Populasi dan Sampel Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau masing- masing produknya. 5. Pemasaran Langsung Pemasaran langsung dalam penelitian ini adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk mendapatkan efek terukur berupa tanggapan langsung direct response marketing dari pelanggan atau prospek khusus dan dapat dilakukan dimanapun.

3.5. Populasi dan Sampel

Dalam setiap penelitian ilmiah selalu dihadapkan pada masalah populasi dan sampel, karena populasi dan sampel penelitian merupakan sumber data yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi juga dapat diartikan sebagai totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatnya. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah entitas strategi promotional mix PT. Plogabe Paltria Sejahtera. Sample yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini adalah ahli marketing yang terintegrasi dalam entitas strategi promotional mix PT. Plogabe Paltria Sejahtera, dalam hal ini diwakili oleh manajer marketing .

3.6. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada ahli marketing perusahaan, yaitu manajer marketing. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa data volume penjualan, data profit penjualan dan sales report serta meeting report yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh langsung dari arsip dan file perusahaan.

3.7. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui observasi atau pengamatan dan pengalaman langsung dalam menangani kasus ini sebagai bagian dari perusahaan PT. Polgabe Paltria Sejahtera, dan melalui kajian dan data-data perusahaan.

3.8. Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analitik. Data yang diperoleh dari metode deskriptif dianalisis dengan menggunakan matriks Internal Factor Evaluation IFE, External Factor Evaluation EFE, Internal - External IE, SWOT dan QSPM. Penjabaran metode deskriptif kualitatif sebagai berikut :

1. Tahap I : input stage

a. Matriks IFE dan EFE Matriks IFE dan EFE bertujuan menganalisis faktor lingkungan, baik internal maupun eksternal perusahaan. Dalam menganalisis faktor-faktor internal, mengklasifikasikannya menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan digunakan matriks IFE, sedangkan untuk menganalisis faktor- faktor eksternal, diklasifikasikan atas peluang dan ancaman bagi perusahaan dalam matriks EFE. Tahapan dalam pembuatan matriks IFE dan EFE David, 2002 sebagai berikut : 1 Tentukan dalam kolom 1 faktor strategik eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan 2 Berikan bobot untuk masing-masing faktor dalam kolom 2, dari 0,0 tidak penting hingga 1,0 paling penting. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan semua faktor harus sama dengan 1,0. 3 Berikan peringkat 1 - 4 untuk masing-masing faktor kunci dalam kolom 3, tentang seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut, dengan memberi skala mulai dari 4 sangat baik hingga 1 di bawah rataan. 4 Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tertimbang. 5 Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing peubah untuk menentukan total dari nilai tertimbang bagi perusahaan. Bentuk matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Model Matriks IFE dan EFE Dalam matriks IFE, total keseluruhan nilai yang dibobot 1,0 - 4,0 dengan nilai rataan 2,5. Nilai di bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan lemah dan nilai di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Total nilai 4,0 menunjukkan perusahaan mampu menggunakan kekuatan yang ada untuk mengantisipasi kelemahan dan total nilai 1,0 berarti perusahaan tidak dapat mengantisipasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan yang dimilikinya. Dalam matriks EFE, total keseluruhan nilai yang dibobot tertinggi adalah 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan mampu merespon peluang yang ada dan menghindari ancaman di pasar industri. Nilai terendah adalah 1,0 yang menunjukkan strategi yang dilakukan perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman yang ada. Setelah tersusun matriks IFE dan EFE, dilakukan kombinasi alternatif strategi dengan menggunakan matriks IE dan SWOT. b. Teknik Pembobotan Teknik yang digunakan untuk menentukan penilaian terhadap bobot dari faktor internal dan eksternal digunakan teknik Paired Comparison Kinnear and Taylor, 2001. Teknik ini membandingkan secara berpasangan setiap peubah pada baris horizontal dengan peubah pada kolom vertikal. Perbandingan berpasangan merupakan kuantifikasi hal- hal yang bersifat kualitatif, sehingga tidak semata-mata dengan pemberian bobot terhadap semua parameter secara simultan, tetapi dengan persepsi pembandingan atau perbandingan yang diskalakan secara berpasangan. Penentuan bobot setiap peubah yang dibandingkan menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan menunjukkan : 1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bentuk penilaian bobot dengan metode Paired Comparison dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 3.2 Penilaian Bobot Faktor Strategik InternalEksternal Perusahaan Selanjutnya bobot setiap faktor strategik diperoleh dengan menentukan total nilai setiap faktor strategik terhadap jumlah keseluruhan faktor strategik dengan menggunakan rumus berikut : Dimana : Ai = bobot faktor strategik untuk faktor ke-i Xi = nilai faktor strategik untuk faktor ke-i i = 1, 2, 3, ..... n n = jumlah faktor strategik 2. Tahap 2 : matching stage, dengan menggunakan matriks SWOT dan Matriks IE 1 Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan alat untuk merumuskan berbagai alternatif strategi yang diterapkan, dimana analisis ini menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 empat tipe kemungkinan alternatif strategik, yaitu strategi SO merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindarimengurangi dampak ancaman, strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan dan strategi WT, yaitu meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai kekuatan yang sangat besar atas rancangan suatu strategi yang berhasil. Kombinasi dari faktor internal dan eksternal dalam Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 3.3 Rangkuti, 2005. Tabel 3.3. Model Matriks SWOT 2 Matriks IE Matriks IE digunakan untuk melakukan pemetaan terhadap skor total matriks IFE dan EFE yang dihasilkan dari audit eksternal dan internal perusahaan. Matriks IE terdiri atas 2 dua dimensi, yaitu total skor dari matriks IFE dan total skor dari matriks EFE. Total skor matriks IFE dipetakan pada sumbu X dengan skor 1,0 - 1,99 yang menyatakan posisi internal adalah lemah, skor 2,0 - 2,99 posisinya rataan, serta skor 3,0 - 4,0 adalah posisi kuat. Total skor dari matriks EFE pada sumbu Y dengan skor 1,0 - 1,99 adalah posisi rendah, skor 2,0 - 2,99 adalah posisi rataan dan skor 3,0 - 4,0 adalah posisi tinggi. Matriks ini bermanfaat untuk menentukan posisi perusahaan, yang terdiri atas 9 sembilan sel, namun secara garis besar dibagi menjadi 3 tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi yang berbeda, yaitu 1 strategi tumbuh dan kembangkan grow and build yang meliputi sel I, II atau IV dan strategi yang cocok untuk diterapkan, antara lain strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke belakang, ke depan dan horizontal; 2 jaga dan pertahankan, meliputi sel II, V atau VII, dapat dikelola dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk; 3 tuai atau divestasi, meliputi sel VI, VIII dan IX. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 2 David, 2002. Gambar 3.1. Matriks Internal - Eksternal

