Kuadran Menang-Menang Kolaborasi Prosedur pengoprasian alat komunikasi
150
E Teknik dasar Negosiasi
Seorang negosiator selalu dituntut untuk selalu tahu kapan sebaiknya memberi dan kapan harus menerima, juga peka melihat situasi
dan suasana kapan untuk menekan lawan bicaranya. Teknik negosiasi bukan hanya dipakai sebagai alat untuk
menyudutkan tetapi juga untuk bela diri bila tersudut. Negosiasi adalah suatu kegiatan yang unik, ada unsur sains, senikiat dan teknik.
Lokakarya aktif ini akan menunjukkan kepada anda bagaimana bekerjasama daripada agak bersaing dengan pihak lain untuk
mendapatkan hasil yang baik bagi kedua pihak.
Dalam hal ini adalah negosiator dengan calon pembeli .untuk mencapai kesepakatan bersama. Agar proses negoisasi dapat berjalan
secara effektif dan efisien maka negosiator harus mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi. Adapun kemampuan yang dimaksudkan
adalah:
Kemampuan berkomunikasi dengan calon pembeli; Kemampuan untuk mengetahui kondisi fisik dan suasana hati calon
pembeli saat bernegosiasi; Kemampuan untuk memulai dan memproses jalannya negosiasi
dengan cara memciptakan hubungan yang harmonis dan akrab.
1 Kemampuan berkomunikasi dengan calon pembeli
Agar komunikasi dapat berjalan lancar dibutuhkan keterampilan dan tehnik yang tepat baik secara komunikasi verbal
maupon non verbal. •
Komunikasi verbal penyampaian fikiran dan keinganinan yang diungkapkan dengan kata-kata sehingga negosiator dapat
menjelaskan secara konkret; • Komunikasi non verbal merupakan sikap negosiator yang
ditunjukkan dalam bahasa tubuh gerakan, misalnya: memberikan senyuman; ekspresi wajah, posisi duduk; gerakan
legan dan jari; anggukan kepala; kontak mata, variasi nada suara dan kecepatan bicara; sikap berdiam diri.
2 Kemampuan untuk mengetahui kondisi fisik dan suasana hati
calon pembeli saat bernegosiasi Ketika pertama kali bertemu dengan calon pembeli negosiator
harus mengetahui dan tanggap terhadap: • Penampilan jasmaniah calon pembeli apakah kondisi fisik
terlihat segar, lesu atau tidak bergairah. Begitu juga dengan pandangan matanya apakah terlihat semangat kelelahan atau
kosong;
151
• Memperhatikan gaya bicaradan sikap calon pembeli pada saat
berlangsungnya negosiasi dan itu dapat dilihat ketika calon pembeli menanggapi pembicaraan negosiator;
• Memperhatikan isyarat-isyarat yang diperlihatkan oleh calon pembeli dapat berupa gerakan tasngan, anggukan kepala
dsb. sebagai tanda pada saat berbicara; •
Memperhatikan calon pembeli dalam mengambil jarak dengan negosiator pada saat berbicara;
• Memperhatikan kondisi lingkungan calon pembeli, baik lingkungan kerja, lingkungan pergaulan sosialnya maupun
lingkungan keluarganya.
3 Kemampuan untuk memulai dan memproses jalannya negosiasi dengan cara memciptakan hubungan yang harmonis
dan akrab Setelah mengetahui seperti apa kondisi calon pembeli yang
ditunjukkan dalam penampilan, gerakan dan pembicaraannya ketika pertama kali bertemu, setidaknya memberikan gambaran pada negosiator
bagaimana sebaiknya bertindak dan membuka percakapan. Dalam membuka pembicaraan dapat dimulai dengan pembahasan
yang ringan mengenai lingkungan kerja, hobby dansebagainya. Setelah itu baru berbicara tentang hal-hal yang dapat mengarah pada pokok
pembahasan dalam negosiasi. Adanya pembahasan yang ringan sebagai pemanasan sebelum
beranjak ke inti permasalahan dapat dijadikan jalan untuk mempererat hubungan yang harmonis anatara keduanya. Tetapi yang perlu diingat
dalam berbicara yaitu sedapat mungkin dilakukan dengan penuh perhatian dan kehangatan disertai dengan nada suara yang bersahabat.
Dengan perhatian dan kehangatan tersebut calon pembeli merasa diterima dan dihargai.
F . Langkah-langkah bernegosiasi