Faktor-faktor lain seperti pemberian potongan harga, komisi, dan sebagainya sering mempengaruhi penjualan. Jadi, kegiatan pemasaran
dapat merangsang daya tarik pembeli untuk membeli suatu produk.
2.1.5. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong 2007: 3 mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial, yang dengannya individu-individu
dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan, dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan
nilai satu sama lain. Boyd, Walker dan Larreche 2000 : 4 menyatakan : Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting
yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran. Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran. Akan tetapi, pemasaran bukanlah sekadar menghasilkan
penjualan barang dan jasa saja. Sebenarnya pemasaran dilakukan, baik sebelum maupun sesudah pertukaran. Kegiatan-kegiatan di dalam pemasaran semuanya
ditujukan untuk memberikan kepuasan, baik bagi penjual maupun bagi pembeli barang dan jasa.
Pada era global yang sangat kompetitif pemasaran diibaratkan sebagai denyut jantung bagi kelangsungan perusahaan. Bukan zamannya lagi apabila
sebuah perusahaan hanya memperlihatkan berapa banyaknya barang yang bisa diproduksi dan kemudian memproduksinya. Agar bisa bertahan di dalam pasar
yang peka terhadap perubahan dalam persaingan yang sangat ketat, sebuah perusahaan pertama-tama menentukan apa yang bisa dijual, berapa banyak yang
bisa dijual, dan strategi apa yang harus didayagunakan untuk memikat konsumen.
2.1.6. Strategi Pemasaran
Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai suatu strategi dalam berusaha, hanya para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak
menyadarinya. Bentuk strategi akan berbeda-beda antar industri, antar perusahaan dan bahkan antar situasi yang berbeda. Namun ada sejumlah strategi yang sudah
banyak diketahui dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan dalam
satu nama yaitu strategi Generik. Didalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan
dituntut untuk mempersiapkan diri secara matang yaitu dengan cara melakukan perencanaan strategi. Dan didalam melakukan perencanaan strategi, perusahaan
tidak hanya memfokuskan pada usaha target pangsa pasar atau volume penjualan yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu. Akan tetapi juga harus
memperhitungkan perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam kebijakan ekonomi makro yang dilakukan pemerintah. Karena itu mau tidak mau perusahaan
harus mempunyai wawasan luas dan tajam. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi disebut perencanaan
strategis Rangkuti, 2005:3. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal,
sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen,
distributor dan pesaing. Jadi perencanaan strategi penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Perencanaan strategi adalah suatu perencanaan ke depan yang ditetapkan
untuk dijadikan pegangan, mulai dari tingkat korporat sampai pada tingkat unit bisnis, produk, dan situasi pasar. Perencanaan strategi merupakan strategi induk
dari manajemen strategi, yaitu visi, misi, tujuar strategi dan kebijakan Saladin; 2006: 23
Ada 2 dasar perencanaan strategi, yaitu:
1.
Perencanaan Intuitif Antisipatif : suatu perencanaan yang didasarkan pada pengalaman-penglaman, naluri, pertimbangan dan reflekti seorang manajer
dengan perkataan lain perencanaan strategi Intuitif Antisipatif adalah perencanaan berdasarkan penagalaman masa lalu, pertimbangan dan cara
berpikir reflektif.
2.
Perencanaan Jangka Panjang Formal : adalah perencanaan berdasarkan prosedur, penelitian melibatkan banyak orang dan menghasilkan seperangkat
rencana tertulis. Dalam konteks pemasaran, strategi merupakan suatu analisis mengenai
pengembangan strategi yang berbasis informasi lingkungan pemasaran agar perencanaan yang dibuat dapat dilaksanakan secara praktis dan spesifik. Corey
dalam Tjiptono, 2007: 5 mengatakan bahwa strategi pemasaran merupakan serangkaian strategi dan teknik pemasaran, yang meliputi 1 strategi pasar-
produk atau sering disebut sebagai strategi persaingan, yang dikelompokkan menjadi segmentasi pasar, penentuan pasar sasaran, dan penentuan posisi, 2
taktik pemasaran yang mencakup diferensiasi dan strategi bauran pemasaran yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai perencanaan bauran pemasaran
marketing mix dan unsur nilai pemasaran yang dapat dikelompokkan menjadi merek brand, pelayanan service, dan proses processes.
Lebih lanjut Corey dalam Tjiptono, 2007: 5 menyebutkan terdapat lima elemen strategi pemasaran, yaitu :
1. Penelitian pasar, yaitu memiliki pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor persepsi terhadap fungsi produk dan
pengelompokan teknologi yang dapat diprediksi dan dinominasi, keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan
fokus yang lebih sempit. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial and error
di dalam menggapai peluang dan tantangan kemampuan kursus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar
yang terproteksi. Penelitian pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan
untuk dilayani oleh perusahaan. 2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan
diri produk dan desain penawaran individual pada tiap-tiap diri, produk itu sendiri, menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan
melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan dan garansi, jasa reparasi dan
bantu teknis yang disediakan penjualan, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjualan.
3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4. Sistem distribusi, yaitu saluran pedagang grosir dan eceran yang melalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya. 5. Komunikasi pemasaran promosi, yang meliputi periklanan, personal
selling , promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
Sebaliknya, menurut Kotler 2007 : 82, yang dimaksud dengan strategi pemasaran adalah sejumlah tindakan yang terintegrasi yang diarahkan untuk
mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. Sebagaimana dikatakan oleh Mc Carthy dalam Kotler, 2007: 88 strategi pemasaran dan strategi bauran
pemasaran mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan. Strategi bauran pemasaran merupakan salah satu alat dari strategi pemasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan, khususnya dalam fungsi penciptaan pertukaran. Strategi pemasaran mencakup faktor eksternal dan internal perusahaan, sedangkan strategi
bauran pemasaran merupakan ide dasar dan fungsi generik dari pemasaran yang terdiri atas elemen produk, harga, tempat, dan promosi untuk membentuk
terjadinya penjualan.
2.1.7. Strategi Bauran Promosi Promotional Mix