Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

3 Sasaran harus dapat diidentifikasikan dengan suatu hasil yang sebenarnya. b. Sasaran Konsumen. Dengan menetapkan sasaran konsumen secara jelas, maka perusahaan dapat menentukan dengan tepat apa yang ingin disampaikan, bagaimana menyampaikannya, kapan disampaikan, dimana disampaikan dan siapa yang menyampaikan, serta pemilihan atas peubah-peubah promotional mix yang akan dilakukan, disamping atas media yang akan digunakan menjadi lebih jelas dan terarah sesuai biaya yang disediakan. Disamping itu, dalam menetapkan sasaran konsumen juga harus ditetapkan secara jelas geographic dan demographic segmentation yang akan dituju, agar didalam memiliih dan menetapkan media yang akan digunakan, serta jangkauan peredaran atau frekeuensi dapat disesuaikan dengan sasaran konsumennya, sehingga kegiatan promosi yang dilakukan dapat efektif dan efisien bagi perusahaan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Sinaga 2003 dalam artikel jurnalnya mengakat topik : Strategi Bauran Promosi Promotion Mix dalam Pemasaran. Sinaga 2003 dalam penelitiannya mengatakan bahwa menentukan strategi promosi yang paling efektif merupakan tugas yang sulit dalam manajemen pemasaran. Manajemen tidak dapat terlepas dari berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, seperti diantaranya jumlah dana yang digunakan, sifat pasar dan lain sebagainya. Manurung 2005 dalam artikel jurnalnya yang berjudul : Pengaruh Bauran Promosi terhadap Peningkatan Volume Penjualan Kosmetika di PT. Avon Indonesia Cabang Medan, menemukan bahwa nilai volume penjualan menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, yakni sebesar 71.57. Melalui hasil analisis regresi linier berganda, secarasimultan diperoleh bahwa pengaruh program promosi personal selling, publisitas dan sales promotion terhadap volume penjhualan sebesar 99.6 pada taraf kepercayaan 95. Sumbangan efektif yang diperoleh dari publisitas dan sales promotion terhadap volume penjualan adalah sebesar 28.31 dan 11.60. Arifin 2006 melakukan penelitian, dengan mengangkat topic : Analisis Strategi Promosi Pemasaran terhadap Peningkatan Pendapatan Iklan PT. Indosiar Visual Mandiri, Tbk. Dalam Penelitiannya, Arifin 2006 merumuskan 3 tiga permasalahan yang akan dibahas dalam penelitiannya, yaitu : 1 Bagaimana kegiatan promosi pemasaran beserta bauran yang dilakukan perusahaan?; 2 Faktor-faktor apakah yang dapat meningkatkan pendapatan yang berasal dari iklan dan pemetaannya terhadap analisis SWOT? dan 3 Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi pemasaran perusahaan dan penyusunan alternatif strategi promosi pemasaran yang tepat untuk diterapkan di perusahaan? Untuk memperloeh informasi strategi promosi, Arifin 2006 mengambil 11 orang staf dan manajer PT. Indosiar Visual Mandiri, Tbk sebagai responden. Dengan menggunakan analisis SWOT dan PHA, Arifin 2006 menemukan bahwa bauran promosi perusahaan adalah Periklanan melalui kerjasama dengan berbagai media partner. Penjualan pribadi melalui promosi In house productions . Promosi penjualan berorientasi kepada konsumen. Public Relation melalui tetap menjaga dan meningkatkan citra corporate. Pemasaran langsung secara simultan melalui program-program yang ditawarkan. Faktor- faktor yang dapat meningkatkan pendapatan iklan adalah mutu program, segmentasi, peralatan dan fasilitas, harga dan diskon, bonus dan paket sponsorship, promo off air dan on air dan billing commitment dari analisis SWOT dalam hal berbagai alternatif strategi diantaranya yang paling memungkinkan adalah strategi meningkatkan pendapatan iklan melalui peningkatan mutu program, memperluas daya jangkau dengan membangun stasiun transmisi, menayangkan acara dengan kemasan menarik, meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak pengiklan dan pemasok, merekrut tenaga- tenaga profesional yang memiliki ide kreatif dalam industri pertelevisian. Strategi berdasarkan pengolahan horizontal dan vertikal memiliki beberapa kesamaan diantaranya adalah faktor penyusun utama yaitu mutu program dan aktor yang berpengaruh dalam menentukan mutu program adalah GM, faktor segmentasi sebagai faktor penyusun kedua. Perbedaan dalam urutan prioritas selanjutnya adalah peralatan dan fasilitas Sales Marketing and Programme atau SMPROG, harga dan diskon GM, bonus dan paket sponsorship SMPROG, billing commitment GM, promo off air dan on air SMPROG, sedangkan berdasarkan perhitungan vertikal urutan prioritas selanjutnya adalah Harga dan Diskon 0,14, Promo Off air dan On Air 0,11, Peralatan dan fasilitas 