengan kegiatan pertambakkan dapat menyerap tenaga kerja, meskipun tidak sebesar pada kegiatan industri. Sedangkan kegiatan permukiman merupakan sumber kegiatan tenaga kerja yang sangat dibutuhkan oleh kegiatan industri dan pertambakkan. Universitas Sumatera Utara b. Adat Istiadat dan Kebiasaan Turun Temurun Kegiatan pertambakan yang diusahakan masyarakat merupakan adat istiadat dan usaha yang turun temurun, karena sebagian besar lahan pertambakkan yang dimiliki masyarakat adalah harta warisan dari leluhurnya. Aspek Teknologi, pertimbangan aspek teknologi dalam penentuan prioritas kegiatanpenggunaan lahan dalam pemanfaatan ruang sebagai dasar menetapkan suatu kebijakan adalah karena perkembangan teknologi sangat dibutuhkan dalam pengembangan wilayah, sehingga menghasilkan tenaga-tenaga kerja yang ahli dan trampil.

2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan utama