Model Perilaku Kesehatan Perilaku 1. Definisi Perilaku

persiapan menjelang kematian meliputi penjelasan yang memadai tentang keadaan penderita, dan bantuan mempersiapkan pemakaman. 2.6. Perilaku 2.6.1. Definisi Perilaku Menurut Kwick dalam Azwar 2007, perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Skiner dalam Azwar 2007, seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dibedakan menjadi dua yaitu : Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

2.6.2. Model Perilaku Kesehatan

Terdapat berbagai macam model utilisasi kesehatan yang digunakan untuk menggambarkan prilaku pemanfaatan pelayanan, model-model tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Model Andersen Menurut Andersen dalam Ilyas 2003, model ini merupakan suatu model kepercayaan kesehatan yang disebut sebagai model prilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adalah: Presdisposisi Karakter ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa setiap individu memiliki kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda dilihat dari ciri demografi, struktur sosial dan kepercayaan. Kemampuan Karakteristik kemampuan merupakan suatu keadaan dan kondisi yang membuat seseorang mampu untuk melakukan sebuah tindakan untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Berdasarkan sumbernya karakteristik kemampuan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sumber daya keluarga dan sumber daya masyarakat Kebutuhan Andersen menggunakan istilah kesakitan untuk mewakili kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Penilaian terhadap suatu penyakit merupakan bagian dari faktor kebutuhan, penilaian kebutuhan didapatkan dari 2 sumber yaitu penilaian ndividu dan penilaian klinik. Universitas Sumatera Utara 2. Model Zshock Menurut Zshock dalam Ilyas 2003, menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menggunakan pelayanan kesehatan, yaitu: Status kesehatan, pendapatan dan pendidikan Faktor konsumen dan pemberi pelayanan kesehatan PPK Kemampuan dan penerimaan pelayanan kesehatan Resiko sakit dan lingkungan 3. Model Andersen dan Anderson Menurut Andersen dan Anderson dalam Ilyas 2003, menggolongkan model utilisasi kesehatan kedalam tujuh kategori berdasarkan tipe dari variabel yang digunakan sebagai faktor yang menentukan utilisasi pelayanan kesehatan. Ketujuh faktor-faktor tersebut adalah : a. Model Demografi Pada model ini variabel yang digunakan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan dan besarnya keluarga. Variabel tersebut digunakan sebagai indikator yang mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan. b. Model Struktur Sosial Pada model ini variabel yang digunakan adalah pendidikan, pekerjaan dan etnis. Variabel-variabel tersebut mencerminkan status sosial dari individu atau keluarga di dalam masyarakat dan dapat pula menggambarkan gaya hidup individu dan keluarga Universitas Sumatera Utara c. Model Sosial Psikologis Pada model ini variabel yang digunakan adalah, pengetahuan, sikap, dan keyakinan individu di dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Variabel tersebut mempengaruhi individu untuk mengambil keputusan dan bertindak di dalam menggunakan pelayanan kesehatan. d. Model Sumber Daya Keluarga Pada model ini variabel yang digunakan adalah pendapatan keluarga dan cakupan mengenai pelayanan kesehatan. Variabel tersebut dapat mengukur kesanggupan dari setiap individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan. e. Model Sumber Daya Masyarakat Pada model ini variabel yang digunakan adalah pelayanan kesehatan dan sumber- sumber di dalam masyarakat f. Model Organisasi Pada model ini variabel yang digunakan adalah pencerminan perbedaan bentuk- bentuk pelayanan kesehatan. Pada umumnya variabel yang biasa digunakan adalah: Gaya praktik pengobatan sendiri sendiri, rekanan, kelompok Sifat alamiah dari pelayanan tersebut pembayaran secara langsung atau tidak Lokasi dari pelayanan kesehatan pribadi, rumah sakit atau klinik Petugas kesehatan yang pertama kali dihubungi oleh pasien dokter, perawat atau yang lainnya. Universitas Sumatera Utara 4. Model Becker Menurut Becker dalam Azwar 2007, pada model ini digunakan model kepercayaan yang menjadi sebuah bentuk dari model sosiopsikologis yang menganggap bahwa prilaku kesehatan merupakan fungsi pengetahuan maupun sikap infdividu. Selain itu model kepercayaan kesehatan ini juga merupakan salah satu pengembangan dari teori