Metode Negosiasi Prosedur pengoprasian alat komunikasi
154
a. Negosiator yang lunak berusaha menghindari konflik pribadi sehingga dengan mudah ia memberikan konsesi-konsesi agar
dicapai kesepakatan. Ia menginginkan pengatasan masalahnya dengan cara damai yang pada akhirnya ia merasakan kepahitan
karena telah dieksploitir oleh pihak lawan.
b. Negosiator yang keras melihat setiap situasi sebagai adu kemauan, dimana pihak yang mengambil posisi yang ekstrim atau bertahan
lebih lama akan lebih mendapat keuntungan. Ia menginginkan kemenangan, namun sering kali ia mengadapi respon yang sama
kerasnya dari pihak lawan. Hal ini akan sangat melelahkan dan dapat menguras sumber-sumber yang dimiliki. Strategi standar yang
ketiga berada antara kedua pilihan itu, tetapi setiap cara itu mengandung upaya jual-beli antara mendapatkan apa yang
diinginkan dengan hidup rukun dengan orang-orang lainnya.
c. Negoisator yang tidak keras tetapi tidak pula lunak. Metode yang dikembangkan Proyek Negosiasi Harvard ini menentukan
permasalahan berdasar urutan kepentingannya dan bukan proses tawar-menawar yang difokuskan pada apa yang dikemukakan oleh
pihak lawan untuk bisa diterima atau tidak diterima pihak lainnya. Cara ini mengarah pada upaya bilamana mungkin semua pihak
yang terlibat bisa mendapatkan keuntungan. Jika arah kesepakatan bertentangan dengan kepentingan anda, Anda dapat memaksakan
agar kesepakatan itu hendaklah berdasar pada standar yang adil yang terbebas dari keinginan berbagai pihak yang terlibat.
Metode negosiasi yang berprinsip ini keras dalam hal urutan
kepentingannya, namun lunak dalam hubungan antar manusianya. Metode ini tidak menggunakan cara-cara tipuan. Metode ini menunjukan
pada anda bagaimana cara memperoleh apa yang menjadi hak anda, namun tetap berada dalam batas-batas yang tidak bertentangan dengan
norma-norma umum.
Betapapun anda memahami kepentingan pihak lawan, betapapun anda menemukan cara untuk mempertemukan kepentingan berbagai
pihak, dan betapapun anda sangat menghargai hubungan yang sedang berjalan, namun anda hampir selalu dihadapkan pada kenyataan yang
tidak menyenangkan, yaitu adanya pertentangan kepentingan. Sekalipun kita berbicara tentang strategi dimana semua pihak yang terlibat meras
menang win-win strategy, kita tetap tidaki bisa mengabaikan kenyataan itu.yang khas para negoisator berusaha untuk menghilangkan konflik itu
dengan melakukan tawar-menawar positional bargaining yaitu dengan mengemukakan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak
diinginkan. Upaya untuk merekonsiliasikan keinginan-keinginan itu dapat berdampak biaya besar. Tidak ada negosiasi yang mungkin dicapai
secara efesien dan damai apabila anda mematok harga mati yang
155
bertentangan dengan keinginan pihak lawan anda. Yang bijaksana adalah apabila anda komit terhadap upaya pencapaian kesepakatan yang
didasari prinsip-prinsip, bukan tekanan-tekanan. 6.
Komunikasi dalam negosiasi Negosiasi berprinsip menghasilkan kesepakatan bijaksana yang
damai dan efisien.artinya semakin anda mengetengahkan standar yang adil, efisien atau berdasar ilmiah pada permasalahan anda, akan semakin
besar kemungkinan anda menghasilkan paket negosiasi yang adil dan bijaksana tanpa komunikasi, tidak akan terjadi negoisasi. Negosiasi
merupakan proses komunikasi yang ulang-alik untuk mencapai kesepakatan bersama. Proses komunikasi bukanlah merupakan hal yang
mudah, sekalipun dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang luas. Ada 3 tiga masalah
besar dalam komunikasi, yaitu:
1 Tidak saling berbicara Para negosiator mungkin tidak saling berbicara, atau paling tidak
dilakukan dengan cara yang tidak dapat dipahami. Sering kali masing-masing pihak sudah mempunyai prasangka buruk terhadap
pihak lawannya dan tidak berusaha untuk melakukan komunikasi secara sungguh-sungguh. Kalaupun mereka berbicara,
pembicaraannya diarahkan untuk memberi kesan kepada pihak ketiga tentang kebenaran pihaknya masing-masing, bukannya
berupaya untuk bernegosiasi yang menghasilkan kesepakatan
yang menguntungkan kedua belah pihak. Sekalipun mereka berbicara jelas dan langsung, mereka mungkin tidak mau saling
mendengarkan. 2 Komunikasi
Perhatikanlah betapa seringnya orang tidak memperhatikan apa yang anda bicarakan mungkin sama seringnya dengan ketidak
mampuan anda untuk mengulangi apa yang mereka telah katakan.dalam negosiasi mungkin anda terlalu sibuk memikirkan
apa yang akan anda kemukakan berikutnya, bagaimana anda akan menanggapi hal terakhir yang disampaikan lawan atau tentang
bagaimana anda akan menyusun kerangka argumentasi anda, sehingga anda terlupa apa yang dikatakan pihak lawan. Atau anda
lebih memperhatikan kebenaran anda sendiri daripada kebenaran pihak lawan. bagi anda tidak ada yang lebih penting selain
kebenaran anda sendiri, yang harus diperhatikan pihak lawan. Akibatnya anda kurang mau memperhatikan kebenaranpihak lain,
yang berakibat komunikasi tidak terjadi.
156