4. Tahap 4 : decision stage, dengan menggunakan Quantitatif Strategic Planning Matrix QSPM

QSPM merupakan tahap akhir dari perumusan strategi yang secara objektif mengindikasikan alternatif strategi yang terbaik. Matriks ini merupakan teknik analisis yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak, menggunakan input dari analisis lingkungan internal dan eksternal Tahap 1, serta hasil pencocokan dari analisis Tahap 2 untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi dan tahap pemaduan. QSPM merupakan alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya David, 2002. QSPM terdiri atas empat komponen, antara lain 1 bobot, yang diberikan sama dengan yang ada pada matriks EFE dan IFE, 2 nilai daya tarik, 3 total nilai daya tarik dan 4 jumlah total nilai daya tarik. Ada enam langkah yang diperlukan untuk mengembangkan matriks ini David, 2006, yaitu : Langkah 1 : Mendaftarkan faktor kunci dari kekuatan atau kelemahan internal dan peluang atau ancaman eksternal perusahaan dalam kolom kiri matriks Langkah 2 : Memberikan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal. Bobot sama dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE. Langkah 3 : Memeriksa tahap kedua pemaduan dan mengidentifikasi strategi alternatif yang dapat dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan. Langkah 4 : Menetapkan nilai daya tarik AS yang menunjukkan daya tarik relatif setiap strategi dalam alternatif sel tertentu. Nilai daya tarik tersebut adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik dan 4 = amat menarik. Langkah 5 : Menghitung total nilai daya tarik dengan mengalikan antara bobot dengan nilai daya tarik. Langkah 6 : Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Jumlah ini mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap strategi. Semakin tinggi nilainya, menunjukkan strategi tersebut semakin menarik dan sebaliknya. Bentuk QSPM secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 3.4. Model Matriks QSPM Keterangan : AS = nilai daya tarik; TAS = total nilai daya tarik Nilai daya tarik : 1 = tidak menarik; 2 = agak menarik; 3 = cukup menarik; 4 = amat menarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN