darah yang aman. Transmisi HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim in utero selama masa perinatal, yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat persalinan
Wikipedia, 2009. HIV tidak menular melalui peralatan makanan, pakaian, handuk, sapu tangan,
toilet yang dipakai secara bersama-sama, ciuman pipi, berjabat tangan, hidup serumah dengan penderita HIV yang bukan mitra seksual dan hubungan sosial lainnya. Air susu
ibu pengidap HIV, salivaair liur, air mata, urin serta gigitan nyamuk belum terbukti dapat menularkan HIVAIDS Nursalam, 2007.
2.5. Pencegahan HIVAIDS
2.5.1. Pencegahan Primer
Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya agar orang sehat tetap sehat atau mencegah orang sehat menjadi sakit Budiarto, 2001. Pencegahan primer
merupakan hal yang paling penting, terutama dalam merubah perilaku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain Depkes RI, 2006:
a. Pencegahan dilakukan dengan tindakan seks yang aman dengan pendekatan “ABCD” yaitu, Abstinence, artinya absen seks ataupun tidak melakukan hubungan
seks bagi orang yang belum menikah merupakan metode paling aman untuk mencegah penularan HIVAIDS melalui hubungan seksual, jika tidak
memungkinkan pilihan kedua adalah Be Faithful, artinya tidak berganti-ganti pasangan. Jika kedua hal tersebut tidak memungkinkan juga, maka pilihan
berikutnya adalah penggunaan kondom secara konsisten Use Condom, Drug
Universitas Sumatera Utara
artinya tidak menjadi pengguna obat-obat terlarang NAPZA terutama narkotika suntikan, atau mengusahakan agar selalu menggunakan jarum suntik yang steril
serta tidak mengunakannya secara bersama-sama. b. Di sarana pelayanan kesehatan harus dipahami dan diterapkan kewaspadaan
universal universal precaution untuk mengurangi risiko penularan HIV melalui darah. Kewaspadaan universal ini meliputi cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan, penggunaan alat pelindung yang sesuai untuk setiap tindakan, pengelolaan dan pembuangan alat
tajam secara hati-hati, pengelolaan alat kesehatan bekas pakai dengan melakukan dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi dengan benar.
c. Pencegahan penyebaran melalui darah dan donor darah dilakukan dengan skrining adanya antibodi HIV, demikian pula semua organ yang akan didonorkan, serta
menghindari transfusi, suntikan, jahitan dan tindakan invasif lainnya yang kurang perlu.
d. WHO mencanangkan empat strategi untuk mencegah penularan vertikal dari ibu kepada anak yaitu dengan cara mencegah jangan sampai wanita terinfeksi
HIVAIDS, apabila sudah terinfeksi HIVAIDS mengusahakan supaya tidak terjadi kehamilan, bila sudah hamil dilakukan pencegahan supaya tidak menular dari ibu
kepada bayinya dan bila sudah terinfeksi diberikan dukungan serta perawatan bagi ODHA dan keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Pencegahan Sekunder