Terhadap Imbal Hasil INTP

Terhadap Imbal Hasil INTP

Variable Coefficient

Std. Error

t-Statistic Prob.

-0.375923 0.7092 FSBI -0.513169

C -0.018405

-0.018030 Adjusted R-squared

0.028589 Mean dependent var

0.301781 S.E. of regression

-0.052362 S.D. dependent var

0.587444 Sum squared resid

0.309581 Akaike info criterion

0.756332 Log likelihood

3.450250 Schwarz criterion

0.353167 Durbin-Watson stat

-7.748889 F-statistic

0.787098 Catatan : Output Eviews selengkapnya pada Lampiran 71

1.808452 Prob(F-statistic)

Dari hasil regresi multi variabel pada Tabel 4.23, terlihat bahwa semua variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan dilihat dari probability nilai t yang lebih kecil dari 0,05. Secara bersama-sama, variabel dalam model tersebut juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap imbal hasil INTP, terlihat dari

nilai probability F yang lebih besar dari 0,05. Nilai R 2 -nya sebesar 2,85% yang berarti bahwa variabel bebas dalam model tersebut secara bersama-sama hanya mampu menjelaskan sebesar 2,85%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Nilai durbin watson-nya adalah sebesar 1,808, yang terletak pada 1,66 dan 2,34, sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak terdapat autokorelasi

Pada Lampiran 71 terlihat pada saat dilakukan uji white, untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas diperoleh nilai Obs*R 2 sebesar 6,047847 yang ternyata Pada Lampiran 71 terlihat pada saat dilakukan uji white, untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas diperoleh nilai Obs*R 2 sebesar 6,047847 yang ternyata

Model yang didapat dari hasil multi regresi pengaruh surprise factor suku bunga SBI, laju inflasi, dan pertumbuhan PNB terhadap imbal hasil saham INTP adalah:

INTP = -0.018405 - 0.513169F SBI + 1.000536F INF + 1.373089F PNB t-stat

0.622093 R 2 = 2,85%

Dari hasil model regresi multi variabel yang mengikutsertakan semua variabel surprise factor makroekonomi di atas, diperoleh bahwa FSBI memiliki pengaruh negatif, sedangkan FINF dan FPNB mempunyai pengaruh yang positif. Jika FSBI meningkat 1%, maka imbal hasil saham INTP akan turun sebesar 0,513%. Kenaikan sebesar 1% untuk FINF dan FPNB, maka imbal hasil saham INTP akan meningkat sebesar 1,000% dan 1,373%.

l. PT Indosat Tbk (ISAT)

Regresi parsial variabel bebas terhadap imbal hasil ISAT adalah seperti dalam Tabel 4.24. Semua variabel makroekonomi tidak berpengaruh secara signifikan dalam regresi secara terpisah terhadap imbal hasil ISAT. Hal ini terlihat dari masing-masing nilai probability t-nya lebih besar dari 0,05, dan nilai probability

F-nya lebih besar dari 0,05. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) dari masing-masing regresi adalah sebesar 9,55%, 1,29%, dan 0,37%. Dalam tiap-tiap model regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tiap-tiap model apakah tidak terdapat autokorelasi karena nilai DW-nya terletak diantara 2,34 dan 2,66.

5,9914, yang berarti bahwa dalam masing-masing hasil regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

Tabel 4.24

Regresi Parsial Variabel Makroekonomi

Terhadap Imbal Hasil ISAT Variabel Bebas

Uraian FSBI FINF FPNB

C -0,009492 -0,008220 -0,008044

-0,220387 -0,182720 -0,177976

Probability t

-0,919252 -0,308846 0,400108

-2,003447 -0,706713 0,375787

Probability t

F 4,013799 0,499443 0,141216

Probability F

0,052298 0,484056 0,709165 R 2 0,095535 0,012973 0,003702

DW

2,492455 2,629863 2,624362 Obs*R 2 4,302767 4,674247 4,689105

Catatan : Hasil Output Eviews pada Lampiran 72-74

Dari hasil regresi parsial tersebut dapat diketahui bahwa variabel FSBI dan FINF mempunyai pengaruh yang negatif terhadap imbal hasil saham ISAT. Untuk variabel FSBI apabila terjadi peningkatan sebesar 1%, maka imbal hasil saham ISAT akan turun sebesar 0,919%. Begitu juga dengan kenaikan variabel FINF sebesar 1% akan menurunkan imbal hasil saham ISAT sebesar 0,706%. Variabel FPNB memiliki pengaruh yang berbeda dengan variabel lain, yaitu mempunyai pengaruh yang positif. Jadi apabila terjadi kenaikan FPNB sebesar 1%, maka imbal hasil ISAT akan meningkat sebesar 0,400%.

Hasil regresi multi variabel untuk semua variabel surprise factor makroekonomi sebagai variabel bebas dan imbal hasil saham ISAT sebagai variabel terikat, terlihat pada Tabel 4.25.

