Sinopsis Cerita Novel Grotesque

Dari cuplikan diatas menggambarkan adanya keadaan sosial yang masyarakatnya dibagi ke dalam kelas-kelas atau kubu-kubu dan menjadikan sesuatu yang dianggap elit sebagai dasar dari pembagian peringkat setiap kelas. Setiap orang tidak bisa begitu saja berteman dengan siapa saja. Semua diatur berdasarkan peringkat kelasnya. Dengan siapa berteman sampai kelab yang bisa dimasuki sesuai dengan kelasnya.

2.2. Sinopsis Cerita Novel Grotesque

Novel Grotesque ini menceritakan tentang kehidupan dua orang wanita yang berprofesi sebagai seorang pelacur yang terbunuh secara sadis. Kedua wanita tersebut adalah Kazue Sato dan Yuriko. Dalam novel ini kehidupan kedua wanita tersebut diceritakan oleh kakak yuriko dan juga teman satu sekolah kazue. Dan cerita tentang kehidupan kedua wanita ini juga di dapat dari buku harian mereka. Yuriko adalah seorang anak keturunan swiss dan Jepang. Ayahnya adalah sosok yang otoriter yang selalu mengganggap dirinya benar. Sedangkan Ibunya adalah sosok penurut. Dia memiliki rupa yang sangat cantik dan di kagumi banyak orang. Bahkan orang-orang tidak percaya kalau dia adalah salah satu dari keluarganya karena tidak mirip. Orang-orang juga tidak percaya kalau yuriko mempunyai ayah, ibu dan kakak yang sangat biasa. Kecantikan yang membuat semua orang kagum kepadanya membuat yuriko sangat mudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan itulah yang membuat kakaknya sangat benci kepadanya. Sehingga kakaknya memutuskan untuk tetap tinggal di Jepang bersama kakeknya saat keluarganya akan pindah ke swiss, agar berada jauh dari Yuriko. Di Swiss ibunya akhirnya bunuh diri karena depresi akibat tanggapan negatif dari Universitas Sumatera Utara masyarakat tentang bagaimana mungkin seorang yang biasa saja memiliki anak yang sangat cantik. Kecantikan yuriko jugalah yang membuat banyak pria yang tertarik kepadanya. Hal ini membuat yuriko terobsesi menjadi seorang pelacur. Kazue sato adalah seorang wanita yang sangat taat kepada peraturan ayahnya. Semua yang dia lakukan sesuai dengan perintah ayahnya. Permasalahan terjadi saat dia berada di sekolah lanjutan atas. Dia sangat berusaha untuk bisa masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q yang sangat terkenal. Saat dia akhirnya masuk ke sekolah menengah atas perguruan Q dia dihadapkan pada pembagian kelompok siswa. Kelompok pertama disebut kelompok dalam yaitu kelompok yang masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q melalui sistim perguruan Q yaitu mereka adalah siswa sekolah menengah perguruan Q yang otomatis bisa melanjut ke sekolah lanjutan atas perguruan Q tanpa harus mengikuti ujian seleksi. Sedangkan kelompok yang lain di sebut kelompok luar yaitu mereka yang baru masuk ke sekolah lanjutan atas perguruan Q dengan cara lulus seleksi. Kazue sato termasuk ke dalam kelompok luar. Perbedaan kelompok dalam dan kelompok luar sangat jelas terlihat, kelompok dalam adalah siswa- siswa yang berasal dari keluarga kaya dan sangat berpengaruh di sekolah itu. Sedangkan kelompok luar adalah siswa yang baru masuk ke perguruan Q dengan seleksi dan mayoritas berasal dari keluarga yang biasa saja. Kazue sato dalam keluarga selalu dituntut untuk jadi nomor satu dan menjadi yang terbaik. Hal ini berdampak pada sekolahnya. Di sekolah dia melakukan segala hal untuk bisa menjadi yang terbaik dan semua itu harus dimulai dengan masuk kelompok dalam. Berbagai usaha dilakukannya untuk bisa masuk ke dalam kelompok dalam tetapi ternyata itu tidak mudah. Kegagalan usaha Kazue yang ingin masuk ke Universitas Sumatera Utara dalam kelompok dalam pada akhirnya menjadikan dia terobsesi untuk menjadi nomor satu tanpa mempedulikan orang lain. Bahkan sampai saat dia sudah memiliki pekerjaan dia yang bagus dia tetap ingin menjadi pusat perhatian orang disekitarnya, dan ini membuat orang-orang disekitarnya merasa tidak nyaman dan menjauhinya. Yuriko dan Kazue diduga dibunuh oleh orang yang sama yaitu Zhang warga negara china yang datang ke Jepang secara illegal, demi mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dia adalah salah satu orang yang memakai jasa Yuriko dan Kazue. Dia membunuh Yuriko karena terlibat perkelahian. Sedangkan untuk pembunuhan Kazue dia tidak mengakuinya. 