Reliabilitas Instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen

160 Ahli model pembelajaran menyatakan instrumen sudah valid dengan catatan. Beliau merevisi beberapa fase yaitu pada fase exploretion seharusnya hanya siswa yang aktif dalam kegiatan , fase explanation untuk belum menyusun visi misi usaha melainkan masih menjelaskan hasil fase sebelumnya kepada teman satu kelompok. Pada fase evaluation siswa tidak mengerjakan soal tes akan tetapi merefleksikan materi yang sudah dipelajari pada beberapa fase sebelumnya. Beliau juga merevisi RPP yaitu pada tujuan afektif siswa yaitu menyusun visi dan misi usaha seharusnya masuk pada tujuan psikomotor.Lembar penilaian psikomotro juga diubah menjadi lembar penilaian unjuk kerja membuat visi dan Setelah pengujian empiris selesai maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli kemudian diujicobakan pada siswa kelas X busana A dengan jumlah siswa 30.

2. Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono 2010: 348 suatu instrumen yang reliabilitas berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Setelah melakukan uji validitas instrumen, maka selanjutnya untuk mengetahui keajekan instrumen yang akan digunakan maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. Uji reliabilitas instrumen 161 dilakukan untuk memperoleh instrumen yang benar-benar dapat dipercaya keajekkannya atau ketetapannya. Suharsimi Arikunto 2006: 178 merumuskan reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan yaitu Antar-Rater yaitu instrumen dikonsultasikan kepada ahli materi dan ahli model pembelajaran. Instrumen dinilai keajegannya dengan meminta pedapat dari tiga orang ahli judgment experts yang telah melakukan uji validasi terhadap instrumen tersebut. Ketiga ahli tersebut judgment experts dapat memberikan pendapat yang sama maupun berbeda. Apabila satu dari tiga rater menyatakan reliabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak reliabel. Sedangkan jika ketiga rater menyatakan reliabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel dan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian yang tinggi tingkat reliabilitasnya, tetapi jika sebaliknya ketiga rater menyatakan tidak reliabel maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak reliabel dan tidak layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji Reliabilitasnya adalah sebagai berikut 1 Tes 162 n S²- ∑pq r11 = n-n1 S² Untuk uji reliabilitas instrumen tes menggunakan Judgment Expert Reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Kurder dan Richardson, karena alat evaluasi yang digunakan berbentuk tes obyektif pilihan ganda. Menurut Suharsimi Arikunto 2009 rumus K-R 20 ini cenderung digunakan untuk mencari reliabilitas. Rumus K-R. 20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson untuk instrumen yang berbentuk pilihan ganda adalah: Rumus 4 Dimana: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya butir soal p = proporsi subjek yang menjawab item benar q = proporsi subjek yang menjawab item salah q= 1 – p S = simpangan baku Σpq = jumlah perkalian antara p dan q Suharsimi Arikunto 2009:101 Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Arikunto 2010 adalah: Tabel 8. Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi No Besar nilai r Interpretasi 1. Antara 0,800 - 1,00 sangat tinggi 2. Antara 0,600 - 0,800 Tinggi 3. Antara 0,400 - 0,600 Cukup 163 4. Antara 0,200 - 0,400 Rendah 5. Antara 0,000 - 0,200 Sangat Rendah 2 Observasi Uji reliabilitas yang digunakan dalam lembar observasi yaitu Antar- Rater yaitu instrumen dikonsultasikan kepada ahli materi dan ahli model pembelajaran. Uji reliabilitas yang akan melakukan ratings, prosedur ini ditempuh dengan tujuan untuk menguji apakah penilai atau rater mampu memberikan penilaian yang sama dengan rater lain. Jika ternyata penilaiannya sama atau konsisten antar rater yang satu dengan rater yang lainnya, maka rater ini layak untuk dipakai.

C. Teknik Analisis Data