0,09, Bonus dan paket sponsorship 0,08, Billing Commitment 0,05. Susunan Aktor GM 0,4, SMPROG 0,3, SEP 0,2, PR 0,1. Tujuan Indosiar mencapai TV rating dan TV share SMPROG dan bagi Sales Executive of Publicity and Promotion SEP, Market Share GM, Brand Image Public Relations atau PR dengan menerapkan strategi baru dalam penayangan program acara reguler yang telah ada dan menambah berbagai program acara yang baru. Berdasarkan perhitungan vertical. Susunan tujuan adalah Brand Image 0,235, Market Share 0,232, TV share dan TV Rating 0,21, Revenue Advertising 0,14. Susunan alternatif adalah menerapkan strategi baru dalam penayangan program acara regular 0,3, membangun stasiun transmisi 0,2, bekerjasama dengan surat kabar, majalah, radio dan rumah produksi 0,13, bekerjasama dengan pihak lain untuk peningkatan pendapatan di luar program yang ada 0,12 dan membentuk komunitas pemirsa yang loyal 0,11. Kurniati 2007 dalam penelitiannya menemukan bahwa faktor-faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi adalah anggaran promosi, pesaing, sumber daya manusia, daur hidup produk, dan STP perusahaan. Sedangkan aktor-aktornya management, account executive, event director, dan staff . Untuk tujuan yang ingin dicapai dalam pemilihan strategi promosi, meliputi: perusahaan jasa event menginformasikan produk, meningkatkan pendapatan, dan meyakinkan konsumen. Alternatif strategi promosi adalah meningkatkan kegiatan promosi perusahaan terdahulu, meningkatkan kegiatan periklanan, melakukan kegiatan publisitas dan humas, meningkatkan kegiatan pemasaran langsung, dan melakukan kerjasama secara aktif dengan media partner. Pemilihan strategi promosi yang dapat diprioritaskan adalah meningkatkan kegiatan publisitas dan humas. Alternatif ini dilakukan agar dapat menciptakan hubungan yang erat dengan konsumen sehingga akan didapatkan image yang positif dari konsumen dan masyarakat sekitar. Selain itu dapat memberikan informasi yang positif serta memperbaiki publisitas yang negatif. Adiyanto 2009 melakukan penelitian dengan topik penelitian : Analisis Strategi Promosi Kredit Pemilikan Rumah Bank X Cabang Bogor. Adiyanto 2009 merumuskan 3 tiga permasalahan dalam penelitiannya, yaitu : 1 Identifikasi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi Kredit Pemilikan Rumah KPR Bank X Cabang Bogor? 2 Penelitian ini perlu memahami persepsi developer terhadap produk KPR Bank X Cabang Bogor? dan 3 Alternatif strategi promosi KPR yang paling efektif dan tepat untuk dapat diterapkan dalam kondisi krisis ekonomi global? Data yang digunakan dalam penelitian Adiyanto 2009 adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan observasi, wawancara, Focus Group Discussion FGD, pemberian kuesioner kepada mitra developer di wilayah Kota Bogor dan pihak manajemen Bank X Cabang Bogor. Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan, mempelajari dan menelaah buku-buku, jurnal, internet, serta data pendukung lain yang terkait dengan tujuan penelitian. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, analisis Perceived Quality dan Analytical Hierarchy Process AHP. Berdasarkan hasil analisis Data, Adiyanto 2009 menyimpulkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dan prioritas utama dalam penyusunan strategi promosi KPR Bank X Cabang Bogor adalah karakteristik produk, diikuti dengan karakteristik pasar, tingkat persaingan , Segmentation Targetting dan Positioning , karakteristik konsumen, dan Sumber Daya Manusia. Aktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi yaitu Consumer Sales Manager . Sedangkan yang menjadi prioritas tujuan utama adalah melakukan peningkatan penjualan produk KPR. Alternatif strategi promosi yang menjadi prioritas utama adalah personal selling. Pada analisis perceived quality diperoleh bahwa Bank X Cabang Bogor memiliki keunggulan dalam atribut kemudahan, jangka waktu, down payment dan biaya-biaya yang lebih rendah, proses persetujuan kredit serta layanan proses. Namun disisi lain Bank X Cabang Bogor memiliki kelemahan dibanding bank-bank lain dalam atribut suku bunga, komisi penjualan reward sales, gathering dengan pihak developer, serta lokasi bank. Atmojo 2011 dalam artikel jurnalnya yang berjudul : Pengaruh Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Novotel Balikpapan, menemukan bahwa empat bauran promosi yang dipilih oleh Hotel Novotel Balikpapan yang terdiri dari Biaya Periklanan X1, Promosi Penjualan X2, Biaya Public Relation X3, Biaya Pemasaran langsung X4 ternyata baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat hunian kamar.

2.3. Kerangka Konsep