Ekonomi Penduduk DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Kelurahan Belawan Bahari dengan kepadatan penduduk 10.352 orangKm 2 dan Kelurahan Bagan Deli dengan kepadatan penduduk 6.027 orangKm 2 . Sedangkan Kelurahan Belawan Pulau Secanang memiliki kepadatan penduduk yang sangat dibandingkan kelurahan lain di Kecamatan Medan Belawan dengan kepadatan penduduk 923 orang Km 2 . Berdasarkan angka tersebut, kepadatan penduduk sudah cukup tinggi karena di atas 100 orangKm 2 .

4.3. Ekonomi Penduduk

Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Medan Belawan yang paling dominan adalah bekerja di sektor pegawai swastaburuh, yaitu mencapai 28,22, diikuti sektor lain seperti nelayan 20,61 dan perdagangan 13,92, pegawai negeri 4,39 , pensiunan 1,79, ABRI 1,78. Perlu dicermati mata pencaharian di Kecamatan Medan Belawan lainnya mencapai 29,29 dan petani tidak ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Persentase Penduduk Menurut Sumber Mata Pencaharian Kecamatan Medan Belawan Tahun 2009 No. Mata Pencaharian Jumlah Orang 1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 Petani Nelayan Pedagang Pegawai Negeri ABRI Pegawai SwastaBuruh Pensiunan Lainnya 5.238 3.540 1.117 453 7.176 455 7449 20,61 13,92 4,39 1,78 28,22 1,79 29,29 Jumlah 25.428 100 Sumber: Kecamatan Medan Belawan Dalam Angka, Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Peta Jenis Tanah Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Evaluasi Kesesuaian Lahan

Setiap jenis penggunaan lahan dianalisis kesesuaiannya berdasarkan kriteria dan persyaratan penggunaan lahan. Penggunaan lahan untuk industri, tambak, sawah permukiman dan konservasi di wilayah pesisir diidentifikasi secara terpisah dengan mempertimbangkan masing-masing faktorparameter pembatas. Parameter atau faktor pembatas dapat ditambah atau dikurangi. Hal ini terjadi apabila pihak analisis menghendaki atau menilai faktor pembatasnya masih kurang atau berlebih. Dengan demikian hasil klasifikasi tersebut belum menjadi batasan yang mutlak bagi suatu peruntukan penggunaan lahan tertentu. Hal yang penting pada klasifikasi ini adalah tata cara bagaimana suatu faktor pembatas parameter bagi suatu peruntukan penggunaan lahan disusun dalam pembobotan, scoring dan kelas. Berdasarkan pembobotan yang telah dilakukan tersusun 3 tiga kelas kesesuaian, yaitu : Sangat Sesuai S1, Sesuai S2, dan Tidak Sesuai N1. Pemberian bobot setiap parameter berdasarkan pada tingkat kepentingan suatu peruntukan penggunaan lahan. Besar pembobotan ditentukan terbesar 1,0 dan terkecil 0,8. Pemberian nilai scoring pada setiap parameter berdasarkan pada tingkat kesesuaian dari tiap kelas yang ada pada tiap paremeternya. Pemberian nilaipengharkatan dapat juga berdasarkan pengaruh dari tiap kelas yang ada pada tiap 47 Universitas Sumatera Utara