2.3.Interaksi Sosial Menurut Bonner dalam Ali http:belajarpsikologi.compengertian-interaksi- sosial interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya. Kehidupan bermasyarakat tidak mungkin terlepas dari interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial setiap anggota masyarakat harus melakukan interaksi dengan anggota masyarakat lain untuk bisa menjalani kehidupannya. Ada beberapa bentuk-bentuk interaksi sosial menurut Park dan Burgess dalam Santosa http:belajarpsikologi.compengertian-interaksi-sosial yaitu : a. Kerja sama Universitas Sumatera Utara Kerja sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orang-orang atau kelompok-kelompok bekerja sama atau bantu-membantu untuk mencapai tujuan bersama. b. Persaingan Persaingan ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orang-orang atau kelompok-kelompok berlomba untuk meraih tujuan yang sama c. Pertentangan Pertentangan ialah suatu bentuk interaksi sosial berupa perjuangan yang langsung dan sadar antara orang dan orang atau kelompok dan kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. d. Persesuaian Persesuaian ialah proses penyesuaian dimana orang-orang atau kelompok-kelompok yang sedang bertentangan bersepakat untuk menyudahi pertentangan tersebut atau setuju untuk mencegah pertentangan yang berlarut-larut dengan melakukan interaksi damai baik bersifat sementara maupun bersifat kekal. Selain itu persesuaian juga memiliki arti yang lebih luas yaittu penyesuaian antara orang yang satu dengan yang lain, antara seorang dengan kelompok, dan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lain. e. Perpaduan Perpaduan adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok. Dan juga merupakan usaha-usaha untuk Universitas Sumatera Utara mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah : 1. Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat. 2. Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama identik dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiwaaan yang sangat mendalam. 3. Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. 4. Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa. 5. Simpati adalah proses kejiwaan , dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa. Universitas Sumatera Utara 6. Empati yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intensdalam. http:id.shvoong.comsocial-sciences sociology 1809953-interaksi-sebagai-proses-sosial Semua bentuk-bentuk interaksi sosial di atas selain dapat dilihat di dalam kehidupan sehari-hari juga bisa dilihat dalam karya sastra, khususnya novel. Tokoh yang satu dengan yang lain saling berinteraksi sehingga menghasilkan sebuah cerita. Dalam novel grotesque interaksi dilakukan oleh dua kelompok siswa. Siswa kelompok orang dalam menunjukkan golongan atas dan siswa kelompok orang luar menunjukkan golongan bawah. Setiap perilaku masing- masing kelompok ini memberikan pengaruh terhadap kelompok lainnya. Setiap tindakan dan sikap dari siswa kelompok orang dalam mendapat tanggapan dari siswa kelompok orang luar begitu juga sebaliknya. Dari setiap interaksi tersebut juga dapat di lihat bagaimana hubungan yang terjadi antara kedua kelompok ini.

2.4. Pembentukan Kelompok Siswa dalam Novel Grotesque Karya Natsuo Kirino.