NOVEMBER 11 TEMPO | 69
20 NOVEMBER 2011 TEMPO | 69
Indonesianis LIPUTAN KHUSUS
mo, advokat pertama Indonesia, di bilangan Menteng, sebelum akhir- nya menetap di sebuah kontrakan di Kebayoran Baru. Kelak, periode pertamanya di Indonesia itu mela-
SAID /ALI
hirkan The Transition to Guided De-
mocracy: Indonesian Politics 1957-
TE
1959, yang menjadi buku klasik dan banyak dirujuk orang.
Serantang Rendang sia, Lev tak melulu menulis dan me-
Berulang kali datang ke Indone-
di Bandara Seattle
neliti. Ia juga kerap bertukar pikiran dengan pemuda dan kaum cendekia
Jakarta. Di sini ia berkenalan antara lain dengan Adnan Buyung Nasution
SEPARUH HIDUP DANIEL LEV TERTAMBAT DI INDONESIA. SANGAT MENGAGUMI dan Yap Thiam Hien. Rumah Buyung YAP THIAM HIEN. di Menteng ketika itu selalu menja-
di tempat diskusi politik dan hukum yang gayeng. Bahkan, menurut Bu-
S Lev, menginjakkan kaki di Tanjung membantu negara Indonesia yang
ETELAH mengarungi laut-
yung suatu kali, dari diskusi-diskusi an selama 28 hari dengan
hadap Indonesia langsung melejit.
Prof Daniel
itulah tercetus gagasan pembentuk- kapal barang berbendera internasional, tapi kemudian ban-
Semula Lev mendalami studi hukum
Lev (tengah)
an Lembaga Bantuan Hukum. Denmark, Daniel Saul Lev
bersama
Lev memang tak cuma piawai da- bersama istrinya, Arlene O.
ting setir ke ilmu politik. ”Dia pikir
rekan,
ini proyek hebat dan penting untuk
Jakarta
lam studi ilmu politik. Ia juga fasih
berbicara tentang hukum Indone- Priok, Jakarta. ”Seketika dia jatuh
sia. Setelah menulis The Transition, cinta pada Indonesia,” kata Arlene
belum lama berdiri,” kata Arlene.
ia menulis Law and Politics in Indo- mengenang pengalamannya perta-
Sejak itulah Dan Lev tenggelam
Pengamat
nesia serta Islamic Courts in Indone- ma kali tiba di Jakarta pada 1959.
dalam tumpukan teks tentang Indo-
Indonesia
sia. Tak mengherankan jika ia akrab Ketika itu, Dan Lev berumur 26
nesia di 102 West Avenue—markas
asal
dengan banyak sarjana hukum Indo- tahun dan Arlene 22 tahun. Mereka
The Cornell Modern Indonesia Pro-
Amerika,
nesia. Pada awalnya, Lev mengenal baru setahun menikah. Lev datang
ject. Di sana, lelaki kelahiran Ohio,
Daniel S. Lev
advokat semacam Besar, Yap, dan ke Indonesia untuk penelitian diser-
23 Oktober, 1933, itu kemudian me-
(kanan atas).
Buyung. Berikutnya, ia akrab pula tasinya di Universitas Cornell, Itha-
ngenal sahabat-sahabat Indonesia
pertamanya, antara lain Idrus Na-
dengan Todung Mulya Lubis, Mar-
sillam Simanjuntak, Erman Raja- di Jakarta, ia hanya mengenal Indo-
ca, Amerika Serikat. Sebelum tiba
sir ”Didi” Djajadiningrat, Selo Soe-
gukguk, dan Arief Tarunakarya Su- nesia dari buku, cerita sahabat In-
mardjan, Sudjatmoko, serta Umar
Kayam dan istrinya, Yus Kayam. Ke-
rowidjojo.
donesianya, dan, tentu saja, George
Belakangan, ketika berdisku- McTurnan Kahin, sang guru.
lak, hubungan Lev dan Arlene de-
si, kata Arief Surowidjojo, Lev ke- Pada suatu hari pada 1955, me-
ngan keluarga Umar Kayam sudah
rap berseloroh. ”Kalian ini penge- nurut Arlene, Lev bertemu dengan
seperti saudara.
cut. Kalau mau perubahan, terjun- George Kahin. Entah apa yang me-
Tiga tahun di Jakarta, Lev dan Ar-
lah ke politik,” kata Arief menirukan reka bicarakan. Tapi, sejak bertemu
lene Lev berpindah-pindah kediam-
Lev. Menurut pendiri Pusat Studi dengan pendiri The Cornell Modern
an. Mulanya mereka tinggal bersama
Hukum dan Kebijakan itu, Dan Lev Indonesia Project itu, minat Lev ter-
keluarga Didi Djajadiningrat, kemu-
dian di rumah Besar Martokoesoe-
memang berharap anak-anak muda
70 | TEMPO 20 NOVEMBER 2011