lapangan dari Lewin dalam Azwar 2007, dimana dalam konsep teori lapangan dijelaskan bahwa setiap individu dalam kehidupannya akan berada pada daerah antara daerah positif dan daerah negatif Dalam model Becker ada 4 variabel kunci yang mempengaruhi prilaku seseorang dalam bertindak untuk mencegah atau mengobati suatu penyakit, yaitu : a. Kerentanan yang dirasa Tindakan individu dalam mencari pengobatan atau melakukan upaya pencegahan terhadap suatu penyakit b. Keseriusan yang dirasakan Tindakan individu dalam mencari pengobatan dan pencegahan penyakit yang didorong oelh keseriusan penyakit itu sendiri c. Manfaat dan rintangan yang dirasakan Tindakan yang dilakukan akibat kerentanan dari suatu penyakit tergantung dari manfaat yang dirasakan d. Isyarat atau tanda-tanda Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang benar tentang kerentanan kegawatan dan keuntungan diperlukan isyarat berupa faktor-faktor dari luar yang berupa pesan- pesan media massa, nasihat dari teman atau anggota keluarga yang pernah mengalaminya 5. Model Green Menurut Green dalam Notoatmodjo 2003, menjelaskan bahwa tindakan seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: a. Faktor Predisposisi Faktor-faktor ini mencakup mengenai pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tingkat pendidikan, tingkat social ekonomi b. Faktor Pemungkin enabling factors Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat c. Faktor Penguat Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap para petugas termasuk petugas kesehatan, termasuk juga disini undang-undang, peraturan- peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan. Ada beberapa model perilaku kesehatan yang dapat menggambarkan bagaimana sebuah perilaku terbentuk, diantaranya yaitu teori Health Belief Model HBM dari Becker Rosenstock. Teori ini berpendapat bahwa persepsi kita terhadap sesuatu lebih menentukan keputusan yang kita ambil dibandingkan dengan kejadian yang sebenarnya. Universitas Sumatera Utara Teori HBM oleh Rosenstock dalam Damayanti 2004, menyatakan ada 4 empat elemen yang mendasari persepsi seseorang, yaitu: Perceived susceptibility: penilaian individu mengenai kerentanan mereka terhadap suatu penyakit Perceived seriousness: penilaian individu mengenai seberapa serius kondisi dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut Perceived barriers: penilaian individu mengenai besar hambatan yang ditemui untuk mengadopsi perilaku kesehatan yang disarankan, seperti hambatan finansial, fisik, dan psikososial Perceived benefits: penilaian individu mengenai keuntungan yang didapat dengan mengadopsi perilaku kesehatan yang disarankan. Selanjutnya, teori ini kemudian dikembangkan dan ditambahkan dengan faktor- faktor yang dianggap berpengaruh terhadap perilaku kesehatan, yaitu Smet, 1994; Damayanti, 2004: Variabel demografi; seperti usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, dan sebagainya. Variabel sosio-psikologis; seperti kepribadian, sosial-ekonomi, dan sebagainya. Variabel struktural; seperti pengetahuan, pengalaman, dan sebagainya. Cues to action; pengaruh dari luar dalam mempromosikan perilaku kesehatan yang disarankan, seperti pemberian informasi melalui media massa, artikel surat kabar dan majalah, saran dari ahli, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Persepsi Individu Faktor perubahan Tindakan Gambar 2.1 Gambar Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sumber: Glanz et, al, 2002.

2.6.3. Domain Perilaku

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Iritasi Kulit pada Pekerja Pengemasan Ikan di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara

0 42 173

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Hubungan Patron Klien antara Petani Sawit Lahan Gambut dengan Buruh Tani di Desa Rokan Baru Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan Hilir

6 73 110

Karakteristik Kepribadian Pekerja Seks Komersial (PSK) Berdasarkan Tes Grafis dan Tes Wartegg

1 4 2

Analisa Hubungan Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Volume Dan Kapasitas Jalan di Ruas Jalan Rantau Bais - Ujung Tanjung Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 0 14

Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi Dini dengan Status Gizi Bayi 0-11 Bulan di Puskesmas Bangko Rokan Hilir The Association Between Complementary Feeding of Breast Milk And Health of Infants 0-11 M0nths In Puskesmas Bangko Rokan Hilir

0 0 6