Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS adalah usia pada saat infeksi. Orang yang terinfeksi HIV pada usia muda,
biasanya lambat menderita AIDS, dibandingkan jika terinfeksi pada usia lebih tua Chin, 2000.
Risiko transmisi transplasental yaitu transmisi dari ibu kepada bayijaninnya saat hamil atau saat melahirkan adalah 50, yaitu apabila seorang ibu pengidap HIV
melahirkan anak, maka kemungkinan anak itu terlular HIV Adisasmito, 2007. Namun demikian, jika sang ibu memiliki akses terhadap terapi antiretrovirus dan melahirkan
dengan cara bedah caesar, tingkat penularannya hanya 1 Wikipedia, 2009. Petugas kesehatan yang terluka oleh jarum suntik atau benda tajam lainnya yang
mengandung darah yang terinfeksi virus HIV, mereka dapat menderita HIVAIDS, angka serokonversi mereka 0,5 Chin, 2000.
b. Faktor Agent
Virus HIV secara langsung maupun tidak langsung akan menyerang sel CD4+. Infeksi HIV akan menghancurkan sel-sel T, sehingga menggangu sel-sel efektor imun
yang lainnya, daya tahan tubuh menurun sehingga orang yang terinfeksi HIV akan jatuh kedalam stadium yang lebih lanjut. Selama infeksi primer jumlah limfosit CD4+ dalam
darah menurun dengan cepat. Target virus ini adalah limfosit CD4+ pada nodus limfa dan thymus, yang membuat individu yang terinfeksi akan terkena infeksi opurtunistik.
Jumlah virus HIV yang masuk sangat menentukan penularan, penurunan jumlah sel limfosit T berbanding terbalik dengan jumlah virus HIV yang ada dalam tubuh
Universitas Sumatera Utara
Nursalam, 2007. AIDS adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya karena mempunyai Case Fatality Rate 100 dalam lima tahun, artinya dalam waktu lima
tahun setelah diagnosis AIDS ditegakkan, semua penderita akan meninggal Adisasmoto, 2007.
c. Faktor Environment
Menurut data UNAIDS 2009, dalam survei yang dilakukan di negara bagian Sub-Sahara Afrika antara tahun 2001 dan 2005, prevalensi HIV lebih tinggi di daerah
perkotaan daripada di daerah pedesaan, dengan rasio prevalensi HIV di kota: pedesaan yaitu 1,7:1. Misalnya di Ethiopia, orang yang tinggal di areal perkotaan 8 kali lebih
mudah terinfeksi HIV dari pada orang-orang yang tinggal di pedesaan. Penelitian Silverman, dkk 2006, di Mumbai pada 175 orang perempuan korban
perdagangan seks di rumah pelacuran di India, 54,3 diantaranya berasal dari India, 29,7 berasal dari Nepal, 4 berasal dari Bangladesh dan 12 tidak diketahui asalnya.
Dari 28,4 perempuan India korban perdagangan seks yang positif HIV, perempuan yang berasal dari Kota Karnataka dan Maharashtra lebih mungkin terinfeksi HIV
daripada perempuan yang berasal dari Kota Bengal Barat dengan Odds Ratio OR 7,35. Hal ini dikarenakan Kota Karnataka dan Maharashtra merupakan daerah dengan
prevalensi HIV yang tinggi. Jadi perempuan korban perdagangan seks yang berasal dari daerah dengan prevalensi HIV yang tinggi kemungkinan untuk telah terinfeksi HIV
sebelumnya lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Transmisi HIVAIDS