lahan. Sedangkan Prioritas Ke-3 adalah Pencemaran dengan bobot sebesar 0,129 faktor ini dimungkinkan karena kurangnya sarana tempat pembuangan
limbah rumah tangga, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan disekitarnya. Sedangkan, masing-masing Prioritas Ke-4 adalah Pendapatan ,
Prioritas Ke-5 adalah Tenaga Kerja dan Prioritas Ke-6 adalah Tradisi dan Kebiasaan yang turun temurun.
b. Analisa Pendapat Penentuan Prioritas Penggunaan Lahan
Hasil analisis pendapat stakeholder pada penentuan prioritas penggunaan lahan,
disajikan pada Tabel 5.5 sebagai berikut: Tabel 5.5. Analisa Pendapat Stakeholder pada Penentuan Prioritas Penggunaan
Lahan dalam Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir
Penggunaan Lahan
Faktor Bobot
Prioritas E1
E2 E3
L1 L2
S1 S2
T1
Industri
0.156 0.13
7 0.18
5 0.09
4 0.133
0.17 7
0.05 4
0.06 6
0.115
1 Permukiman
0.126 0.07
2 0.24
5 0.12
9 0.186
0.10 9
0.07 6
0.05 6
0.112
2
Sumber: Hasil Analisis Expert Choice, 2011
Keterangan : E1 : Pendapatan
L2 : Ketersediaan Lahan E2 : Eksploitasi Sumberdaya
S1 : Tenaga Kerja E3 : Sektor Informal
S2 : Tradisi dan kebiasaan yang turun temurun L1 : Pencemaran
L1 : Transfer Teknologi Berdasarkan hasil analisis hirarki pendapat gabungan para stakeholder,
konflik penggunaan lahan untuk industri dan permukiman di Kelurahan Belawan I dan Belawan II lebih diutamakan untuk industri dengan nilai bobot sebesar 0.115,
dengan pertimbangan aspek ekonomi, yaitu: menumbuhkan sektor informal dengan nilai bobot sebesar 0.185 dan dengan pertimbangan aspek sosial, yaitu: penyerapan
tenaga kerja dengan bobot nilai sebesar 0.177. Sedangkan aspek ketiga yang juga
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh adalah aspek ekonomi, yaitu sektor industri dapat menaikkan pendapatan masyarakat di wilayah penelitian.
Gambar hasil analisis Penentuan Prioritas Penggunaan Lahan dalam
pemanfaatan ruang dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Gambar 5.5. Hasil Analisis Konflik Kegiatan Industri dan Permukiman 5.2.2. Konflik antara Industri, Tambak dan Permukiman
Dari hasil analisis AHP terhadap konflik yang terjadi antara industri, tambak dan permukiman di Kelurahan Bagan Pulau Sicanang dan Kelurahan Bagan Deli,
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan judgment para stakeholders yang meliputi: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat, jika diperoleh nilai Consistency Ratio berada di bawah nilai CR 0,10
dengan demikian para stakeholders ‘konsisten’ dalam memberikan nilai pembobotan dengan tingkat penyimpangan yang kecil.
a. Analisa Pendapat Stakeholders Untuk Pertimbangan Aspek Hasil analisis