NOVEMBER 11 TEMPO | 77
20 NOVEMBER 2011 TEMPO | 77
Indonesianis
LIPUTAN KHUSUS AUSTRALIA
David T. Hill dari Universitas
U MAH
Murdoch, Perth, Australia Barat.
A L BE
gara, tapi setelah reformasi, mulai rintah Federal di Canberra menge-
jian Indonesia merosot ketika peme-
Menzies Building
langan guru dan dosen bahasa In-
melebar ke daerah, ke masyarakat luarkan travel warning tingkat em-
Universitas
donesia. Seperti dituturkan Nani
sipil. Jadi, bukan soal negara lagi,” pat, yang menyarankan warga Aus-
Monash di
Pollard, dosen di Universitas Mel-
Clayton,
bourne, pengajar kajian Indonesia
ujarnya.
Tragedi bom Bali pada 2001, yang siswa, tidak mengunjungi Indone-
tralia, termasuk pelajar dan maha-
Victoria,
di kampusnya hanya tinggal em-
menewaskan ratusan orang, terma- sia. ”Mereka tidak menyadari ada
Australia.
pat orang. Di Universitas Monash
suk warga Australia, juga berdam- perubahan total di Indonesia,” ka-
idem ditto.
pak pada tema penelitian. Menurut tanya.
Setelah Partai Buruh menang di
Greg Barton, peristiwa itu memicu Selain itu, prioritas pemerintah
bawah pimpinan Kevin Rudd, yang
para peneliti mengungkap soal Is- Australia sudah bergeser. Di masa
fasih berbahasa Mandarin, Can-
lam di Indonesia. Pemerintah pun pemerintahan Partai Buruh pada
berra mulai kembali mengucurkan
menyuntikkan dana bantuan ke- awal 1980-an sampai akhir masa
dana untuk mendukung pengajar-
pada lembaga-lembaga pendidik- kepemimpinan Perdana Mente-
an bahasa-bahasa Asia, termasuk
an dan lembaga swadaya masyara- ri Paul Keating pada 1996, Austra-
Indonesia, melalui National Asian
kat, yang mulai ”galak” menyeleng- lia dianggap perlu tahu lebih banyak
Languages and Studies in Schools
garakan konferensi dan diskusi ten- tentang tetangga Asia. Canberra
Program. Pada 2008, Rudd mem-
tang Islam, bahkan mulai menya- bahkan berperan aktif dalam Ke-
berikan dana sekitar Aus$ 62,4
lurkan dana ke universitas-univer- lompok Kerja Sama Ekonomi Asia-
juta untuk tiga tahun. ”Memang
sitas untuk membuka lembaga kaji- Pasifi k (APEC). Maka dana kajian
pemerintah Australia seharusnya
lebih banyak memberikan dukung-
an Islam.
Memang masa kejayaan Indone- mengucur melalui program-prog-
dan pengajaran bahasa-bahasa Asia
an dana untuk pengajaran tentang
sianis di Australia belum kemba- ram pendidikan, baik tingkat seko-
Indonesia,” kata David Hill.
li seperti dulu. Menurut David Hill, lah menengah maupun universitas.
Meski minat studi Indonesia me-
secara nasional jumlah mahasiswa Namun, saat John Howard ber-
nurun, topik kajian justru makin
anjlok 40 persen dalam kurun se- kuasa, sejak awal 1997, pemerin-
beragam, terutama sejak reforma-
puluh tahun terakhir. ”Kalau tren tah Liberal mulai mengurangi ban-
si 1998. Menurut Edward Aspinall,
ini berlanjut, sebelum 2020, pela- tuan dana untuk belajar bahasa-ba-
tema kajiannya makin banyak,
jaran bahasa Indonesia akan hilang hasa Asia. Howard lebih konserva-
dari masalah desentralisasi, femi-
dari universitas di seluruh Austra- tif dan tidak nyaman dengan kebi-
nisme, kemerdekaan pers, hak asa-
lia, kecuali di Negara Bagian Nort- jakan mendekati tetangga Asia de-
si manusia, rekonstruksi Aceh, in-
hern Territory dan Victoria,” kata ngan ”Look North Policy” yang dika-
vestasi modal asing di daerah-dae-
David memperingatkan. Dia kha- wal Partai Buruh. Pengaruh pemo-
rah, hingga masalah lingkungan
watir terhadap ketiadaan regenera- tongan dana itu mulai terasa di ka-
hidup. ”Di zaman Orde Baru, per-
hatian peneliti terpusat kepada ne-
si Indonesianis di Australia.
78 | TEMPO 20 NOVEMBER 2011
Indonesianis LIPUTAN KHUSUS
Setelah Tragedi Bom Bali
PROGRAM KAJIAN INDONESIA DI SEJUMLAH KAMPUS AUSTRALIA KINI KIAN SEPI PEMINAT. SAMPAI-SAMPAI, KEPALA PROGRAMNYA MERANGKAP MENGURUSI ADMINISTRASI, MENGAJAR, MEMBERIKAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR, DAN MELAKUKAN PENELITIAN SEKALIGUS.
L jian Indonesia di University of New jurusan Indonesia di UNSW prak-
EBIH dari empat tahun ini,
termediate Indonesian memilih be-
Polisi tim
bilik kerja Rochayah Ma-
lajar di ruangan itu. Adapun maha-
forensik dan
chali menjadi tempat pe-
siswa yang terdaftar mengikuti mata
Polisi Federal
nampungan buku dan ane-
kuliah tersebut hanya lima orang.
Australia
ka bentuk bahan kuliah ka-
Dengan hanya satu anggota staf,
memeriksa
lokasi ledakan bom di Sari Club
South Wales (UNSW), Sydney. Ru-
tis tinggal menunggu ditutup. Ba-
dan Paddy’s Pub,
angan berukuran sembilan meter yangkan, Rochayah harus sendiri-
Jalan Legian,
persegi itu memuat rak dan lemari
an mengurus administrasi, meng-
Kuta, Bali, 15
buku di kedua sisinya. ”Perpustaka-
ajar, memberikan bimbingan tugas
Oktober 2002.
an tidak punya tempat untuk semua
akhir, dan sebagai peneliti juga di-
ini. Paling mereka simpan di ruang
20 sampai 30 mahasiswa yang bela- bawah tanah,” kata perempuan yang
tuntut menghasilkan karya ilmiah.
jar tentang Indonesia, dari tingkat S- menjabat Kepala Program Indone-
”Satu jurusan hanya punya satu do-
1 hingga program doktoral. Tapi se- sia sekaligus satu-satunya staf peng-
sen, menyedihkan,” tuturnya.
karang hanya 9-10 mahasiswa (lihat ajar program itu di UNSW.
Mengenai nasib departemen yang
wawancara dengan Paul Thomas). Bahan perkuliahan itu, yang seba-
dipimpinnya, Rochayah pun pasrah.