Regresi Multi Variabel Makroekonomi

Terhadap Imbal Hasil ISAT

Variable Coefficient

Std. Error

t-Statistic Prob.

-0.230511 0.8190 FSBI -1.808367

C -0.009849

0.401914 0.6901 FPNB -1.795828

-0.007862 Adjusted R-squared

0.156672 Mean dependent var

0.282666 S.E. of regression

0.086395 S.D. dependent var

0.315182 Sum squared resid

0.270180 Akaike info criterion

0.484070 Log likelihood

2.627898 Schwarz criterion

2.229345 Durbin-Watson stat

-2.303635 F-statistic

0.101499 Catatan : Output Eviews selengkapnya pada Lampiran 75

2.442289 Prob(F-statistic)

Dari hasil regresi multi variabel pada Tabel 4.25, terlihat bahwa hanya variabel FSBI yang berpengaruh secara signifikan karena nilai probability t-nya lebih kecil dari 0,05, sedangkan variabel FINF dan FPNB tidak berpengaruh secara signifikan dilihat dari nilai probability t yang lebih besar dari 0,05. Secara bersama-sama, variabel dalam model tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap imbal hasil ISAT, terlihat dari nilai probability F yang lebih besar dari

0,05. Nilai R 2 -nya sebesar 15,66% yang berarti bahwa variabel bebas dalam model tersebut secara bersama-sama hanya mampu menjelaskan sebesar 15,66%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Nilai durbin watson-nya adalah sebesar 2,442, yang terletak pada 2,34 dan 2,66, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa model tersebut terdapat autokorelasi atau tidak

Pada Lampiran 75 terlihat pada saat dilakukan uji white, untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas diperoleh nilai Obs*R 2 sebesar 14,86452 yang ternyata lebih kecil dari nilai 2 χ = 16,9189. Hal ini berarti bahwa dalam model tersebut telah bebas dari unsur heteroskedastisitas. Untuk uji multikolinearitas model, ternyata nilai VIF untuk SBI, Inflasi, dan PNB masing-masing adalah sebesar 2,654, 4,371, dan 3,663. Nilai VIF tersebut lebih kecil dari 5, yang berarti bahwa pada model tersebut tidak terdapat multikolinearitas (Hasil output SPSS pada Lampiran 75).

bunga SBI, laju inflasi, dan pertumbuhan PNB terhadap imbal hasil saham ISAT adalah:

ISAT = -0.009849 - 1.808367F SBI + 0.348734F INF - 1.795828F PNB t-stat

-0.932272 R 2 = 15,66% Dari hasil model regresi multi variabel yang mengikutsertakan semua variabel surprise factor makroekonomi di atas, diperoleh bahwa FSBI dan FPNB memiliki pengaruh negatif, sedangkan FINF mempunyai pengaruh yang positif. Jika FSBI dan FPNB meningkat 1%, maka imbal hasil saham ISAT akan turun sebesar 1,808% dan 1,795%. Kenaikan sebesar 1% untuk FINF, maka imbal hasil saham ISAT akan meningkat sebesar 0,348%.

m. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Regresi parsial variabel bebas terhadap imbal hasil KLBF adalah seperti dalam Tabel 4.26. Variabel FSBI dan FPNB berpengaruh secara signifikan dalam regresi secara terpisah terhadap imbal hasil KLBF. Hal ini terlihat dari masing-masing nilai probability t-nya lebih kecil dari 0,05, dan nilai probability F-nya lebih kecildari 0,05. Sedangkan variabel FINF tidak berpengaruh secara signifikan karena nilai probability t dan F-nya lebih besar dari 0,05. Nilai koefisien

determinasi (R 2 ) dari masing-masing regresi adalah sebesar 16,17%, 8,05%, dan 25,99%. Dalam tiap-tiap model regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi karena nilai DW-nya terletak diantara 1,66 dan 2,34. Sedangkan, nilai Obs*R 2 untuk semua hasil regresi adalah lebih kecil daripada nilai 2 χ = 5,9914, yang berarti bahwa dalam masing-masing hasil regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Dari hasil regresi parsial tersebut dapat diketahui bahwa variabel FSBI dan FINF mempunyai pengaruh yang negatif terhadap imbal hasil saham KLBF. Untuk variabel FSBI apabila terjadi peningkatan sebesar 1%, maka imbal hasil saham KLBF akan turun sebesar 2,161%. Begitu juga dengan kenaikan variabel FINF sebesar 1% akan menurunkan imbal hasil saham KLBF sebesar 1,390%.

mempunyai pengaruh yang positif. Jadi apabila terjadi kenaikan FPNB sebesar 1%, maka imbal hasil KLBF akan meningkat sebesar 6,058%.

Tabel 4.26

Regresi Parsial Variabel Makroekonomi