Negosiasi Dalam Jual-Beli Barang

153 beli antara pihak penjual dan pihak pembeli, pembicaraaannya berkisar pada: a. Jenis barang yang akan dibeli atau dijual; b. Kwalitaas dari jenis barang yang akan dibeli atau dijual; c. Jumlah barang yang akan dibeli atau dijual; d. Ketetapan harga barang yang akan dibeli atau dijual; e. Saat atau waktu penyerahan barang tanggal, bulan, tahun penyerahan; f. Kemana barang diangkutdikirim dan syarat pengirimannya; g. Cara pembayaran tunai, kredit dengan potongan harga atau tanpa potongan harga. 4. Strategi dan Teknik Negosiasi Negosiasi meliputi mempersiapkan rencana strategis sebelum dimulainya negosiasi dan mengambil keputusan taktis yang baik selain negosiasi. Strategi negosiasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk suatu pendekatan menyeluruh yang memiliki peluang besar untuk mencapai tujuan negosiator. Ada 3 tiga strategi negosiasi yang dapat dikembangkan yaitu: a. Win-win strategy strategi menang-menang Yaitu pendekatan bernegosiasi yang ditujukan kepada kemenangan kedua belah pihak, dengan prinsip “meminta tanpa menekan dan memberi tanpa desakan”,cara perundingan ini adalah menyelesa ikan masalah yang didasari rasa saling menghormati, menghindari konflik. b. Win-lose strategy strategi menang kalah, yaitu suatu strategi negosiasi untuk memperoleh kemenangan mutlak, strategi ini berdasarkan kepada keinginan untuk mengalahkan dan merugikan orang lain.Strategi ini sering menimbul kan permasalahan. Oleh karena itu setrategi ini dianggap strategi licik. Gambar 1 Win-win strategi c. Lose-lose Strategy Strategi kalah-kalah, Strategi ini sangat merugikan kedua belah pihak karena masing- masing hanya melampiaskan emosinya yang tidak rasional. Strategi ini tidak akan menyelesaikan masalah tetapi memperpanjang konflik, karena itu strategi ini dianjurkan untuk tidak dipergunakan.

5. Metode Negosiasi

Ada beberapa negosiasi menggunakan metode strategi kuat, strategi lunak, strategi tidak kuat dan tidak lunak, artinya: 154 a. Negosiator yang lunak berusaha menghindari konflik pribadi sehingga dengan mudah ia memberikan konsesi-konsesi agar dicapai kesepakatan. Ia menginginkan pengatasan masalahnya dengan cara damai yang pada akhirnya ia merasakan kepahitan karena telah dieksploitir oleh pihak lawan. b. Negosiator yang keras melihat setiap situasi sebagai adu kemauan, dimana pihak yang mengambil posisi yang ekstrim atau bertahan lebih lama akan lebih mendapat keuntungan. Ia menginginkan kemenangan, namun sering kali ia mengadapi respon yang sama kerasnya dari pihak lawan. Hal ini akan sangat melelahkan dan dapat menguras sumber-sumber yang dimiliki. Strategi standar yang ketiga berada antara kedua pilihan itu, tetapi setiap cara itu mengandung upaya jual-beli antara mendapatkan apa yang diinginkan dengan hidup rukun dengan orang-orang lainnya. c. Negoisator yang tidak keras tetapi tidak pula lunak. Metode yang dikembangkan Proyek Negosiasi Harvard ini menentukan